Seminar ini dilatarbelakangi peran TNI AL sebagai garda terdepan untuk menjaga kedaulatan laut Nusantara perlu didukung oleh Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang di dalamnya terdapat kekuatan Kapal Selam.
Sehingga TNI AL berpotensi untuk memodernisasi kapal selamnya.
Kegiatan ini dibuka Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang bertindak sebagai
keynote speaker. Dia membahas mengenai kemajuan teknologi yang saat ini memungkinkan Indonesia memilih kapal selam non-nuklir dengan sistem propulsi yang mampu bertahan lama di bawah air, bersama dengan torpedo dan sistem rudal yang memiliki akurasi tinggi dan kekuatan serangan.
“Modernisasi ini didorong oleh perkembangan berbagai negara maju di dunia yang saat ini sedang mengembangkan teknologi Kapal Selam berbasis Air Independent Propulsion (AIP) dan Lithium Ion Battery (LIB) dimana teknologi tersebut dapat membantu memperpanjang durasi Kapal Selam saat beroperasi di dalam laut tanpa harus muncul ke permukaan selama 14 hingga 78 hari lamanya,” jelas KSAL.
Dia juga menyebutkan bahwa seminar ini melibatkan berbagai pihak yang akan membahas serta berdiskusi mengenai hal yang terkait dengan kapal selam serta aset-aset yang memungkinkan untuk memperkuat jajaran TNI AL.
"Harapannya dengan kita mengundang industri perkapalan baik nasional maupun internasional serta produsen-produsen kapal selam, dan juga menghadirkan beberapa peserta dari Angkatan Laut maupun purnawirawan yang rata-rata dulunya berdinas di kapal selam, serta melibatkan BRIN dan beberapa lembaga pendidikan untuk bisa berdiskusi pada seminar ini sehingga dapat menambah referensi tentang kapal selam serta aset-aset yang memungkinkan untuk memperkuat jajaran TNI AL,” bebernya.
Dalam seminar tersebut, para peserta menerima pengenalan Kapal Selam di masa depan dari 9 pembicara yang terdiri dari Dr. Wahyu Widodo Pandoe (BRIN), Prof. Dr. Indroyono Soesilo (Akademisi), Prof. Dr. Agus Purwanto (Lithium Ion Battery Expert), Dr. Edy Prasetyonon (Universitas Indonesia), Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto (Dirjen Kuathan Kemhan), Dr. Kaharuddin Djenod (CEO PT PAL), Laksda TNI Tri Harsono (Askomlek Kasal), Dr. Sasono Rahardjo (Optics Expert BRIN), dan Laksma TNI Sa'ban Nur Subkhan (Dir Min Lakgar Ditjen Renhan Kemhan)
Kegiatan seminar yang diikuti sebanyak 200 peserta ini selain dari personel TNI AL juga dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Paguyuban Hiu Kencana, akademisi dari berbagai universitas, media massa, serta beberapa perusahaan transportasi dan Alutsista dari berbagai negara.
BERITA TERKAIT: