Laporan dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (31/10), produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus yang dipasarkan dengan merek "Tiga Roda" ini meraih pendapatatan neto Rp 12,92 triliun, naik dari Rp 11,66 triliun di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 8,83 triliun dari Rp 8,21 triliun, membuat laba bruto menjadi Rp 4,08 triliun naik dari laba bruto Rp 3,44 triliun tahun sebelumnya.
Penjualan INTP kepada pihak ketiga terdiri dari tiga segmen. Meliputi penjualan semen senilai Rp 11,64 triliun, penjualan beton siap pakai sejumlah Rp 1 triliun dan penjualan agregat sebesar Rp 57,90 miliar. Penjualan INTP kepada pihak ketiga per September 2023 mengalami kenaikan 11,01 persen secara tahunan.
Laba INTP sebelum beban pajak tercatat Rp 1,60 triliun naik dari laba sebelum beban pajak Rp 1,20 triliun. Laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp 1,26 triliun naik dari laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 946,85 miliar tahun sebelumnya.
Beban usaha juga meningkat dalam sembilan bulan 2023. Naik 8,40 persen menjadi Rp 2,58 triliun. Pada periode yang sama, pendapatan keuangan INTP naik signifikan sebanyak 91,94 persen menjadi Rp 134,40 miliar.
Jumlah liabilitas mencapai Rp 5,49 triliun hingga periode 30 September 2023 turun dari jumlah liabilitas Rp 6,13 triliun hingga periode 31 Desember 2022. Jumlah aset mencapai Rp 25,78 triliun hingga periode 30 September 2023 naik dari jumlah aset Rp 25,70 triliun hingga periode 31 Desember 2022
Seiring capaian tersebut, laba per saham dasar INTP ikut terdongkrak. Dari posisi Rp 270,81 per September 2022 menjadi Rp 369,35 hingga September 2023.
BERITA TERKAIT: