Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengatakan, penguatan Pancasila bukan sekadar kebutuhan administratif, tetapi urgensi kebangsaan yang harus dijawab negara di tengah ketidakpastian situasi dunia.
“Kita hidup pada era turbulensi global. Secara internal, derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi menyebabkan nilai-nilai kebangsaan kita tergerus. Identitas bangsa terancam oleh penetrasi budaya instan dominan yang tidak selaras dengan kepribadian Indonesia,” tegas Jazuli, Kamis, 11 Desember 2025.
Secara eksternal, kata Jazuli, dunia terus diwarnai ketidakadilan, kekacauan, dan tragedi kemanusiaan. Kondisi ini menuntut paradigma baru dalam menata hubungan antarbangsa.
Ia mengingatkan Bung Karno pada 1960 telah mengajukan Pancasila sebagai pendekatan baru bagi tatanan dunia yang lebih adil ketika berpidato di Sidang Majelis Umum PBB.
“Apa yang disampaikan Bung Karno lebih dari enam dekade lalu justru semakin relevan hari ini. Pancasila bukan hanya fondasi bangsa Indonesia, tetapi tawaran etika global untuk perdamaian dan keadilan,” katanya.
Fraksi PKS juga berharap melalui penguatan peran BPIP, Pancasila benar-benar menjadi ideologi yang hidup dan dipraktikkan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pancasila harus menjadi kompas sekaligus benteng kebangsaan dari berbagai anasir ideologi destruktif yang dapat merusak persatuan dan masa depan bangsa. Ia juga harus menjadi dasar kebijakan negara dan inspirasi bagi lahirnya kemajuan kolektif bangsa,” pungkas Jazuli.
BERITA TERKAIT: