Bahkan, pada triwulan ketiga 2023, saat Indonesia riuh dengan teka-teki bakal calon presiden dan wakilnya, realisasi investasi mencapai Rp 374,4 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 516.467 orang.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan realisasi investasi triwulan ketiga tersebut tumbuh 7 persen dibandingkan triwulan kedua 2023 (q-to-q) dan tumbuh 21,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).
"Dari realisasi investasi tersebut, komposisi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 196,2 triliun atau 52,4 persen," katanya dalam siaran
CNBC, Jumat (20/10).
Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai sebesar Rp 178,2 triliun atau 47,6 persen. Realisasi PMDN ini tumbuh 9 persen q-to-q dan 28 persen yoy.
Menurutnya, ini adalah pertama kali dalam sejarah di mana saat Indonesia masuk dalam tahun politik tetapi investor global tetap menaruh perhatian dan kepercayaan yang ditandai dengan realisasi investasi tersebut.
"Jadi, kalau ada orang yang mengatakan di tahun politik terjadi wait and see, itu biasa. Tetapi, yang terjadi bukan wait and see, tetapi mereka malah agresif untuk merealisasikan investasi yang telah mereka komitmenkan,” ujar Bahlil.
Kepercayaan para investor untuk merealisasikan investasinya di Indonesia ini tidak terlepas dari stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga.
Bahlil berharap kampanye politik yang dimulai pada November nanti berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik horizontal di masyarakat. Karena, menurutnya, jika proses politik berjalan baik, maka ekonomi juga berjalan baik dan investor akan terus menaruh kepercayaannya.
"Karena orientasi kita memilih pemimpin itu bagaimana mewujudkan cita-cita founding fathers kita, yaitu kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Bila kondisi politik aman, Bahlil optimistis, target investasi Rp 1.400 triliun bisa tercapai.
Secara keseluruhan sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.053,1 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.365.648 orang.
BERITA TERKAIT: