Pengamat pertahanan Susaningtyas NH Kertopati berpendapat, memindahkan ibu kota bukanlah langkah yang salah. Terpenting, pemerintah harus betul-betul mempersiapkan insfrastruktur dan masyarakatnya.
Pendapat perempuan yang karib disapa Nuning ini, kekuatan pertahanan sebuah negara tidak bisa dilepaskan dari kondisi geografi,ethnografi dan lainnya.
Balikpapan, kata Nuning akan lebih memudahkan pelaksanaan gelar bagi sistem pertahanan Indonesia ketimbang Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Dalam pandangan Nuning, infrastruktur lain seperti jaringan IT di Balikpapan sudah siap. Apalagi, secara budaya masyarakat Kalimantan lebih terbuka terhadap hadirnya orang baru dan akulturasi budaya.
"Ini memudahkan sistem pertahanan kita yang tentu membutuhkan dukungan masyarakat setempat. Letak Penajam yang ada di tengah juga memudahkan jangkauan operasi bagi matra laut udara maupun darat," terang Nuning kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu dini hari, (5/3).
Dari perspektif ilmu pertahanan, Nuning menyatakan bahwa salah satu pertimbangan penetapan ibu kota adalah pengendalian keamanan nasional, termasuk di dalamnya adalah pengendalian pertahanan negara.
Dikatakan Nuning, dalam sebuah Ibu kota negara, pasti akan menjadi Markas Komando Militer. Tujuan keberadaan markas itu adalah bereaksi menghadang kekuatan musuh saat bergerak memasuki wilayah terluar.
Secara geografis, dijelaskan Nuning, posisi Penajam relatif lebih mendekati center of gravity dari segi geografis Indonesia melalui perhitungan silang garis hubung Sabang-Merauke dan garis hubung Pulau Miangas-Pulau Rote.
"Sehingga relatif semua media komunikasi mulai radio low frequency hingga ultra high frequency dapat mengendalikan Alutsista di darat, laut dan udara," penjelasan Nuning.
Lebih lanjut, sistem pertahana di IKN baru nanti kontur alam Penajam Paser Utara tidak dikelilingi gunung tinggi. Imbas positifnya, tidak mengganggu pancaran frekuensi berkekuatan tinggi.
"Posisi Penajam Paser Utara di pinggir pantai juga memudahkan membangun pangkalan militer modern yang terintegrasi untuk semua kekuatan baik darat, laut dan udara. Model pangkalan militer seperti ini diyakini lebih efektif dan efisien menghadapi peperangan modern di masa depan," pungkas Nuning.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: