Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Usni Hasanudin, pada Pemilu 2024 sangat kecil peran Mardiono dalam mendongkrak suara. Katanya, hampir semua perolehan suara PPP merupakan kontribusi personal caleg, bukan institusi partai.
"Manajemen koalisi dan manajemen partai (PPP) itu lemah, hanya mengandalkan kerja caleg. Kalau mengandalkan kerja caleg sudah dipastikan akan babak belur karena caleg PPP tidak semua memiliki finansial banyak," ujar Usni kepada wartawan, Selasa (16/4).
Usni mencontohkan, alat peraga atau bahan kampanye yang disediakan partai sangat minim. Hampir semua disediakan oleh caleg, termasuk menggerakkan tim kampanye.
Pernyataan Usni diamini kader senior PPP Jakarta, Maman Firmansyah. Menurutnya, peran Mardiono yang kecil dalam pemenangan PPP ini tidak sesuai dengan janji yang pernah disampaikan saat awal menjadi Plt Ketum DPP PPP.
Saat itu Mardiono sesumbar akan mengorbankan apapun guna meningkatkan suara PPP. Namun, kata Maman, alih alih menambah suara, mempertahankan yang sudah ada pun Mardiono tidak bisa.
"Janji Mardiono yang pernah siap berkorban jiwa raga, siap menjual aset demi PPP tapi hanya omong kosong," kata Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta 2014-2019 tersebut.
BERITA TERKAIT: