Angka itu anjlok 37,76 persen dibandingkan dengan Semester I-2023 yang sebesar Rp698,43 miliar.
Produsen semen terbesar di Indonesia itu harus menghadapi penurunan signifikan dalam kinerja keuangannya, meskipun berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar hampir 2 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa (13/8), perusahaan di bawah kendali Heidelberg Materials AG ini berhasil meraup pendapatan Rp8,12 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp7,97 triliun.
Laba kotor perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,47 persen, menjadi Rp 2,29 triliun dari Rp 2,43 triliun pada tahun sebelumnya. Margin laba kotor juga menurun menjadi 28,28 persen dari 30,50 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Laba per saham perusahaan juga mengalami penurunan signifikan, menjadi Rp 126,93 per lembar saham, turun dari Rp 203,56 per lembar pada periode yang sama tahun lalu.
Produk Semen tetap menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan, dengan penjualan mencapai Rp 7,44 triliun. Ini menunjukkan peningkatan dari Rp 7,30 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
BERITA TERKAIT: