Pertemuan khusus yang menandai 30 tahun hubungan ASEAN dan India ini dihadiri delegasi dari negara-negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar. Kursi delegasi Myanmar tampak kosong, sampai pernyataan pembukaan disampaikan Menlu India dan Menlu Singapura.
Belum diketahui pasti alasan di balik ketidakhadiran delegasi Myanmar. Diduga ketidakhadiran Myanmar berkaitan dengan protes keras dari negara-negara ASEAN lainnya atas kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil di Myanmar tahun lalu.
Dalam sambutannya, Menlu India S. Jaishankar mengatakan ASEAN sebagai organisasi kawasan yang mengedepankan regionalism, multilateralism, dan democracy merupakan salah satu elemen strategis dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pacifik.
“Memasuki dekade mendatang, penting bagi kita untuk mengidentifikasi prioritas baru,†ujarnya sambil menyampaikan harapan pertemuan dapat menghasilkan inisiatif baru.
Sementara Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, dalam sambutannya mengatakan, dirinya percaya hubungan ASEAN dan India akan semakin kuat. Dia juga menyinggung ketegangan yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina yang dikhawatirkan dapat berdampak tidak baik bagi sistem internasional yang berlaku.
Menlu Balakrishnan juga menyinggung rivalitas Amerika Serikat dan Republik Rakyat China (RRC) yang berdampak pada kawasan dan menjadi tantangan tersendiri.
“Perkembangan ini dapat mengancam perdamaian dan stabilitas yang mana kita semua tergantung padanya untuk mendukung pertumbuhan dan pembangunan,†ujarnya dalam pertemuan bertema "Community of Values" itu.
Pertemuan khusus ini juga dihadiri Sekjen ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, dan Dubes India untuk ASEAN, Jayant N. Khobragade yang berkantor di Jakarta.
BERITA TERKAIT: