Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemudik Bisa Membeli BBM Eceran Di KiosK

Dari Tol Brebes Timur Hingga Semarang

Minggu, 03 Juni 2018, 10:11 WIB
Pemudik Bisa Membeli BBM Eceran Di KiosK
Foto/Net
rmol news logo Meski masih ada rest area belum dilengkapi pom bensin, pemudik yang akan melewati jalan tol Brebes Timur hingga Semarang, tidak perlu keluar tol saat kehabisan bahan bakar minyak (BBM).

Pasalnya, PT Pertamina telah menyiapkan kantong-kan­tong penjualan Kios Kemasan (KiosK) Pertamina di sepanjang tol trans Jawa itu.

Berdasarkan pengamatan, menjelang keluar tol di Brebes Timur, pemudik mulai bisa me­manfaatkan KiosK yang berada di rest area KM 252. Di tempat ini, terdapat satu dispenser BBM portabel. Ada dua jenis BBM yang dijual yaitu, Pertamax dan Pertadex untuk jenis Diesel.

Sayangnya, Pertalite dan Premium tidak tersedia. "Pertamax dan Pertadex memang banyak dicari. Kalau Premium dan Pertalite jarang," ujar Fachrizal Imaduddin, Sales Executive PT Pertamina Rayon IV Keresidenan Pekalongan di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/5).

Di KiosK ini telah stand by satu truck tangki BBM beru­kuran besar, berkapasitas 8.000 liter. Di tangki tersebut terdapat spanduk bertuliskan, "Mobile storage BBM SPBU." Tak ket­inggalan, tak jauh dari truck juga tersedia beberapa drum BBM berbagai ukuran, mulai dari 1 liter, 10 liter hingga 20 liter. Seluruhnya berjenis Pertamax dan Pertadex.

"Ada dua mobile yang terse­dia, satu stand by, satunya di belakangnya. Bila yang pertama habis, yang kedua langsung jalan," ujar Fachrizal.

Fachrizal menambahkan, di setiap KiosK tersedia 16 ribu liter dan bisa bertambah bera­papun yang dibutuhkan. "Kami targetkan, setiap 10 Km di jalan tol juga terdapat mobile dis­penser dan petugas motoris," ujar dia.

Untuk petugas motoris, di setiap rest area, khususnya di jalan tol fungsional, tersedia 4 motor. Seluruh motor di cat warna putih. Setiap motornya telah dimodifikasi khusus di bagian belakangnya, sehingga bisa menampung tiga kaleng sekaligus yang masing-masing berukuran 10 liter.

"Kami hanya bisa beroperasidi jalan tol fungsional karenamotor bisa masuk," ujar Fachrizal.

Selain mobil dispenser BBM, di rest area ini juga tersedia fasilitas cukup lengkap yang bisa dimanfaatkan pemudik. Seperti, musholla, toilet, beberapa war­ung makan hingga lokasi parkir yang cukup luas.

Menurut Fachrizal, di setiap Kiosk hanya ada dua jenis yang dijual, yaitu Pertamax dan Pertadex karena paling laris sehingga perusahaannya hanya fokus menyediakan kedua produk tersebut. Pilihannya, kata dia, bermacam-macam, mulai dari 1 liter, 2 liter dan 10 liter.

"Kita sediakan bahan bakar terbaik," tandasnya.

Fachrizal mengatakan, pihaknya akan menyediakan 25 titik penjualan BBM di sepanjang jalur tol Brebes Timur- Semarang sepanjang 114 km. Rinciannya, 13 titik BBM dalam kemasan dan 12 titik mobile dispenser dengas kapasitas masing sebesar 16 ribu liter.

"Kami akan mulai beroperasi 6 Juni dan sudah ready di setiap titik rest area tol," imbuhnya.

Fachrizal memastikan, ket­ersediaan pasokan terus terjaga, karena ada mobil tanki yang standby menyiapkan pasokan dan on call bila ada kebutuhan tambahan.

Dia memprediksi, permintaan BBM di kios area jalan tol dan titik-titik lainnya pada periode mudik dan arus balik Lebaran sebanyak 65 ribu liter per hari. "Jumlah itu melebihi permintaan pada kondisi normal sebesar 60 ribu liter per hari," sebutnya.

Dikatakan Fachrizal, harga Pertamax di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebesar Rp 8.900/ liter, sementara Pertamina Dex di Jawa Barat Rp 10 ribu/liter, sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 10.100/liter.

Untuk setiap kios, lanjut Fachrizal, Pertamina juga me­nyediakan empat unit motor un­tuk melayani konsumen di lokasi yang macet panjang dan juga jalur tol fungsional. Setiap mo­tor bisa mengangkut tiga kaleng dengan total 30 liter Pertamax.

"Kami siapkan 200 unit mo­tor,"sebutnya.

Dari jumah tersebut, menu­rutnya, sebanyak 125 titik akan ditempatkan di jalur Pantura dan sisanya akan ditempatkan di jalur selatan. "Pergerakan mereka dikoordinasikan dengan Kakorlantas Polri," tandasnya.

Untuk harga Pertamax yang dibawa satgas BBM bermotor itu, lanjut dia, tidak akan ber­beda dengan harga di SPBU.

"Harga harus kami samakan yang ada di jalur tol dan di SPBU," tandasnya.

Mulai tahun ini, kata Fachrizal, pihaknya tidak akan mem­batasi pembelian BBM di kios. Berbeda dengan tahun lalu yang ada pembatasan pembelian BBM sebanyak 10 liter.

Lebih lanjut, menurut Fachrizal, Pertamina juga menerap­kan sistem pembayaran keli­patan Rp 50 ribu di kios BBM dengan alasan untuk mengurangi antrean pembelian. "Jadi, eng­gak usah ada kasih kembalian," tandasnya.

Latar Belakang
Di KiosK Pertamax Cuma Ada Pertamax Dan Pertamina Dex

 Menjelang mudik Lebaran 2018, PT Pertamina memben­tuk Satgas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bertugas menyiapkan seluruh kebutuhan BBM selama arus mudik dan balik Lebaran. Satgas BBM akan bertugas sejak 6 Juni sampai 5 Juli 2018.

Selain itu, Pertamina mem­buat KiosK Pertamax sebagai alternatif bagi pemudik untuk mendapatkan BBM selain di SPBU. Kios ini hanya menye­diakan BBM jenis Pertamax dan Pertamina Dex.

Penyebaran KiosK Pertamax lebih banyak di Pulau Jawa, sebagai konsentrasi pemudik secara nasional. Adapun jumlahnya dibagi di wilayah Jawa Barat sebanyak 23 titik, Jawa Tengah dan DIY25 titik, serta Jawa Timur 10 Titik.

Untuk Jawa Barat, KiosK Pertamax tersedia di jalur tol dan non tol, yakni di Bekasi, Karawang, Cikampek, Dawuan, jalur non tol ke arah Tasikmalaya, serta perbatasan Cirebon Brebes. Di Jawa Tengah, KiosK Pertamax berada di Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Ungaran, Salatiga dan jalur tol fungsional Sragen.

Di Jawa Timur, KiosK Pertamax jumlahnya relatif sedikit, dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Tengah, karena jumlah pe­mudik sudah mulai berkurang. 10 KiosK Pertamax dapat ditemui di Jalur Ngawi, Madiun, Wilangan, Kertosono, Mojokerto, jalur Gempol–Pasuruan.

Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, BBM di KiosK akan dikemas per 10 liter dan konsumen dapat membeli isinya sesuai dengan harga di SPBU.

"Untuk Pertamax di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 8.900 per liter," ujar Adiatma. Pertamina Dex di Jawa Barat, lanjut Adiatma, sebesar Rp 10 ribu per liter, sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 10.100 per liter.

Pertamina, lanjutnya, juga turut menempatkan mobile dis­penser BBM dengan kapasitas 16 ribu liter. Penempatan mo­bile dispenser tersebut bertu­juan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu BBM di KiosK Pertamax habis.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, salah satu tantangan dalam pendistribusian BBM di wilayah Jawa Tengah adalah peningkatan konsumsi BBM serta potensi kemacetan di Exit Tol Gandulan– Pemalang, Krapyak-Semarang, serta Ngasem-Kartosuro.

"Jika secara nasional konsumsi BBM mengalami puncaknya pada 9 Juni 2018, maka puncak konsumsi BBM di wilayah Jawa Tengah, khususnya Semarang dan sekitarnya diprediksi terjadi pada 14 -16 Juni 2018," ujar Nicke.

Menurut Nicke, berdasarkan data tahunan, pola konsumsi BBM masyarakat yang sudah tiba di kampung halamannya, akan meningkat pada satu hari sebelum Lebaran hingga hari Lebaran ked­ua. Konsumsi tertinggi di wilayah Semarang dan sekitarnya, lanjut dia, diprediksi mencapi 6.522 kiloliter atau naik 34 persen dari konsumsi harian.

"Kami pastikan bahwa masyarakat dan pemudik tidak mengalami kelangkaan BBM selama Ramadan dan Idul Fitri," tandasnya.

Selain itu, Nicke memprediksi kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi saat puncak arus mudik, pada 9 dan 13 Juni, dengan ang­ka 35 persen dan 32 persen dari konsumsi normal. "Sedangkan arus balik pada 19 Juni, konsum­si BBM diperkirakan meningkat 32 persen," ujar Nicke.

Untuk mengantisipasi kenai­kan tersebut, jelas Nicke, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Untuk BBM jenis Premium, disiapkan rata-rata 104 ribu kilo­liter per hari dan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari. Pertamina juga telah men­gantisipasi jumlah pemudik yang diperkirakan meningkat 11-13 persen dibandingkan tahun lalu.

Nicke memprediksi, jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta atau meningkat dibanding pada 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari 2017 yang mencapai 3,1 juta.

"Titik krusial adalah di jalur tol dan non tol di wilayah Pantura, sehingga kami menyiagakan beberapa alternatif peny­aluran pasokan BBM untuk memaksimalkan layanan kepada pemudik," katanya.

Di wilayah Banten, DKI dan Jawa Barat dari Merak hingga perbatasan Brebes, Pertamina menyiagakan empat Serambi Pertamax, 23 KiosK Pertamax, 30 unit motoris, 50 Kantong BBM dan tiga mobile dispenser.

Sementara untuk wilayah Jawa Tengah dari jalur Brebes sampai Sragen, Pertamina akan menyiapkan enam Serambi Pertamax, 21 KiosK Pertamax, 125 unit motoris, 26 kantong BBM, serta 11 unit mobile dis­penser. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA