Pengunduran dirinya menyusul kekalahan Partai Sosial Demokrat pada pemilihan baru-baru ini. Bersama itu pula Marin menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai ketua partai.
Sehari sebelumnya, dalam jumpa pers Marin mengatakan bahwa keputusan mundur ia ambil semata karena ingin membuka halaman baru setelah tahun-tahun yang sulit.
Marin yang memulai jabatannya sejak Desember 2019 telah bergelut dengan banyak hal, mulai dari pandemi, kemudian invasi Rusia ke Ukraina yang akhirnya berdampak pada negaranya, lalu proses aksesi Finlandia ke NATO yang panjang dan melelahkan, serta hal lainnya.
Marin mengatakan ia melewati tahun-tahun yang sangat sulit yang "menguji staminanya". Saat ini ia ingin membuka halaman baru dalam kehidupannya.
Presiden Niinisto telah menerima pengunduran diri Marin dan kabinetnya. Ia meminta pemerintah untuk melanjutkan pemerintahan sementara sampai kabinet baru diangkat, seperti dikutip dari Bloomberg. Kabinet Marin akan terus bekerja di kapasitas pengurus sampai pemerintah baru mengambil alih.
Mundurnya Marin akan membuka jalan bagi pemerintah di kiri dan kanan, yang dapat menemukan kompromi atas pemotongan anggaran dan perpajakan yang sejauh ini menjadi fokus Finlandia.
Pemimpin partai Koalisi Nasional Petteri Orpo, yang akan menggantikan Marin sebagai perdana menteri sementara, kemungkinan akan memulai negosiasi pembentukan pemerintah pada 14 April setelah parlemen bersidang.
Dia berharap untuk membentuk koalisi pada liburan pertengahan musim panas 23 Juni.
BERITA TERKAIT: