Jembatan sepanjang 260 meter ini, sudah bisa dilewati kendaraan lagi. Pada Minggu (3/6) malam, seluruh bentang Jembatan Widang sisi barat yang sebelumnya ambruk, telah tersambung rapi.
Jalan yang berada di atas jemÂbatan juga telah diaspal, sehingga terlihat mulus. Sejumlah pekerja masih melakukan pengecetan seÂjumlah titik aspal dengan cat warna putih dan kuning sebagai tanda jembatan baru selesai dibangun.
Sebagian pekerja lainnya mengecat besi jembatan dengan warna merah agar tidak cepat berkarat. "Pembangunan jembatan telah selesai dilakukan. Semoga Rabu besok (6/6) sudah bisa dioperasiÂkan," harap Kapolres Lamongan, Jawa Timur, AKBP Feby DP Hutagalung, kemarin.
Kendati pembangunan jemÂbatan telah selesai dilakukan, naÂmun belum dibuka untuk umum. Sejumlah papan dan pembatas jalan masih ditempatkan di ujung jembatan selebar enam meter agar tidak ada kendaraan yang lewat. Beberapa petugas kepolisian berjaga-jaga di sekitar jembatan.
Selain dilakukan proses pemÂbangunan bagian jembatan yang ambruk, juga dilakukan perawaÂtan terhadap kondisi bagian yang lama. Sejumlah pekerja melakuÂkan pengecekan kondisi baut-baut jembatan Widang-Babat yang sudah berusia tua itu.
Seluruh kendaraan yang inÂgin melintas ke arah Surabaya maupun Semarang, diarahkan ke jembatan sisi timur yang masih utuh. Namun demikian, hanya kendaraan kecil dan bus yang diperbolehkan melewati jembatan berumur puluhan tahun itu.
Sedangkan truk berukuran beÂsar dari arah Jakarta, Semarang menuju Surabaya maupun seÂbaliknya diwajibkan melalui Ruas Jalan Tuban – Brondong – Paciran – Gresik – Surabaya atau Jalan Daendels.
Projek Manager PT Brantas Abipraya selaku kontraktor jemÂbatan, Kamalul Azfiya mengaÂtakan, proses pengaspalan telah dilakukan sejak Kamis (31/5) malam, dan Jumat malam telah selesai pengerjaannya.
Usai pengaspalan selesai, kata dia, selanjutnya dilakukan pemÂberian marka atau tanda rambu lalu lintas di jembatan cincin tersebut, sekaligus pembersiÂhan jalan. "Memang banyak yang harus dipersiapkan setelah jembatan selesai diaspal," ujar Kamal, kemarin.
Namun, Kamal belum mengeÂtahui secara pasti kapan jemÂbatan tersebut diuji coba. "Kalau soal uji coba jembatan, mungkin bisa ditanya ke PU, Polres atau Dishub," elaknya.
Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono menambahkan, perbaiÂkan Jembatan Widang-Babat saat ini sudah mencapai 100 persen. Pengaspalan, kata dia, juga sudah selesai dikerjakan, hanya tinggal pengecatan sebagian konstruksi jembatan dan pemÂbersihan saja. "Kami pastikan, jembatan Cincin Widang bisa beroperasi tepat waktu untuk pengguna jalan dari Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban dan sekitarnya," ujar Nanang.
Menurut Nanang, jembatan tersebut akan dilakukan uji coba pada Selasa (5/6). Proses uji coba, lanjut dia, akan dilakukan sekitar satu atau dua hari, kemuÂdian dibuka untuk arus mudik. "Setelah dilakukan uji coba, jembatan akan dibuka untuk umum dan boleh dilalui kendÂaran pada 6 Juni," ujarnya.
Nanang memastikan, semua kelengkapan persiapan sudah dipenuhi, sehingga jembatan tersebut sudah layak untuk diÂgunakan. Hal itu, kata dia, sesuai dengan intruksi dari Kapolda Jatim, bahwa pada H-10 jemÂbatan Cincin sudah bisa dilalui kendaraan kembali. "Beban kendaraan maksimal 13 ton. Semoga dapat berjalan lancar," harapnya.
Latar Belakang
Bukan Untuk Kendaraan Kelebihan Tonase Menurut Kepala Bidang Presertasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya Sodeli, sesuai permintaan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jembatan Widang sudah bisa dimanfaatkan pada 6 Juni.
Soalnya, perbaikan jembatan Widang yang ambruk, sudah seÂlesai. "Pengaspalan, pembuatan marka jalan Jembatan Widang sudah selesai, juga pekerjaan lainnya," ujar Sodeli.
Namun, tambah Sodeli, peÂmanfaatan Jembatan Widang bagian barat atau yang sebeÂlumnya ambruk, masih menunggu Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).
Pusaran, lanjutnya, masih melakukan pengecekan keamanÂan jembatan Widang bagian timur. "Sesuai rencana, mereka melakukan uji dinamis atau uji getar jembatan bagian barat, Senin (4/6)," sebutnya.
Bila telah resmi dibuka, dia menegaskan, jembatan tersebut hanya untuk kendaraan ringan, bukan untuk kendaraan yang kelebihan tonase. "Kendaraan yang kelebihan muatan tetap tidak diperbolehkan melalui Jembatan Widang bagian timur," tegasnya.
Sodeli menjelaskan, alur peÂmanfaatan Jembatan Widang bagian barat untuk kendaraan bermotor satu jalur ke arah Tuban. Sebaliknya, jembatan bagian timur dimanfaatkan untuk arus kendaraan dari arah Tuban ke selatan, baik menuju Surabaya atau ke arah Bojonegoro dan Jombang. "Pengawasan tetap kami lakukan selama pemanfaaÂtan jembatan ini saat Lebaran," pungkasnya. ***