Pekan lalu, miliarder 72 tahun itu mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat independepan, setelah gagal menjadi calon dari partai oposisi, Kuomintang.
The Straits Times pada Senin (4/9) melaporkan, Gou telah mengundurkan diri sebagai direktur Foxxon dengan alasan pribadi. Namun dewan mengatakan tidak akan mencari pengganti Gou karena dia telah secara resmi menyerahkan kepemimpinan empat tahun lalu.
Para analis mengatakan Gou hanya memiliki peluang kecil untuk memenangkan pemilu pada Januari 2024, dengan tiga kandidat oposisi bersaing melawan Partai Progresif Demokratik yang memimpin jajak pendapat.
Gou memperoleh kekayaannya dengan mengubah Foxconn menjadi produsen elektronik dengan kontrak terbesar di dunia, termasuk iPhone Apple.
Foxconn memiliki pabrik-pabrik besar di China. Para kritikus menuduh Gou memiliki hubungan baik dengan para pemimpin China, meskipun Gou mengatakan ia dapat membawa perdamaian antara Taipei dan Beijing.
BERITA TERKAIT: