Begitu tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL (Minggu, 21/6). Menurutnya, pemikiran bahwa keterwakilan perempuan harus ada dalam pimpinan KPK adalah pemikiran yang menyesatkan dan berbahaya.
"Adalah berbahaya apabila ada terbesit pemikiran pentingnya keterwakilan perempuan di dalam KPK. Ini sama berbahayanya dengan pemikiran keharusan adanya keterwakilan perempuan di lembaga seperti kepolisian atau kejaksaan," ujarnya.
Dahnil menegaskan bahwa suara-suara kelompok perempuan yang menyatakan pentingnya perwakilan perempuan di KPK amat berbahaya untuk perbaikan KPK di masa yang akan datang. Pasalnya, standar kelayakan menjadi pimpinan KPK bukan jenis kelamin atau asal lembaga tempat mereka berkhitmad sebelumnya.
"Tetapi indikator-indikator kualitatif yang sudah saya sebutkan di atas," sambungnya.
Ia pun berharap agar pansel KPK yang semua perempuan tidak terjebak pada sentimen jenis kelamin dalam menyeleksi pimpinan lembaga anti rasuah itu. Pansel Srikandi, lanjutnya, harus menyeleksi pimpinan KPK dengan objektif.
"Semoga Pansel KPK tidak terjebak pada sentimen jenis kelamin maupun ala para bakal calon pimpinan KPK," tandas Dahnil.
[ian]
BERITA TERKAIT: