Sehari-hari, RJT tinggal berÂsama orangtua dan keluarganya. RJT dan keluarganya disebut tingÂgal di dua rumah di Perumahan Puri Kencana, Blok K2, Nomor 1 dan 2, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Rumah pertama digunakan sebagai tempat praktik ayahnya, yang merupakan dokter kecanÂtikan kulit . Tampak tiang plang praktik dokter berwarna putih di depan rumahnya. Hanya saja, papan plang sudah tidak ada lagi. Tampak seperti baru dicopot.
Dua rumah tersebut terlihat megah. Masing-masing rumah terdiri dari dua lantai. Masing-masing rumah berpagar cukup tinggi. Namun, banyak celah di pagar yang bisa dijadikan akses untuk melihat aktivitas di sekitar rumah.
Dari pengamatan, tidak tamÂpak aktivitas di rumah yang terÂlihat kurang terawat ini. Namun, pagar warna hitam dari rumah nomor 1 terbuka dan menghubungkan rumah tersebut denganyang ada di sebelahnya. Sebuah mobil jenis sport utilÂity vehicle (SUV) terparkir di balik pagar.
Rumah Nomor 2 ini kondisÂinya lebih terawat dari rumah di sebelahnya. Di rumah tersebut, beberapa orang tampak berakÂtivitas keluar masuk rumah. Mereka seperti terganggu dengan aktivitas beberapa awak media yang menunggu di depan rumah. Tapi saat ditemui, mereka mengakusebagai tetangga.
Di dalam rumah Nomor 2 terparkir sejumlah mobil dan moÂtor. Tampak sebuah mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) dan beberapa unit mobil jenis sedan. Sementara motor yang diparkir berjenis bebek.
Yayan, petugas keamanan komplek membenarkan bahwa rumah-rumah tersebut meruÂpakan tempat tinggal RJT dan keluarganya. Hanya, menurut Yayan, salah satu rumah tersebutmerupakan rumah nenek RJT.
"Memang benar, itu rumahÂnya. Tapi yang sebelahnya itu, rumah neneknya," kata Yayan.
Lebih lanjut, Yayan pun memÂbenarkan bahwa ayah RJT, yang disebut bernama Heri Sukamto merupakan dokter kecantikan. Heri disebut juga membuka praktek di rumah tersebut.
"Bapaknya itu, Pak Heri, dokter kecantikan. Tapi, tak setiap hari buka praktik di sini. Kalau dia lagi ada saja baru dibuka. Sebelumnya, di plang ditulis ayahnya praktik dari sore sampai malam," bebernya.
Dikatakannya, untuk mengeÂtahui apabila praktik dokter itu dibuka atau tidak, terlihat dari pintu gerbang rumah tersebut. Kalau pintunya dibuka, berarti ayahnya ada. Sebaliknya, jika gerbang tertutup, menandakan ayah RJT tak ada di rumah.
Sedangkan ibunda RJT, samÂbung Yayan, merupakan penguÂsaha. Kata dia, ibu RJT memiliki perusahaan. "Saya nggak tahu persis perusahaan apa. Tapi, ibuÂnya itu pengusaha," katanya.
Yayan menyebut, kedua orangtua RJT juga terkesan ramah dan baik di lingkungan tempat tinggalnya. Namun, dia mengaku tidak terlalu mengenal sosok RJT.
"Kalau orangtuanya itu suka negur kalau keluar. Tapi kalau anaknya itu, saya kurang begitu kenal ya, karena kalau keluar pakai mobil terus," ujarnya.
Menurut Yayan, remaja tersebut selalu mengendarai mobil jenis SUV saat bepergian dari rumahnya. "Selalu bawa mobil Fortuner hitam terus. Pergi sekolah juga dia bawa mobil," ujarnya.
Meski tidak terlalu mengeÂnal RJT secara dekat, Yayan menyebut bahwa anak itu tergolong baik dan sopan. Dia dan beberapa petugas keamanan pun kadang diberikan uang oleh RJT.
"Kalau lewat pos juga selalu buka kaca mobil dan suka kasih uang ke petugas keamanan sini," tuturnya.
Selain itu, Yayan menyebut bahwa RJT kerap membawa teÂman sekolahnya untuk bermain di rumahnya. Hal itu dia ketahui lantaran jarak rumah RJT denÂgan pos keamanan hanya sekira 100 meter. "Kadang dia bawa temannya main ke rumah dari pas pulang sekolah sampai malam," ceritanya.
Mengaku Hanya Bercanda
Remaja Pengancam Presiden
RJT disebut bersekolah di sebuah sekolah swasta di bilangan Puri Indah, Kembangan. Namun, saat dikonfirmasi ke sekolah tersebut, pihak sekolah menyebut bahwa RJT sudah tidak bersekolah di sekolah itu sejak 2016.
"Berdasarkan informasi dari media sosial, video yang beredar dibuat tiga bulan lalu, berarti saat itu RJT sudah bukan lagi murid sekolah ini," ujar Direktur Utama Operasional sekolah tersebut GI Handojo.
Namun, meski tak lagi bersekoÂlah di lembaga yang dipimpinnya, Handojo menyesalkan tindakan RJT yang tidak terpuji itu. Dia pun turut menyampaikan rasa prihatin dan berharap masalah yang menÂimpa RJT segera selesai.
"Kami berdoa, kiranya Tuhan menolong RJT menyadari kesÂalahannya dan dapat memperÂbaikinya," ujar Handojo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat dimintai keterangan oleh polisi, remaja terseÂbut mengaku tak benar-benar berniat menghina Presiden. Kepada Polisi, kata Argo, RJT mengaku hanya bercanda.
"Jadi yang bersangkutan hanya bercanda. Intinya, dia hanya lucu-lucuan dengan teman-temannya untuk berlomba itu. Artinya, dia ingin mengetes apakah polisi mampu menangkap," ujar Argo.
Menurut Argo, RJT telah menyesali perbuatannya. Argo bilang, RJT tak menyangka perbuatannya tersebut benar-benar membuatnya terjerat masalah hukum.
"Kemudian, yang bersangkutan juga menyesali perbuatannya. Dia tidak bermaksud menghujat Bapak Presiden dan tidak membenci Presiden," tuturnya. ***