Kondisi tersebut memaksa pihak sekolah memulangkan ratusan peserta didik lebih awal.
Ketua RW 08, Matroji mengatakan, banjir di wilayahnya bukan kejadian baru, melainkan sudah berlangsung bertahun-tahun. Ia mengeluhkan minimnya solusi meski laporan sudah berulang kali disampaikan kepada pemerintah.
"Kita sudah masukan ke Musrembang berkali-kali tapi sampai saat ini belum ada realisasi," kata Matroji kepada wartawan, Selasa 18 November 2025.
Ia menambahkan, banjir yang berulang tidak hanya menutup akses jalan dan menghentikan lalu lintas, tetapi juga mengganggu aktivitas belajar mengajar di SDN 04 serta merendam pemukiman warga.
"Aktivitas warga dan siswa-siswi SDN 04 sangat terganggu bisa dua sampai tiga hari," kata Matroji.
Matroji menjelaskan, luapan Kali Sekretaris kerap meninggalkan endapan lumpur di ruangan sekolah. Akibatnya, pihak sekolah bersama para siswa harus bergotong royong membersihkan kelas agar kegiatan belajar dapat kembali normal.
BERITA TERKAIT: