Hewan betina berusia 17 tahun yang diidentifikasi sebagai JJ4, ditangkap setelah melakukan serangan fatal terhadap Andrea Papi, 26 tahun, di dekat desanya di Caldes pada 5 April. Dia adalah orang pertama di Italia yang terbunuh dalam serangan beruang di zaman modern.
Hakim di pengadilan administrasi Roma, yang dikenal sebagai dewan negara, mengatakan pada Jumat (14/7) bahwa sementara beruang harus ditahan untuk keselamatan publik. Mengenai perintah agar beruang dihukum mati alias dimusnahkan, ia menyatakan itu tidak proporsional dan tidak perlu.
Peristiwa ini menjadi menarik perhatian media, di mana seekor beruang harus melalui proses pengadilan dengan penangguhan hukuman mati.
Kepala provinsi Trento, tempat penyerangan itu terjadi, telah mendesak agar beruang tersebut dimusnahkan, sementara kelompok hak asasi hewan berjuang agar beruang itu hanya ditahan saja.
Keputusan akhir belum ditentukan sampai pengadilan akan melakukan banding pada Desember mendatang.
Daerah di sekitar kota utara Trento, yang dihuni kembali dengan beruang dari tahun 1999 di bawah program yang didanai Uni Eropa, telah mengalami beberapa serangan beruang dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kohabitasi dengan mamalia dapat dicapai dengan sukses.
Beruang bernama JJ4 itu sebelumnya disalahkan atas serangan terhadap dua orang lainnya.
Kelompok lobi hak-hak binatang LAV menyambut keputusan penangguhan, dan mengatakan harus mengamankan masa depan yang aman bagi beruang.
“Tidak ada lagi alasan untuk menunda pemindahan JJ4 ke tempat perlindungan yang aman dan resmi di Rumania,” kata Massimo Vitturi, juru bicara LAV, yang telah menemukan tempat perlindungan di Rumania dan menawarkan untuk membayar beruang yang akan dibawa ke sana.
Selain JJ4, hakim Roma juga memberikan penangguhan hukuman kepada beruang lain yang diidentifikasi sebagai MJ5, yang belum ditangkap dan juga menghadapi perintah pemusnahan setelah melukai seorang pria pada Maret 2023.
BERITA TERKAIT: