Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Warga Waswas Proyek Waskita Sering Menelan Korban Jiwa

Akibat Besi Jatuh Tewaskan Korban

Selasa, 20 Maret 2018, 11:10 WIB
Warga Waswas Proyek Waskita Sering Menelan Korban Jiwa
Foto/Net
rmol news logo Kecelakaan terjadi dalam proyek pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Pasar Rumput, Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (18/3).

Sebuah besi hollow berukuran 4 meter menimpa warga yang sedang berbelanja hingga men­inggal dunia. Akibat kejadian tersebut, pembangunan gedung setinggi 25 lantai itu dihentikan sementara.

Sehari setelah kejadian, kon­disi bangunan Rusunawa sunyi. Tidak ada aktivitas apapun di gedung yang baru dibangun setinggi 12 lantai itu. Aktivitas seluruh alat berat dan juga per­alatan penunjang berhenti total. Beberapa crane yang menem­pel di gedung juga dibiarkan menganggur. Namun, beberapa pekerja masih terlihat memantau situasi di beberapa sudut bangu­nan. "Proyek berhenti operasi selama tiga hari. Kalau sudah memungkinkan, pekerjaan di­lanjutkan kembali," ujar salah pekerja yang enggan disebutkan namanya itu.

Setelah berhenti beroperasi, tidak terlihat lagi hilir mudir truk molen maupun truk pembawa material ke proyek yang mulai dikerjakan awal Desember 2017 ini. Tiga pintu utama masuk ke dalam lokasi proyek ditutup ra­pat. Tidak ada petugas keamanan maupun pekerja yang hilir mudik memasuki lokasi tersebut.

Namun, CCTV yang berada di atas pintu masuk, terus me­mantau kondisi sekitar proyek. Kendati sepi, puluhan kendaraan roda dua dan juga kendaraan ro­da empat diparkir di dalamnya. "Masih ada beberapa pekerja yang masuk untuk memantau keadaan saja,"  ujar pekerja yang mengenakan alat pelengkap diri (APD) itu sembari berlalu pergi.

Sedangkan lokasi tempat ke­jadian (TKP) telah bersih. Tidak tampak lagi ceceran darah yang sebelumnya sempat menggenan­gi jalan. Namun, samar-samar terlihat warna jalan yang sedikit kehitam-hitaman. "Semalam di sini hujan deras, jadi (ceceran darah) hanyut terkena air," ujar Arifin, salah satu pedagang tepat di depan TKP di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, ke­marin.

Arifin menceritakan, saat itu korban yang bernama Tarminah sedang sibuk berbelanja sayuran di Pasar Rumput, Minggu (18/3) pukul 09.30 WIB. Tidak lama setelah tawar menawar den­gan penjual sayur, sebuah besi sepanjang empat meter jatuh. Padahal, hari itu merupakan pertama kali korban berbelanja di Pasar Rumput. "Besi langsung menancap sedalam 4 centimeter di kepalanya," kata Arifin den­gan nada sedikit meringis.

Melihat peristiwa tersebut, kata dia, seluruh pedagang dan pembeli langsung berteriak his­teris. Saat itu korban masih bisa bernafas dan ditolong sejumlah warga. "Korban dibawa ke RSCM untuk mendapat pera­watan. Tidak lama setelah itu, meninggal dunia," ujar Arifin.

Pria berumur 40 tahun ini mengungkapkan, kecelakaan akibat pembangunan rusunawa Pasar Rumput bukan pertama kali terjadi. Sebulan sebelum­nya, salah seorang warga juga pernah tertimpa material bangu­nan hingga tulang punggungnya patah. "Tidak sampai meninggal. Sekarang masih rawat jalan," kata dia.

Selain itu, lanjut pria asal Padang ini, seminggu sebelumnya juga terjadi kecelakaan kerja yang korbannya berasal dari pekerja rusunawa sendiri. "Dia jatuh dari lantai 10 saat bekerja," sebutnya.

Akibatnya, lanjut dia, pekerja tersebut dikabarkan tewas di tempat. "Tapi sepertinya kasus tersebut ditutup-tutupi, hanya warga sekitar proyek yang tahu kejadian," tandasnya.

Arifin berharap, kecelakaan akibat proyek tersebut tidak terulang kembali karena warga yang sering beraktivitas di seki­tar proyek menjadi was-was. "Beberapa pedagang masih belum berani buka karena takut kejadian kemarin," sebutnya.

Sementara, Ketua RW 04 RW 07, Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, M Dopi membenarkan, besi jatuh dari proyek Rusunawa juga pernah menimpa salah se­orang warga sebulan yang lalu. "Korbannya istri mantan RT 06 RW 04 Ibu Laila," ujar Dopi.

Menurut Dopi, saat kejadian Laila sedang belanja bumbu di Pasar Rumput. Lokasinya sekitar 50 meter dari kejadian hari Minggu (18/3). "Laila men­galami luka dalam pada bagian punggung dan tulang pinggang­nya geser. Sempat dirawat di RS Thamrin, biayanya ditanggung semua sama pihak kontraktor hingga sembuh," ceritanya.

Setelah kejadian tersebut, kata Dopi, pengurus RW sem­pat memperingati kontraktor Rusunawa agar lebih meningkat­kan keamanan. Sesuai dengan perjanjian, kata dia, pihak kon­traktor akan membuatkan safety agar barang-barang yang jatuh tidak mengenai warga. "Tapi, kenyataannya seperti begini lagi. Makanya kita paksa supaya dibuatkan (faktor keamanan) un­tuk warga kita," tandasnya.

Terkait kecelakaan yang men­impa salah satu warganya, Dopi mengatakan, kontraktor su­dah menemui keluarga korban. "Kepolisian juga sudah menda­tangi TKP dan bertemu dengan pekerja,"  ucapnya.

Bagaimana tanggapan PT Waskita Karya (WK) ? Kepala Proyek Rusunawa Pasar Rumput, I Made Aribawadana menga­takan, pihaknya menyampaikan permintaan maaf, baik secara pribadi maupun perusahaan atas kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa. "Kami mengucap­kan permohonan maaf dan duka cita atas insiden ini. Kami tang­gung seluruh biaya dari proses perawatan sampai pemakaman,"  ujar Aribawadana dalam ket­erangannya, kemarin.

Menurut Aribawadana, peru­sahan juga akan memberikan santunan serta asuransi kepada keluarga korban. "Kami akan ke pihak korban untuk menye­lesaikan masalah santunan dan asuransi," tandasnya.

Saat itu, kata Aribawadana, pihaknya akan menghentikan sementara proyek tersebut sem­bari menggelar investigasi untuk mencari tahu penyebab kecela­kaan. "Kami kaji dulu kelanju­tannya sampai kondisi aman," tandasnya.

Namun, dia mengklaim su­dah melakukan prosedur sesuai dengan standar operasional yang berlaku. Perusahaannya, kata dia, juga sudah memasang safety screen, safety deck, hingga meninggikan pagar pengaman hingga enam meter. "Kami akan menguatkan safety net dan mem­perbaiki detail aspek keamanan proyek," janjinya.

Terkait dua peristiwa kecela­kaan sebelumnya yang terjadi di proyek tersebut, Aribawadana membenarkannya. Namun, dia menyatakan, kecelakaan sebe­lumnya tak memakan korban. "SOP sudah kita sesuaikan dengan apa yang kita miliki. Seharusnya ini tidak perlu ter­jadi," ucapnya.

Latar Belakang
Tertimpa Besi, Seketika Tarminah Tersungkur Dan Kepalanya Mengeluarkan Banyak Darah


Pembangunan proyek ru­mah susun sederhana sewa (rusu­nawa) Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan mulai dikerjakan awal tahun 2017.

Selama beberapa bulan pengerjaannya oleh kontraktor PT Waskita Karya, proyek ini sudah menimbulkan tiga korban, baik meninggal dunia, maupun luka-luka.

Insiden jatuhnya besi sepan­jang empat meter di proyek Rusunawi Pasar Rumput ini, mengakibatkan satu warga meninggal dunia, Minggu (18/3).

Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Rusun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, menga­lokasikan anggaran sebesar Rp 950 miliar untuk membangun rumah susun di Pasar Rumput, Jakarta.

Pembangunan Rusunawa Pasar Rumput setinggi 25 lan­tai. Sebanyak 1.984 unit rusun tersebut, ditargetkan selesai pada Desember 2018.

Kecelakaan bermula, ketika korban Tarminah berbelanja di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (18/3) pagi, pukul 09. 25 WIB. Tiba-tiba dari atas lokasi proyek, jatuh besi sepanjang 4 meter dari lantai 10. Akibatnya, besi tersebut mengenai kepala korban hingga terluka.

Seketika, korban tersung­kur dan kepalanya mengelu­arkan darah. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, menggunakan bajaj. Namun, dokter RSCM menyatakan korban telah meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB.

Polisi tiba di lokasi keja­dian sekitar pukul 09.45 WIB dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Barang bukti besi diamankan petugas. Lokasi kejadian diberi garis poli­si dan dijaga anggota polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, akan memanggil pihak PT Waskita terkait tewasnya Tarminah usai tertimpa material rusunawa. "Nanti kita pertimbangkan un­tuk panggil Waskita. Kita akan tanyakan bagaimana SOP dalam pengerjaan proyek tersebut," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, kemarin.

Menurut Argo, saat ini sudah ada lima orang saksi yang di­periksa dalam peristiwa itu. "Ini masih penyelidikan. Saksinya itu yang melihat, yang berada di sekitar lokasi saat kejadian," sebut dia.

Terkait seringnya insiden di Proyek PT Waskita, Argo eng­gan berkomentar lebih jauh. Menurutnya, setiap laporan dalam kejadian apa pun akan ditindaklanjuti. "Semua laporan akan kita terima, tangani dengan baik," pungkasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA