Para pejabat Eropa menegaskan, mengingat kerugian-kerugian tersebut, maka mereka optimis kesepakatan dagang Bersama AS dapat dicapai.
Presiden Eurogroup sekaligus Menteri Keuangan Irlandia, Pascal Donohoe, mengatakan, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan agar tercapai kesepakatan tersebut.
"Jika kita menggunakan waktu yang ada dengan bijak, kita setidaknya dapat menciptakan kerangka kerja yang dapat mencegah tindakan yang dapat merugikan diri kita sendiri, merugikan Eropa, dan merugikan Amerika," katanya di sela-sela pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington, dikutip dari CNBC.
Uni Eropa dan AS terlibat dalam negosiasi yang menegangkan terkait kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Trump awalnya mengenakan tarif "timbal balik" sebesar 20 persen untuk semua barang yang berasal dari UE, tetapi secara tiba-tiba menunda pelaksanaannya hingga 90 hari. Trump juga menurunkan bea masuk menjadi 10 persen hingga saat itu. Sementara, tarif sebesar 25 persen untuk mobil asing dan impor baja dan aluminium tetap berlaku.
UE menghentikan bea masuk balasannya yang menargetkan barang-barang AS senilai 21 miliar Euro arau sekitar 24,1 miliar Dolar AS untuk memberi waktu bagi negosiasi UE-AS.
Negosiasi belum menghasilkan kesepakatan. Pada Rabu 23 April 2025, UE justru mendenda raksasa teknologi AS Apple dan Meta masing-masing ratusan juta Euro karena melanggar undang-undang persaingan digital blok tersebut.
Uni Eropa bersikeras bahwa perdagangan barang dan jasa dengan AS cukup seimbang.
Data dari Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, mengatakan blok tersebut memiliki surplus perdagangan sebesar 155,8 miliar Euro atau sekitar 176,7 miliar Dolar AS.
Menteri Keuangan Spanyol Carlos Cuerpo mengatakan kegagalan mencapai kesepakatan akan merugikan Eropa dan AS, dengan perdagangan barang dan jasa senilai lebih dari 4 miliar Euro atau sekitar 5,1 miliar Dolar per hari dipertaruhkan.
BERITA TERKAIT: