Hal itu disampaikan Maruli saat puncak KSAD Award Kampung Pancasila 2025 yang digelar di Aula AH. Nasution Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Desember 2025.
“Hari ini kita menyelenggarakan lomba penilaian Kampung Pancasila yang ketiga. Sampai saat ini sudah terbentuk sekitar 1.860 Kampung Pancasila,” kata Maruli.
Program tersebut digelar Mabes TNI AD bekerja sama dengan PT Astra International Tbk dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Maruli menegaskan, keberadaan Kampung Pancasila harus terus dipantau dan dikawal agar tidak berhenti sebagai proyek seremonial.
“Kami tidak ingin hanya membentuk desanya, tapi juga jiwanya. Jiwa bernegara, jiwa Pancasila,” tegasnya.
Karena itu, TNI AD menilai Kampung Pancasila secara langsung ke lapangan, bukan hanya berdasarkan laporan administrasi.
“Kami datangi tempatnya, kami lihat program UMKM, ketahanan pangan, komunikasi sosialnya, dan kami dengar langsung dari masyarakat apa manfaat yang mereka rasakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menilai program Kampung Pancasila menjadi jawaban atas krisis keteladanan di masyarakat.
“Kita sedang mengalami krisis keteladanan. Kampung Pancasila ini membangkitkan teladan dari bawah,” ujar Yudian.
Ia menegaskan, Pancasila bukan sekadar slogan, melainkan praktik hidup yang mencerminkan kebhinekaan dan tanggung jawab bersama sebagai warga negara.
“Semua punya kewajiban yang sama sebagai WNI, tapi cara berkontribusinya bisa berbeda-beda. Dan TNI AD adalah contoh nyata kebhinekaan itu,” pungkas Yudian.
BERITA TERKAIT: