Tiga minggu menjelang penÂcoblosan, puluhan kotak suara diserang rayap di Gedung Olah Raga (GOR) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Temuan itu hasil inspeksi mendadak yang dilakuÂkan salah seorang anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta pada Selasa (27/3).
Menjelang sore, dua orang terlihat berjaga-jaga di depan GOR Mampang Prapatan. Keduanya duduk santai sambil terÂus mengamati keadaan sekitar. Dua cangkir kopi yang tersedia diseruput dalam-dalam. Jenuh, salah satu dari mereka kemudian berjalan santai disekitar GOR.
"Sejak ditemukan rayap, kami diminta terus ngecek ratusan kardus yang tersimpan di sini," ujar Misnan, salah seorang penjaga GOR saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka, Rabu (27/3).
Berdasarkan pengamatan, suaÂsana GOR Mampang Prapatan nampak sepi.Tak terlihat aktivitas mencolok di gedung itu. Hanya ada dua orang yang berjaga. Di dalam gedung bercat krem itu terÂsimpan ratusan kotak suara yang akan digunakan dalam Pemilu serentak 17 April 2019. "Kotak suara baru dua minggu disimpan di sini. Enggak tahunya dimakan rayap," ucap Misnan kembali.
Sejak ditemukan rayap, gedungdijaga ketat dan steril. Tidak sembarang orang bisa masuk. Pintu masuk di kunci rapat. Hanya petugas yang bisa menÂgakses gedung tersebut. Setiap orang hanya bisa mengamati dari sela-sela kaca yang terbuka.
Dari kejauhan terlihat ratusan kotak suara ditumpuk di lapanganyang cukup luas. Kardus warna putih itu dalam kondisibaik. Tidak terlihat adanya kerusakan. Sebab, kotak yang rusak telah disingkirkan dan dimusnahkan. "Ada 26 kotak suara yang rusak diserang rayap. Seluruhnya sudah dimusnahkan dan dibakar," ujar Misnan.
Sementara, di sekeliling GOR banyak spanduk yang dipasang. Ukurannya macam-macam. Dari kecil hingga besar. Seluruhnya menginformasikan soal Pemilu 2019. Tak ketinggalan, sebuah papan ditempatkan persis di depan pintu masuk. Warnanya putih. Tulisanya "Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden/ DPR/DPD/DPRD" di bawah juga terdapat tulisan "Tinggal" dan tertera angka 22. Artinya, hari pencoblosan tinggal 22 hari lagi ataubertepatan dengan 17 April 2019.
"Gedung ini dijaga ketat selaÂma 24 jam. Kami dibantu kepoliÂsian dan Koramil mengamankan tempat ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Misnan.
Misnan mengaku terkejut denÂgan ditemukannya kotak suara yang diserang rayap di GOR ini. Pasalnya, kotak tersebut baru dua minggu disimpan di sini. "Padahal awalnya bocor yang kami khawatirkan. Tapi malah rayap," ujarnya.
Kotak suara yang rusak, telah dipindahkan ke tempat lain dan dibakar. "Sudah dibakar tadi pagi. Sekarang yang tersisa tinggal kotak suara yang bagus," ucap Misnan.
Dia berharap kotak suara yang rusak itu segera diganti. "Kalau rusak cuma dua kotak tidak masalah tapi ini jumlahnya cukup banyak," kata dia.
Kepala Satuan Pelaksana Kasatlak Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian ( Kasatlak KPKP) Kecamatan Mampang Prapatan, Ferry Sukasmi mengatakan, pihaknya telah melakukan fogging atau pengasapan untuk mensterilkan tempat penyimpanan kotak suara yang diserang rayap.
"Ini bentuk penanganan seÂmentara karena efek fogging hanya bertahan selama satu hari. Kalau fumigasi bisa lebih lama karena sifatnya (zat) lebih keras," ujar Ferry.
Menurut Ferry, petugas telah melakukan inventarisasi dan menemukan sebanyak 26 kotak suara rusak akibat ulah rayap dan tikus. Namun, ia belum bisa memastikan penyebab adanya rayap dan tikus di tempat penyimpanan kotak suara itu.
"Kasusnya sama seperti di Setia Budi, kotak suara rusak karena rayap dan tikus. Jadi kami melakuÂkan pengasapan, dan memasang perangkap tikus," ujarnya.
Selain itu, kata Ferry petugasjuga akan segera memberikanalas plastik untuk kotak suara yang di simpan di GOR Mampang Prapatan, Jaksel. "Apalagi lanÂtainya dari kayu, kemungkinan dari situ rayapnya," duga dia.
Sementara, Camat Mampang Prapatan, Nasrudin Abu Bakar mengungkapkan, GOR kecamaÂtan Mampang memang kondisÂinya agak lembab karena berada di wilayah langganan banjir. "Sehingga di GOR memang rawan rayap," ucapnya.
Latar Belakang
Ketua KPU: Tenang, Kita Ganti Semuanya...
Yang menemukan adanya kerusakan pada kotak suara lantaran dimakan rayap adalahAchmad Yani. Dia adalah angÂgota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKIJakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pada Selasa (26/3) lalu dia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gedung Olahraga Gelanggang (GOR) Remaja Kecamatan Mampang Prapatan di Pela Mampang Jakarta Selatan. Gedung itu dijadikan gudang sementara untuk menempatkan perlengkapan pemungutan suara Pemilu 2019.
Saat sidak hasilnya tak dinÂyana, dia menemukan kotak suara yang rusak dimakan rayap. Ada 26 kotak suara rusak diÂmakan rayap yang akhirnya dimusnahkan.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani sendÂiri terkejut dengan temuannya itu. "Padahal kotak-kotak itu disimpan dengan rapi pihak Kecamatan. Tapi ternyata ada hama rayap. Kotaknya dari karÂdus jadi mudah sekali dirusak rayap," ujar Yani.
Yani meminta KPU DKIJakarta untuk segera menangani masalah kotak suara dimakan rayap ini secara serius. Kotak suara yang rusak harus segera diganti. Bila tidak, kata dia, pelaksanaan Pemilu 2019 di Jakarta Selatan bisa terganggu.
Selain itu, Yani meminta KPU Pusat maupun provinsi untuk memeriksa ulang kondisi kotak suara dan perlengkapan pemilu lainnya. Agar kejadian kotak suara rusak seperti di Kecamatan Mampang tidak boleh terjadi lagi. Atau paling tidak kalaupun ternyata banyak perlengkapan pemilu lainnya yang rusak bisa segera diganti sebelum hari H pencoblosan.
Sebelumnya, kotak suara ruÂsak karena rayap juga ditemukan di Cilacap, Jawa Tengah, pada 23 Februari 2019.
Saat itu Komisioner Bawaslu Cilacap Warsid yang menemuÂkan kejadian tersebut. Lima kotak suara yang disimpan di Gedung Juang 45 habis diÂgerogoti rayap.
Padahal, lantai Gedung Juang 45 sebelumnya sudah disemprot anti rayap. Tapi ternyata rayap tersebut sudah menempel di palet kayu yang menjadi alas penyimpanan kotak suara. "Palet kayu tersebut juga sudah dalam keadaan rusak digerogoti rayap," ujar Warsid.
Paling besar kotak suara rusak ditemukan di KPU Cirebon, Jawa Barat. Sebanyak 696 kotak suara rusak akibat terendam air. Data tersebut didapatkan setelah Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) dan Bawaslu Jabar menÂdatangi gudang logistik KPU Kabupaten Cirebon, Minggu, 10 Februari 2019.
Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi mengatakan, saat itu untuk sementara terhitung 696 kotak suara rusak akibat terendam air. Jumlah itu belum semuanya terdeteksi. "Masih ada beberapa kotak suara yang masih belum dicek dan dihitung," kata Zaki.
Saat itu Zaki mengatakan, Bawaslu akan merekomendasÂkan kepada KPU untuk meminÂdahkan gudang perlengkapan pemilu. "Jadi nanti kotak suara yang tidak rusak, akan dipindahÂkan," tutur Zaki.
Selain itu, lanjut Zaki pihaknya juga akan mengawasi proses perÂgantian kotak suara yang baru. Ia berharap, pergantian kotak suara yang rusak dengan yang baru bisa dilakukan dengan cepat.
Sementara, Ketua KPU, Arief Budiman mengatakan, KPU akan segera mengganti koÂtak suara yang rusak akibat rembesan hujan yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat. "Ada banjir, kebakaran, gempa bumi diganti pakai uang negara," ujar Arief.
Arief mengungkapkan, pihaknya telah mencetak lebih dari 4 juta kotak suara. "Kalau seribu itu bisa kita ditangani. Sudah ada, KPU harus menyeleÂsaikan persoalan," tandasnya.
Arief memastikan penyimÂpanan kotak suara sudah sesuai dengan standar, namun ia tidak bisa mengelak jika terjadi benÂcana alam yang tentunya tidak bisa diprediksi kapan akan terÂjadi. "SOP sudah kita buat, mulai dari produksi, distribusinya sampai pada penyimpanannya," tandasnya.
Kendati demikian, Arief meyaÂkini bahwa KPU pasti akan bisa menyelesaikan dengan cepat.
Seperti diketahui, kotak suara pemilu 2019 terbuat dari kertas dupleks. Kertas itu dikenal pula sebagai karton tahan air. KPU mengatakan, karton tersebut mampu menahan beban 80 kg. Selain itu, kotak suara dupleks yang akan digunakan pada pemilu 2019, memiliki bagian transparan di salah satu sisinya. Hal itu disebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu.