"Kita menggunakan empat helikopter," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.
Lanjut Dedi, dari empat helikopter tersebut, ada dua milik Kepolisian Indonesia (Polri), sementara dua helikopter lainnya milik TNI AU dan Basarnas.
"Pertama helikopter AW-189, di setiap heli didampingi oleh satu dokter yang di AW-189. Kemudian hari Bell-429. Dua heli tersebut adalah heli milik Polri, kemudian heli super Puma milik TNI AU, heli Basarnas," ucap Dedi.
Semua helikopter telah membantu evakuasi sejak pukul 07.00 WIB, namun, karena pekatnya kabut, helikopter sempat berputar-putar di udara selama 2 jam. Terlalu lama berputar di udara, membuat helikopter mengisi bahan bakar.
"Empat heli tersebut kembali terbang lagi, untuk mencoba memaksimalkan proses evakuasi dengan prioritas adalah empat korban, yaitu Kapolda, kemudian kapten pilot, kemudian co pilot dan satu korban lainnya," ucap Dedi.
Perkembangan terbaru, tim SAR dan tim dari Polres Kerinci beserta dokter sudah menemukan lokasi pendaratan darurat helikopter dan langsung mengobati luka para rombongan.
Selain menjaga kondisi kesehatan Kapolda dan rombongan, tim juga memastikan pasokan logistik makanan selama menunggu proses evakuasi terjamin.
Helikopter Polri jenis Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan mendarat darurat di Desa Tamia karena cuaca buruk.
Kapolda Jambi beserta rombongan harus menggunakan helikopter pada saat melakukan kunjungan kerja, seperti peresmian kantor SPKT Polres Kerinci, dan pengamanan kunjungan mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ke Kerinci.
BERITA TERKAIT: