Peningkatan itu didorong oleh semen curah.
Semen curah tumbuh sebesar 13,2 persen (yoy) menjadi 8,46 juta ton. Sementara volume semen kantong mengalami kontraksi sebesar 1,9 persen (yoy) menjadi 19.56 juta ton.
Analis Riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andreas Kristo Saragih, mengatakan dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Ipot, Sabtu (27/7), bahwa tingkat pertumbuhan konsumsi di Pulau Jawa sebesar 3,1 persen (yoy) menjadi 14,47 juta ton, melampaui Luar Jawa sebesar 1,2 persen (yoy) menjadi 13,55 juta ton.
Konsumsi yang lemah, mengalami pertumbuhan volume bulanan negatif dan menyimpang dari kisaran pertumbuhan bulanan tiga tahun historis sebesar 8,5-50,6 persen.
"Volume semen turun menjadi 5,28 juta ton disebabkan oleh kenaikan harga semen kantong dan penurunan konsumsi di Outside Java," ujar Andreas.
Semen Indonesia (SMGR) melaporkan penjualan semen domestik sebesar 2,7 juta ton pada Juni 2024.
Secara keseluruhan, penjualan grup SMGR volume turun menjadi 3,19 juta ton dan secara kumulatif mencapai 17,7 juta ton.
Sementara Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) melaporkan volume penjualan semen sebesar 1,5 juta ton dan secara kumulatif volume penjualan tumbuh menjadi 8,23 juta ton dengan pangsa pasar meningkat menjadi 29,4 persen.
BERITA TERKAIT: