Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Serbia Resmi Nyatakan Dukungan untuk Ukraina, Terang-terangan Tikam Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 12 Oktober 2024, 12:18 WIB
Presiden Serbia Resmi Nyatakan Dukungan untuk Ukraina, Terang-terangan Tikam Rusia
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky saat bertemu Presiden Serbia Alexandar Vucic di KTT Ukraina-Eropa Tenggara Februari 2024/Net
rmol news logo Sekutu lama Rusia, Serbia, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Ukraina.

Dalam pernyataan terbarunya Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengklaim bahwa ia telah menandatangani  deklarasi pro-Ukraina atas nama negaranya, pada pertemuan puncak internasional yang membahas isu-isu perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Vucic mengatakan ia menandatangani deklarasi yang mengecam tindakan Rusia di Ukraina dan menyatakan dukungannya terhadap integritas teritorial Ukraina.

Namun, terlepas dari dukungan umum terhadap deklarasi tersebut, Vucic mengatakan bahwa ia telah berhasil melunakkan kata-kata mengenai sanksi terhadap Federasi Rusia, dengan menekankan bahwa Serbia tidak bermaksud untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

"Kami mendukung integritas teritorial Ukraina sesuai dengan Piagam PBB. Namun, kami tetap tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, karena ini merupakan bagian dari kebijakan yang ditempuh oleh Republik Serbia," kata Vucic.

Rusia belum mengomentari tindakan Serbia ini.

Beograd, sekutu lama Moscow, berupaya menjadi anggota UE dan mendapat tekanan dari Brussels untuk menyelaraskan kembali kebijakan luar negerinya dengan kebijakan blok ekonomi tersebut.

Pemerintah Serbia sendiri menolak mendukung sanksi Barat terhadap Rusia, yang oleh pejabat UE disebut sebagai hambatan utama untuk bergabung.

Ketika ditanya tentang tanda tangannya pada dokumen anti-Rusia selama konferensi pers di Dubrovnik, Vucic membantah bahwa ia mencoba bermain dua kaki.

"Berpartisipasi dalam acara tersebut memberikan kesempatan untuk membuat suara Serbia didengar secara internasional dan untuk memoderasi pernyataan akhir," kata Vucic, seperti dikutip dari RT, Sabtu 12 Oktober 2024.

Vucic menjadi salah satu dari 15 peserta pertemuan ketiga Ukraina-Eropa Tenggara, yang diadakan di kota pesisir Kroasia, Dubrovnik, pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Pernyataan akhir secara eksplisit pada dokumen itu adalah mengutuk Rusia atas apa yang disebutnya sebagai "perang agresi Rusia yang tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan, dan ilegal terhadap Ukraina".

Sejauh ini, Vucic memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya disebut-sebut sebagai sekutu erat.

Bahkan, Rusia sangat dihormati dan dikagumi dalam masyarakat Serbia, dengan mayoritas warga Serbia meyakini bahwa Rusia adalah " sahabat karib " Serbia.

Kerja sama energi, penolakan terhadap Barat, dan penolakan bersama terhadap kemerdekaan Kosovo turut memperkuat persahabatan antara Rusia dan Serbia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA