Kenaikan ini lantaran ditopang oleh peningkatan pendapatan yang sebesar 9,92 persen. Dengan begitu, laba per saham dasar ikut terkerek ke posisi Rp568,41 dari sebelumnya Rp529,44.
Berdasarkan laporan keuangan INTP per Desember 2023, yang dikutip Sabtu (23/3), pendapatan konsolidasi INTP meningkat menjadi Rp17,94 triliun pada 2023, dari Rp16,32 triliun pada 2022.
Pendapatan INTP pada 2023 didominasi oleh penjualan semen ke pihak ketiga yang mencapai Rp16,19 triliun, naik 9,9% dari Rp14,73 triliun pada 2022.
Adapun penjualan beton siap pakai ke pihak ketiga menyumbang Rp1,36 triliun.
Kenaikan pendapatan disertai dengan peningkatan beban pokok pendapatan INTP sebesar 8,2 persen menjadi Rp12,1 triliun, dari Rp11,18 triliun pada 2022.
Per 31 Desember 2023, jumlah liabilitas INTP mencapai Rp8,68 triliun atau membengkak 41,37 persen (y-o-y), terutama disebabkan oleh entitas anak Indocement, yakni PT Semen Grobogan yang mencatatkan utang jangka pendek kepada PT Bank Standard Chartered sebesar Rp2 triliun.
BERITA TERKAIT: