Angka ini naik 13,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Laporan keuangan menyebutkan, di semester I-2025 perseroan membukukan volume penjualan (semen dan klinker) sebesar 8,891 juta ton, turun 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan perseroan juga turun 1,1 persen, mencapai Rp 8 triliun, sejalan dengan penurunan volume penjualan.
Beban pokok pendapatan menurun 2,3 persen menjadi Rp 5,6 triliun, menghasilkan margin laba kotor 29,2 persen, lebih tinggi dibandingkan 28,3 persen.
Beban usaha turun 1,8 persen menjadi Rp 1,7 triliun, sementara beban operasi lain turun 382,9 persen menjadi Rp 35,1 miliar akibat kerugian kurs dibandingkan keuntungan kurs pada 2024.
Manajemen Indocement menegaskan, meskipun permintaan semen domestik menurun pada paruh pertama 2025, volume diprediksi meningkat pada paruh kedua. Ini didorong oleh cuaca yang lebih kering, hari libur yang lebih sedikit, dan peningkatan belanja konstruksi menjelang akhir tahun.
BERITA TERKAIT: