Menariknya, dalam data yang diunggah Bjorka di Telegram pada hari ini, Senin (12/9), disebut bahwa Luhut baru divaksin dua kali.
Mengenai hal tersebut, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule mengkritik Luhut, yang juga menyampaikan keheranannya soal vaksinasi ini.
Pasalnya, Luhut menjabat sebagai Koordintaor Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Luar Jawa dan Bali, kerap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau
booster.
"Ngeri, negara diatur oleh orang yang tak taat aturan," ujar Iwan Sumule kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/9).
Selain soal vaksinasi, Iwan Sumule juga memperhatikan data Luhut yang dibocorkan Bjorka memperlihatkan sejumlah hal yang terbilang bermasalah.
"Dari niat tak bayar pajak (bikin perusahaan cangkang), berbisnis PCR, sampai aturan sendiri (vaksin) dilanggar. Bikin aturan sendiri, berbisnis sendiri, langgar sendiri. Kacau!" sambungnya.
"Terima kasih Pandora Papers dan
@Bjorkanism," tandas Iwan Sumule.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: