Organisasi kepemudaan yang dibina Badan Intelijen Negara (BIN) itu, mengajak anak-anak muda Papua untuk cinta membatik dan mampu melestarikan salah satu budaya Bumi Cenderawasih tersebut.
Kegiatan pelatihan merupakan rangkaian pre-event sebelum peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub oleh Presiden Joko Widodo.
Pengajar dalam pelatihan ini, Miriam Veronica mengatakan, motif dalam batik yang dibuat dalam pelatihan tersebut adalah motif khas Papua yang bersifat autentik, yakni hasil buah pemikiran para peserta.
"Ada yang mengangkat motif dari lambang keluarga mereka sendiri, ada yang dari tumbuhan, juga ada dari hewan-hewan air seperti penyu yang berarti umur panjang, dan banyak lagi yang kami tambahkan di situ," ujar Miriam dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3).
Miriam menuturkan, proses membatik dalam pelatihan tersebut menggunakan dua teknik, yakni membubuhkan malam atau lilin batik dengan canting dan kuas.
"Yang kuas ini sifatnya lebih ekspresif ya. Kalau canting sendiri, mereka masih belajar menggunakan canting," tuturnya.
Dia mengaku takjub dengan antusiasme para peserta dalam pelatihan ini. Selama dia memberikan materi, anak muda Papua selalu bertanya dan ingin mencoba motif dan teknik baru.
"Sebenarnya kami hanya memantik, bukan mengajarkan, tetapi memantik dari ide-ide yang mereka bisa kumpulkan dari budaya mereka sendiri, kemudian kami tuangkan ke kain," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: