Dari pemantauan tersebut, Ayep Zaki menemukan minyak goreng merek MinyaKita yang takarannya dikurangi. Takaran yang harusnya satu liter, ternyata hanya berisi sekitar 900 ml.
"Ada tiga merek minyak goreng, dua merek harganya Rp20 ribu per liter isinya pas satu liter setelah dicek langsung," kata Ayep seperti dikutip
RMOLJabar, Kamis 27 Maret 2025.
Untuk Minyakita dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter, kata dia, dijual dengan harga eceran Rp17.500 per liter.
"Begitu ditimbang isinya hanya 900 ml, tidak mencapai satu liter dan ini temuan lapangan," kata Ayep.
Selain menakar berat minyak goreng, petugas mengambil sampel makanan untuk diperiksa, apakah mengandung zat berbahaya seperti pewarna, formalin atau pestisida.
Hasilnya relatif aman dan hanya sayuran pokcoy yang mengandung pestisida. Temuan ini akan ditindaklanjuti dengan edukasi agar menanam tanpa pestisida.
"Pemeriksaan keamanan pangan dan olahan makanan ini akan rutin dilakukan dan ditambah anggarannya," kata Ayep.
Selain itu, Ayep mengecek harga sembako maupun pangan lainnya. Ia memastikan kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan.
"Saya memantau harga pangan, naiknya tidak terlalu signifikan hanya cabai, bawang merah dan putih," pungkas Ayep.
BERITA TERKAIT: