Ini Revolusi yang Bisa Diterima Pemuja Soekarno Sampai Pengagum Soeharto

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 07 Agustus 2015, 17:06 WIB
Ini Revolusi yang Bisa Diterima Pemuja Soekarno Sampai Pengagum Soeharto
ilustrasi
rmol news logo Cendekiawan Indonesia, Yudi Latif, menegaskan, buku terbaru karyanya yang berjudul Revolusi Pancasila adalah seri terakhir dari trilogi Pancasila yang ditelurkannya.

Bahkan, Yudi menyebut Revolusi Pancasila sebagai buku terpenting yang pernah ia tulis. Hal tersebut diakui Yudi dalam acara bedah buku yang baru dirampungkannya itu di Ruang Perpustakaan MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (7/8).

Bagian pertama dari trilogi Pancasila karya Yudi adalah buku berjudul Negara Paripurna: historisitas, rasionalitas, dan aktualitas Pancasila. Sedangkan yang kedua adalah Mata Air Keteladanan, Pancasila dalam Perbuatan. Kedua buku tersebut berketebalan kurang lebih 700 halaman. Sedangkan buku terakhir, Revolusi Pancasila, hanya setebal sekitar 200 halaman.

"Inilah buku terpenting yang pernah saya tulis, karena berisi teori perubahan yang bersumber dari Pancasila. Pancasila bukan hanya sebagai pemersatu tetapi juga sebagai panduan praksis perubahan," jelas Yudi.

Acara bedah buku itu menghadirkan Ketua Badan Pengkajian MPR RI, Bambang Sadono, sebagai pembahas. Bambang menyatakan, revolusi yang digaungkan Yudi Latif dalam Revolusi Pancasila tidak sama dengan revolusi yang dipersepsikan kebanyakan orang selama ini.

Bahkan, ia yakin, revolusi itu akan bisa diterima dengan baik oleh kelompok-kelompok yang beda garis politik, mulai dari kalangan pengagum Soeharto sampai kalangan pemuja ajaran Soekarno.

"Revolusi ini saya yakin bisa diterima semua dari mulai mereka yang memuja Orde Baru, sampai pengagum ucapan Bung Karno yang meyakini revolusi belum selesai," kata Bambang.

Revolusi Pancasila, lanjutnya, adalah revolusi yang tidak mengandung kekerasan. Revolusi Pancasila sesuai dengan apa yang digariskan dasar negara dan UUD 1945. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA