Hal ini dikatakan Peneliti Setara Institute Merisa Dwi Juanita dalam workshop bertajuk, "Komunikasi Strategis untuk Peningkatan Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi", di Bandung pada Selasa-Rabu, 19-20 November 2024.
Workshop ini diikuti oleh berbagai komunitas dan organisasi masyarakat sipil di Jabar yang aktif dalam isu kebebasan beragama dan berkeyakinan, komunitas keagamaan, penyandang disabilitas, serta penggerak isu kesetaraan dan keragaman gender.
"Kemampuan untuk melakukan kampanye inklusif dan advokasi kebijakan yang berdampak merupakan pilar utama dalam memastikan isu-isu kelompok rentan didengar, dipertimbangkan, dan diintegrasikan dalam pembangunan daerah," kata Merisa dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 November 2024.
Perwakilan Koalisi Aspirasi Risdo Maulitua mengatakan, para peserta juga melakukan praktik langsung dalam pembuatan konten kampanye yang inklusif menjelang Pilkada 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang.
"Serta menyusun rekomendasi kebijakan terkait isu-isu inklusi kelompok rentan yang akan terus diperjuangkan untuk mewujudkan Pemerintahan Provinsi Jabar yang inklusif," kata Risdo.
Menurut Risdo, ada delapan rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan langsung dalam acara "Ngariung Bersama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat", pada hari ini.
"Diharapkan rekomendasi tersebut didengar secara langsung dan menjadi prioritas dalam program calon gubernur dan wakil gubernur terpilih demi mewujudkan masyarakat Jabar yang inklusif," demikian Risdo.
BERITA TERKAIT: