Begitu kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafi’i Ma’arif saat memberi wejangan pada calon anggota legislatif (caleg) muda yang ikut dalam program Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) VIII.
“Memahami sejarah Indonesia dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air yang dalam, sehingga dapat bergerak seirama,†ujarnya, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Jumat (5/10).
Anggota Dewan Etik Hakim Konstitusi itu meminta kepada caleg muda untuk bisa terus mengembangkan wawasan kebangsaan dalam diri, sehingga bisa menjadi seorang negarawan.
Hanya dengan begitu, Indonesia bisa terhindar dari perilaku tidak bermoral dari para politisi, seperti praktik berbuat korup. Sebab, seorang yang berwawasan tinggi tidak akan berani berbuat korup saat masih ada masyarakat yang bernasib belum beruntung.
“Masalah ini harus bisa diatasi lewat hadirnya sosok negarawan. Maka dari itu, jadilah pemimpin yang berkarakter dengan mengembangkan profesi menjadi negarawan,†tukas Buya.
Di hadapan 40 calon legislatif (caleg) muda dari berbagai partai yang berbeda, Buya menuturkan bangsa Indonesia bisa bertahan hingga ribuan tahun, jika dari kader partai politik muncul negarawan dalam semua tingkatan, baik tingkat desa maupun nasional.
Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara politikus dan negarawan.
“Seringkali banyak politikus kita yang berfikir politik sebagai mata pencaharian, sehingga mengikuti kebutuhan jangka pendek dan pragmatis. Sedangkan negarawan adalah sosok yang memikirkan bangsa dan negara untuk ribuan tahun mendatang,†tegas Buya.
[ian]
BERITA TERKAIT: