Ancaman itu disuarakan melalui sebuah video yang dirilis Departemen Komunikasi Houthi berjudul "Coba Saja".
Video drone itu menunjukkan rekaman situs-situs Arab Saudi yang akan diincar Houthi pertama kali. Tampak situs-situs seperti Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, dan Bandara Internasional Raja Fahd di Dammam.
Berbicara dalam video, Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dengan ancaman tersebut.
Mereka akan menyerang target-target yang ada dalam video, apabila Saudi terbukti terlibat dalam operasi militer gabungan Amerika Serikat di wilayah Yaman.
"Jika Amerika berhasil menjerat Anda, itu adalah kebodohan dan kegagalan besar, dan merupakan hak alami kita untuk menghadapi setiap langkah agresif," kata pemimpin Houthi, seperti dimuat
Middle East Monitor pada Rabu (10/7).
Houthi juga mengecam keputusan Bank Sentral Yaman yang ada di Aden (di luar wilayah kekuasaan Houthi), karena memaksa bank-bank yang ada di San'a pindah ke Aden.
"Tekanan untuk memindahkan bank dari Sana’a adalah langkah gila dan bodoh, dan tidak ada seorangpun di dunia yang berpikiran seperti ini," tegasnya.
BERITA TERKAIT: