Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

CATATAN RINGAN DARI BUKU

Why Nations Fail (Kenapa Negara Gagal)

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/natalius-pigai-5'>NATALIUS PIGAI</a>
OLEH: NATALIUS PIGAI
  • Jumat, 26 Januari 2018, 11:57 WIB
<i>Why Nations Fail</i> (Kenapa Negara Gagal)
MEMBACA buku berjudul 'Why Nations Fail' atau 'Kenapa Negara Gagal' yang ditulis oleh Daron Acemoglu dan James A Robinson cukup mengejutkan jika dianalisis terkait thesis kita dalam membangun negara dan bangsa kurun waktu  2014-2019.

Para ahli ekonom pembangunan yang berada di lingkaran pemerintahan maka pemerintah harus membaca dan merumuskan ulang terkait rancang bangun ekonomi pembangunan nasional.

Semua orang berhipotesa bahwa  negara gagal karena adanya kesenjangan (gap) infrastruktur yang dimiliki antara negara kaya dan miskin. Ternyata salah. Meskipun kita investasi begitu banyak anggaran negara dengan berambisi untuk metamorfosis aksesibilitas dan moda trasportasi darat, laut dan udara, namun tetap saja tidak akan menjadikan suatu negara menjadi negara maju bahkan   negara bisa terancam gagal.

Sebagai contoh di Amerika Serikat dan Meksiko, Korea Utara dan Korea Selatan, Jerman Timur dan Barat sebelum reunifikasi tetap saja memiliki kesenjangan sebagai negara kaya dan negara miskin meskipun mempunyai instrastruktur yang hampir yang hampir sama hebat.

Oleh Karena itu, pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain tidak akan bisa memperbaiki Indonesia sebagai negara yang berpotensi menjadi negara gagal.

Dalam buku ini secara jelas menyatakan bahwa: “suara negara gagal karena sumber daya ekonomi yang ekstraktif hanya dikuasai oleh segelintir orang (oligarki), sementara sumber politik dan kekuasaan menopang kelompok kecil oligarki tersebut”. Silakan renungkan.[***]


Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 2012-2017

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA