Suasana di Terminal Pulogebang dari pagi hingga siang kemarin tampak lengang. Hanya satu-dua bus yang masuk termiÂnal dan menurunkan penumpang di pintu kedatangan.
Deretan kursi-kursi berbahan logam di tempat kedatangan hanya diisi beberapa orang. Mereka menunggu angkutan yang akan membawa ke tempat tinggal masing-masing.
Hasbullah, petugas di Terminal Pulogebang mengatakan, banÂyak bus yang terlambat tiba karena terjebak kemacetan di perjalanan.
"Tadi pagi ramai. Siang ini belum terlihat arus balik karena masih banyak bus yang belum masuk," katanya.
Hingga siang kemarin, penÂumpang yang tiba di terminal bus terbesar se-Asia Tenggara itu mencapai 4.298 penumpang. Mereka diangkut 321 bus.
Hasbullah memperkirakan bus-bus baru masuk terminal pada sore hari. "Saat ini sedang diberlakukan satu arah di tol ke arah Jakarta. Mudah-mudahan sore bus-bus sudah tiba," kata pria yang menggunakan seragam biru Dinas Perhubungan itu.
Benar saja, selepas kumanÂdang azan Asar, satu per satu bus yang mengangkut penumpang arus balik tiba di Pulogebang. Bus tampak terisi penumpang sesuai kapasitasnya.
Keterlambatan bus tiba di Pulogebang dialami Rangga. Pemudik asal Cirebon, Jawa Barat itu menuturkan bus yang ditumpangi berangkat sejak pagi hari.
"Kena macet di tol. Pas kita lewat belum ada satu arah ke Jakarta. Jadi lumayan kena macet. Biasa dari Cirebon ke sini paling lama 2,5 jam, ini kita baru sampai setelah 5 jam perÂjalanan," tutur Rangga.
Kepala UPT Terminal Terpadu Pulogebang, Ismanto mengatakan arus balik kemarin didominaÂsi penumpang dari Jawa Tengah. "Jawa Tengah 64 persen, Jawa Barat 19 persen, Jawa Timur 16 persen, Banten dan Sumatera nol persen," ungkapnya.
Ismanto tak aneh dengan jumlah kedatangan arus balik ini. Sebab sejak awal Terminal Pulogebang dibangun untuk menggantikan fungsi Terminal Pulogabung.
"Sehingga rute busnya pun mengadopsi dari Terminal Pulogabung ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur," katanya.
Ia memprediksi, puncak arus balik di Terminal Pulogebang akan terjadi dua kali. Itu karena perbedaan hari masuk kerja pegawai pemerintahan dan swasta.
"Persiapan sama seperti arus mudik tidak ada hal yang berÂbeda, kalau puncaknya sendiri mungkin Sabtu depan, tapi kalau untuk yang pegawai pemerintah tanggal 20 sudah arus balik. Kalau yang bukan pemerintahan antara Jumat-Sabtu," ujarnya.
Ismanto juga memprediksi, jumlah pemudik saat arus balik akan meningkat dua kali lipat ketimbang arus mudik. Soalnya, sebagian besar pemudik akan membawa keluarga atau keraÂbatnya ke ibukota.
Sementara di Terminal Kampung Rambutan telah dipaÂdati penumpang arus balik. Suasananya tampak lebih ramai dibandingkan dengan Terminal Pulogebang. Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Kampung Rambutan Thofik menyebut, hari Rabu (20/6) merupakan puncak arus balik di terminal ini.
Prediksi tersebut lantaran banyak pemudik yang akan kembali bekerja pada 21 dan 22 Juni 2018. "Bisa diprediksiÂkan, (Rabu) malam ini hingga (Kamis) subuh nanti, itu titik puncaknya kepadatan arus baÂlik," ujar Thofik.
Tanda puncak arus balik di Terminal Kampung Rambutan sudah terlihat dari data jumlah penumpang yang tiba pada hari ini pada shift pertama (jam 12 malam hingga jam dua siang). Pada shift pertama, kemarin, sebanyak 17.426 pemudik dan 416 armada bus tiba.
"Dari beberapa yang kami data, di shift pertama data yang paling tinggi pada saat ini. Pada hari ini (Rabu-red) mencapai 17 ribu, hari yang lain sekitar 15 ribu," ujar Thofik.
Hingga Rabu sore (20/6), sebanyak 128.894 penumpang telah tiba di Terminal Kampung Rambutan selama arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Penumpang Arus Balik Lebih Banyak Dari Arus Mudik
Sembilan terminal bus di ibukota disiapkan untuk menampung arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. Empat di antaranya merupakan terminal utaÂma, Pulogebang dan Kampung Rambutan Jakarta Timur, Kalideres Jakarta Barat, dan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Jika di Pulogebang dan Kampung Rambutan puncak arus balik disebut terjadi pada Selasa (19/6) dan Rabu (20/6), puncak arus balik di Kalideres terjadi Kamis (21/6). Hal itu seiring dengan mulai kembali berakÂtivitasnya perkantoran usai cuti bersama Lebaran.
"Kemungkinan puncak arus balik itu pada Kamis dini hari," ujar Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen.
Revi memprediksi, ada 9.000 pemudik dari berbagai kota yang akan tiba di Terminal Kalideres. Adapun pemudik lebih banyak yang tiba di Terminal Kalideres pada dini hari sampai pagi hari. Itu lantaran mayoritas dari mereÂka menggunakan bus malam yang berangkat dari kota asal pada sore atau malam hari sehingga sampai Jakarta pada pagi hari.
Untuk kemarin pagi, kata Revi, tercatat sudah ada 5.116 pemudik yang tiba di Terminal Kalideres dengan menggunakan 161 bus.
"Untuk total penumpang sejak 7 Juni hingga kemarin pagi jam tujuh, tercatat sudah 24.350 penÂumpang yang tiba di Terminal Kalideres," terangnya.
Selama arus balik ini berÂbagai persiapan juga telah diÂsiapkan di Terminal Kalideres. Mengingat biasanya jumlah peÂmudik yang datang di Terminal Kalideres lebih banyak saat arus balik ketimbang pada saat arus mudik.
Hal itu lantaran saat berangkat mudik banyak pemudik yang menggunakan jasa mudik gratis. Adapun berbagai persiapan itu, di antaranya menyiapkan posko kesehatan dan posko pengamanan selama 24 jam.
"Dokter jaga akan selalu stand by di posko kesehatan. Kemudian untuk obat-obatan di posko kesehatan juga dipastikan cukup," kata Revi.
Sementara di Terminal Tanjung Priok, puncak arus balik disebut terjadi pada 19-20 Juni 2018. Berdasarkan laporan data angkutan Lebaran di Terminal Tanjung Priok, jumlah penumpÂang yang tiba pada awal pekan ini mencapai 1.046 penumpang dengan 79 bus.
"Pada hari Minggu (17/6) dengan waktu yang sama, hanya ada 627 penumpang dengan 98 kendaraan yang tiba di Terminal Tanjung Priok," kata Kepala Terminal Tanjung Priok Mulya.
Secara keseluruhan pada Minggu (17/6) ada sebanyak 1.173 penumpang dengan 194 kendaraan yang tiba di Terminal Tanjung Priok. Adapun untuk penumpang yang berangkat ada 1.193 orang dengan 121 bus.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memastikan semua terÂminal baik terminal utama dan terminal bantuan yang digunakan untuk mudik dan balik Lebaran sudah siap beroperasi.
Ada empat terminal utama yakni, Pulogebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok. Sedangkan liÂma terminal tambahan yaitu, Pinang Ranti, Rawamangun, Lebakbulus, Pasarminggu dan Grogol. "Siap semuanya. tadi baru saja apel siaga di terminal pulo gebamg dan seluruh jajaran kita siap," kata Gubernur Anies Baswedan.
Untuk mengantisipasi lonjaÂkan penumpang saat mudik kali ini, Anies mengklaim pihaknya sudah menyediakan 5.700 bus. Ribuan armada itu diberangkatÂkan ke beberapa wilayah seperti, pulau Jawa, Sumatera dan beÂberapa tempat lain yang masih bisa ditempuh menggunakan jalur darat.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, unÂtuk mengantisipasi arus mudik dan arus balik dalam rangka hari raya Idul Fitri 2018, pihaknya membuka posko bersama angÂkutan lebaran di terminal bus, pelabuhan, bandara dan stasiun kereta api.
"Di antaranya empat terminal utama yakni terminal Pulogebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok. Di lima terminal bantuan antara lain Terminal Pinang Ranti, Muara Angke, Grogol, Lebak Bulus, dan Rawamangun," ujar Andri. ***