Dilaporkan
Daily Sabah Rabu (25/1), penasihat khusus di kementerian, Riikka Pitkanen, mengatakan bahwa Finlandia akan kembali mengizin ekspor militer terkait baja untuk Turki, yang telah dilarang sejak 2019.
Dimulainya kembali ekspor militer adalah salah satu syarat yang ditetapkan oleh Ankara untuk memberikan lampu hijau bagi tawaran NATO Finlandia dan Swedia, yang saat ini terhenti.
Finlandia dan Swedia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022, sebuah keputusan yang dipicu oleh perang Rusia melawan Ukraina.
Namun keinginan kedua negara mendapat keberatan dari Turki, anggota penting NATO selama lebih dari 70 tahun. Hal itu karena Ankara menganggap kedua negara mentolerir dan mendukung kelompok teroris.
Juni 2022, Turki dan kedua negara Nordik menandatangani sebuah memorandum pada pertemuan puncak NATO untuk mengatasi masalah keamanan yang sah dari Ankara, membuka jalan bagi keanggotaan mereka dalam aliansi tersebut.
Namun keinginan kedua negara itu untuk masuk NATO semakin sulit setelah Turki pada Selasa (24/1) menunda pembicaraan setelah adanya ketegangan yang meningkat antara Ankara dan Stockholm yang dipicu oleh aksi protes disusul dengan pembakaran salinan Al Quran di luar kedutaan Turki di Swedia.
BERITA TERKAIT: