Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, pada Jumat (26/4).
"Posisi total dari APBN KiTA masih surplus Rp8,1 triliun atau 0,04 persen dari GDP, dari sisi keseimbangan pasar Rp122,1 triliun," kata Sri Mulyani.
Bendahara negara itu mencatat surplus APBN pada periode ini ditopang oleh pendapatan negara yang mencapai Rp620,01 triliun, atau menyentuh sekitar 22,1 persen dari target APBN 2024.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga melaporkan bahwa belanja negara telah mencapai Rp611,9 triliun, atau sudah terealisasi sebesar 18,4 persen dari pagu anggaran.
"Ini sudah dibelanjakan, jadi kalau penerimaan negara kita mengumpulkan 22 persen dari target belanja 18,4 persen dalam satu kuartal ini," jelasnya.
BERITA TERKAIT: