“Motor itu kehabisan bensin,†kata pria berpeci yang sudah berÂusia 60 tahun itu. Satu liter bensin dalam botol kaca ia jual Rp 6.000. Lebih tinggi harga bensin di SPBU yang hanya Rp 4.500 per liter.
Walaupun bensin yang dijualÂnya lebih mahal dari SPBU tapi banyak pemotor yang datang ke kiosnya untuk mengisi BBM. SeÂtiap hari dia mampu menjual 25 liter bensin. Sebagian besar pemÂbelinya penduduk Pondok Cabe. “Mereka biasanya malas ke SPBU karena jauh dan memilih membeli di sini,†kata dia.
Dari mana Simang memÂperÂoleh bensin untuk dijual eceran? TerÂnyata dia juga memÂperÂolehÂnya dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan CiÂrendeu, Ciputat. “Seminggu dua kali saya beli bensin,†katanya.
Ia membeli bensin di SPBU menggunakan jerigen besar yang mampu menampung 60 liter. Ia membelinya tengah malam. “Saya nggak enak sama orang bila memÂbeli di siang hari, takut disalahÂartikan macam-macam,†katanya.
Namun dua minggu terakhir, dia mengaku kesulitan bila ingin membeli bensin di SPBU. Sebab, petugas SPBU tak lagi melayani pembelian dengan jerigen. “Saya jadi bingung, padahal saya hanya ingin mengecer bensin dan bukan untuk menimbun,†katanya.
Tak habis pikir, dia lalu bekerja sama dengan sopir angkot agar bisa memperoleh bensin. “Saya minta sopir angkot mengisi tangÂki mobil sepenuh mungkin. SeteÂlah itu, saya mengambil 25 liter dengan menggunakan selang dan dimasukkan ke dalam botol untuk dijual lagi,†jelasnya.
Simang membeli setiap liter benÂsin dari sopir angkot Rp 5 ribu. Ia menjual kembali seharga Rp 6 ribu liter.
Lantaran hanya bisa memÂperÂoleh 25 liter sehari, keunÂtuÂnganÂnya pun menurun. Setiap hari dia hanya memperoleh Rp 25 ribu. “Uangnya untuk beli makan dan minum,†kata ayah empat anak ini.
Menjelang kenaikan harga BBM, Pertamina melarang SPBU melayani pembelian dengan jerigen. Selain itu, aparat keÂamaÂnan ditempatkan di SPBU untuk menghindari penimbunan.
Simang yakin situasi ini tak berlangsung lama. “Kalau harga BBM sudah naik saya akan lakuÂkan pakai jerigen lagi,†katanya.
Bila nanti harga bensin dinaikÂkan menjadi Rp 6 ribu per liter, SiÂmang berencana menjual eceÂran dengan harga Rp 7 ribu per liter.
SPBU tempat Simang membeli bensin dengan jerigen terletak di Jalan Cirendeu, Ciputat. SPBU ini tergolong besar dengan deÂlapan dispenser.
Stasiun yang buka 24 jam ini menjual beraneka ragam bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Premium, Pertamax, Pertamax plus dan Bio Solar.
Lokasinya berada di pinggir jaÂlan besar sehingga mudah diÂjangÂkau kendaraan bermotor. Masuk ke dalam terhampar area pengiÂsian yang begitu lapang.
Di sisi kanan disediakan empat dispenser untuk kendaraan roda empat. Masing-masing dispenser berisi tiga selang di bagian depan dan tiga selang di belakang. Di sini untuk mengisi Pertamax plus, Pertamax, Premium dan Bio solar.
Di bagian tengah disediakan dua dispenser yang masing-maÂsingnya berisi dua selang di baÂgiÂan depan dan dua selang di baÂgiÂan belakang. Di sini untuk pengisian Premium dan Bio solar khusus kendaraan roda empat atau lebih.
Di bagian paling kiri tersedia dua dispenser yang mengalirkan Pertamax dan Premium. Setiap dispensernya memiliki empat seÂlang di depan dan belakang. TemÂpat ini diperuntukkan untuk kenÂdaraan roda dua.
Terlihat tujuh penjaga SPBU mengisi bensin dengan mengenaÂkan pakaian serba merah yang diÂlengkapi dengan topi. Selain tempat pengisian BBM, SPBU ini menyediakan fasilitas mushola, minimarket dan mesin pengisi angin.
Aziz, Manager Operasional SPBU ini mengatakan sudah meÂnerima surat edaran dari PerÂtaÂmiÂna agar tak melayani pembelian bensin dengan menggunakan jerigen.
Dengan adanya surat edaran terÂsebut, pihaknya langsung memÂÂbuat aturan dengan memÂbatasi pembelian bensin yang memÂbawa jerigen. “Mereka haÂnya dapat membeli sebesar Rp 10 ribu tidak boleh lebih dari itu,†katanya.
Sedangkan untuk angkot, meÂnurut pria berjenggot ini, pihakÂnya tidak memberikan batasan pembelian. Sebab selama ini tiÂdak ada kecurigaan untuk meÂnimÂbun BBM. “Kami kenal seÂmua angkot disini, tidak ada gelaÂgat yang aneh dari mereka,†katanya.
Azis menjelaskan, setiap hari stasiun ini menghabiskan 18 ribu liter Premium dan 10 ribu liter PerÂtamax. “Jumlah tersebut norÂmal, tidak ada lonjakan terhadap pembelian bensin,†katanya.
Malahan, kata dia, permintaan terhadap Pertamax sedikit naik menjadi 5 ribu liter per hari. “Mungkin pemilik kendaraan bermotor sudah mulai mencoba menggunakan Pertamax,†katanya.
Azis mengatakan menjelang kenaikan harga BBM ini prosedur prosedur pengiriman BBM ke SPBU ini diubah. Truk peÂngangÂkut BBM datang untuk mengisi pada malam hari. “Kalau siang hari takut ada penÂdemo yang meÂnyandera tangÂki dan dikhaÂwaÂtirkan bisa mengganggu distriÂbusi BBM,†katanya.
Selama ini, kata Azis, pihaknya selalu berkoordinasi dengan BinÂtara Pembina Desa (Babinsa) dan Polsek Ciputat bila yang menÂcurigakan. “Alhamdulillah samÂpai saat ini tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan,†katanya.
14 Ribu Polisi Jaga SPBU Dan Demo BBM
Polda Metro Jaya mengeÂrahkan 14 ribu personilnya unÂtuk mengamankan jalannya aksi penolakan bahan bakar miÂnyak (BBM). Selain demÂonsÂtran, personil juga diterjunkan untuk mengamankan SPBU-SPBU yang ada di Jabodetabek.
“Tiap SPBU dijaga anggota, kemudian kita menjaga keÂlanÂcaran distribusi BBM dari PerÂtamina. Jangan sampai terÂhamÂbat sehingga ada kelangkaan,†kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, daÂlam mengamankan SPBU ini pihaknya bekerjasama dengan Pertamina. Bentuk kerja sama itu adalah dengan menekankan agar SPBU tidak melanggar hukum dengan melakukan peÂnimÂbunan.
Seperti mengatakan stoknya suÂdah habis, meskipun masih ada atau banyak. Terkait hal ini pula PolÂda meminta Pertamina untuk lebih sigap dalam menangani kehabisan stok di masing-masing SPBU.
“Kita juga menginfromasikan kepada Pertamina apabila salah satu SPBU sudah kehabisan BBM dan antrean masih panjang, kita bisa call ke Pertamina untuk keÂmungkinan ditambah kuota, suÂpaya kelangakaan teratasi,†jeÂlasnya.
Pelakunya Sopir Sampai Oknum Polisi
Penimbunan BBM Bersubsidi
Sejumlah pihak mencoba mencari keuntungan menjelang kenaikan harga BBM. Mereka mengumpulkan BBM lalu meÂnimbunnya. BBM akan dijual ketika harganya sudah naik.
Aparat kepolisian mengunÂgÂkap sejumlah kasus penimÂbuÂnan BBM. Di Lampung, 1.000 liter BBM jenis premium diÂtimbun dan disimpan dalam 20 jeriken masing-masing 30 liter dan dua drum besar masing-maÂsing berisi 200 liter.
Berbekal surat dari pihak kecamatan dan Pertamina yang diÂsalahgunakan, pelaku berÂnama Zainuddin bisa membeli BBM jenis premium sebanyak 100 liter per hari. Ulah licik pelaku akhirÂnya terbongkar setelah ada warga yang melapor ke polisi.
Aksi penimbunan juga terjadi di Kupang, Nusa Tenggara TiÂmur. Polisi menemukan 9.000 liter BBM jenis solar di sebuah pabrik pengolahan aspal di Desa Baumata.
Pelaku sengaja memodifikasi tangki truknya. Jika kondisi normal, tangki truk hanya meÂnampung 60 liter, setelah diÂmoÂdifikasi mampu menampung sebanyak 150 liter solar. Dalam sehari satu truk membeli solar seÂbanyak tiga kali.
Tak cuma truk, warga juga nekat memodifikasi sepeda motor. Tangki tambahan yang meÂnyerupai kaleng diletakkan tepat di belakang pengemudi motor. Jika tangki motor biasa hanya menampung maksimal tiga liter, dengan dimodifikasi tangki mampu menampung 30 hingga 100 liter.
Polres Jember menetapkan empat awak bus pengiriman paket sebagai tersangka penimÂbÂunan BBM. Mereka terbukti menampung solar sebanyak 20.000 liter dalam bis yang yang didesain khusus. Aksi para awak bis dikeÂtaÂhui setelah petugas SPBU curiga pada soÂpir bus yang terus meÂneÂrus meÂngisi BBM melebihi kapasitas.
Biasanya, tangki BBM bus haÂnya mampu menampung 600 liter solar. Namun bagian dalam bus sudah didesain khusus deÂngan memasang 12 tangki besar sehingga bisa menamÂpung 20 ribu liter. Bus milik PO Akas ProÂbolinggo membeli BBM di seÂjumlah SPBU di sejumlah kota.
Para pelaku mengaku sudah dua kali membeli BBM dengan imÂbalan 200 ribu rupiah dari peÂmilik bis. Polisi tengah meÂngejar pemilik bis berinisial RO yang dituding menjadi pelaku utama penimbunan BBM.
Sementara itu, Polda Sumut menangkap 22 orang diduga penimbun premium, solar dan minyak tanah yang merupakan BBM bersubsidi. Mereka diÂtangkap dari sejumlah lokasi berÂbeda di Sumatera Utara.
“Mereka ditangkap atas duÂgaan melakukan penimbunan dan pengoplosan. Dari 22 terÂsangka, empat di antaranya okÂnum TNI dan oknum polisi,†kata Kabid Humas Poldasu KomÂbes Heru Prakoso.
Polisi menangkap MFS deÂngan barang bukti 5 drum (1.000) BBM solar bersubsidi dan mobil pickup BB 8319 NC pengangkut solar. BBM itu diÂperoleh dari tiga SPBU, keÂmuÂdian dijual ke kapal penumpang Sumber Karya Rejeki.
Praka S ditangkap di Gudang PT Timur Jaya (bekas gudang arang) di Sungai Beting, Kuala Kapias,Teluknibung, TanÂjungbalai dengan barang bukti 15 drum berisi 3.000 liter solar bersubsidi.
Di gudang milik Ak, polisi meÂnemukan pickupL-300 BK 8695 CC yang telah dimoÂdiÂfiÂkaÂsi mampu memuat solar 2.000 liter disimpan dalam tangki duduk menggunakan meÂsin pompa. Saat itu Ak dan seorang oknum TNI berinisial H turut diamankan.
Polisi juga menangkap S dan MD (sopir) karena mengangkut minyak tanah menggunakan truk fuso tangki dari Bukittinggi tuÂjuan Belawan tanpa dilengÂkaÂpi dokumen. Turut diamankan truk fuso BH 8655 AJ berisi 30 ton minyak tanah,serta selemÂbar surat pengantar.
Polres Simalungun menangÂkap M (Yon Chung) dari SPBU Serbelawan Jl. Merdeka 07 dan menyita 10 drum berisi 2.000 liter solar yang akan dikirim ke satu perusahaan dan dua truk Colt Diesel.
Polres Samosir menangkap 6 tersangka penimbun BBM dari kaÂwasan Pardomuan I, Kec. PaÂngururan. Mereka yakni EPS, dengan barang bukti dua drum solar berisi 400 liter. Dari MMB disita dua drum bensin 380 liter, empat jeriken bensin 33 liter. Dari RL tiga drum bensin 594 liter, lima jeriken solar 165 liter.
Dari SMS disita empat drum benÂsin 670 liter. Dari RS 400 liter solar, 10 jeriken berisi 330 liter, enam jeriken bensin 198 liter, dua drum solar 240 liter, tiga jeriken solar 97 liter.
Oknum polisi Brigadir WS dan Briptu RAG ditangkap apaÂrat Polres Padang Sidempuan di SPBU Jalan Serma Lian, PaÂdangÂsidempuan. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: