Menurut keterangan dari Menteri BUMN, Erick Thohir acara penandatangan itu dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kementerian BUMN.
"Yang pasti kesepakatan penandatanganan itu Senin, jam 4 sore, akan disaksikan oleh Pak Arifin (Menteri ESDM), Pak Balil (Menteri Investasi) juga pak Luhut (Menko Marves) dan saya," kata Erick dalam pernyataannya.
Meski demikian, Erick Thohir belum bersedia memberikan informasi mengenai harga divestasi 14 persen saham tersebut, dan menyatakan bahwa rincian lebih lanjut akan diumumkan setelah penandatanganan resmi.
"Kalau itu jam 4 (Senin) sudah tanda tangan berapa angkanya, nah itu yang kita omongin di situ. Karena saya gak bisa bicara terlalu jauh karena ini public company, sepertinya public company ada aturan-aturan yang saya takut salah," tuturnya.
Mengenai harga saham, Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya telah mengungkapkan bahwa nilai akuisisi saham tersebut disepakati di bawah harga saham Vale saat ini, yaitu sekitar Rp 3.000 per lembar saham. Angka itu termasuk diskon dari harga pasar.
Finalisasi divestasi ini diharapkan akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Seperti diketahui, divestasi Vale ini merupakan syarat untuk perpanjangan Kontrak Karya PT Vale Indonesia yang akan berakhir pada Desember 2025, yang akan diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Dengan penambahan saham ini, maka kepemilikan MIND ID di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan meningkat dari 20 persen menjadi 34 persen.
Sementara, pemegang mayoritas saham Vale sendiri saat ini dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79 persen saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03 persen.
BERITA TERKAIT: