Beberapa taman di kawasan tersebut sempat rusak, akibat aksi demonstrasi pada Jumat malam (4/11) lalu. Pantauan kemarin, Taman Pandang Istana sudah kembali dikelilingi tanaman.
Taman tersebut terletak di silang barat laut Lapangan Monas. Persis di seberang Istana Merdeka. Taman tersebut sempat rusak akibat ricuh pada malam hari, setelah unjuk rasa berjalan damai dari siang hingga sore.
Saat disambangi, tak tampak petugas yang sedang bekerja mengurus tanaman. Namun, sejumlah tanaman telah tertanam lagi. Tanaman-tanaman tersebut, masih terlihat segar dan baru. Kondisi tanah juga masih basah seperti habis digali. Tak ada kerusakan fasilitas lainnya di kawasan tersebut, meski massa dalam jumlah besar sempat terkonsentrasi di kawasan itu dalam aksi Jumat lalu.
Fasilitas lain seperti tempat duduk, gambar ukuran besar, maupun pelang tulisan "Ragam Insan" tidak mengalami kerusaÂkan. Tak tampak pula barang-barang maupun sampah, baik sisa pendemo maupun sisa tanaÂman yang sudah rusak di sekitar taman tersebut.
Selain Taman Pandang Istana, taman di median Jalan Medan Merdeka Barat juga sempat mengalami kerusakan. Kemarin, sejumlah petugas dari Dinas Pertamanan Kota Administratif Jakarta Pusat melakukan penaÂnaman dan perawatan.
Berpakaian seragam berwarna hijau, petugas-petugas tersebut dengan terampil menggali taÂnah dan memasukkan tanaman. Beberapa jenis tanaman ditanam kembali seperti sebelum mengaÂlami kerusakan.
Jenis-jenis tanaman hias yang ditanam antara lain, kembang darah, pacing, pisang kipas, bakung dan jenis tanaman hias lain. "Kalau di sebelah sini ada lima jenis tanaman hias," kata Mustopa, petugas Dinas Pertamanan.
Di median Jalan Medan Merdeka Barat, taman yang rusak memanjang dari pos polisi yang berada di ujung jalan tersebut, hingga persis di depan gedung Radio Republik Indonesia (RRI). Total ada sekitar 3.480 tanaman baru yang ditanam di taman sepaÂnjang kira-kira 50 meter itu.
Tapi, menurut Mustopa, jumÂlah tersebut bukan keseluruhan jumlah tanaman yang akan diÂtanam di sepanjang median Jalan Medan Merdeka Barat. Jumlah tersebut hanya yang ditanam di sepanjang 50 meter taman di median jalan tersebut.
"Kalau ada yang kurang, nanti kita datangkan lagi. Kami hanya perawat taman di lokasi ini. Kami di sini kalau sedang dibuÂtuhkan saja," lanjut Mustopa.
Dia bersyukur, karena tidak terlalu banyak taman yang rusak akibat aksi demonstrasi Jumat lalu. "Sebenarnya pas masih daÂmai, sama sekali tak ada tanaman yang rusak. Karena memang pendemo telah mengantisipasi dengan tidak menginjak taÂman. Ini rusak setelah ricuh," ujarnya.
Selain menanami tanah dengantanaman hias yang baru, sejumlah pekerja juga menebangi ranting pohon di atas tanaman hias yang baru ditanam. "Oh, itu ditebang karena ada tanaman baru di bawahnya. Biar tanaman yang baru ditanam kena sinar matahari," jelasnya.
Basuki, seorang pekerja pertamanan yang lain menyebut, nantinya tanaman hias yang rusak akan dilihat masih bisa dipakai lagi atau tidak. "Yang masih bisa diselamatkan, ya diselamatkan. Yang sudah tidak bisa, ya dibuang," kata Basuki sambil menyantap makan siang bersama teman-temannya.
Bersama enam rekannya hari itu, Basuki tak diberi target untuk menyelesaikan perbaikan taman di tempat tersebut. Yang jelas, kata dia, jam kerjanya muÂlai dari pukul tujuh pagi hingga tiga petang.
"Sampai selesai saja, tidak diÂtentukan waktunya harus selesai berapa lama," ucapnya.
Henry, pejalan kaki yang kerap menyeberang di dekat taman median jalan Medan Merdeka Barat menyayangkan kerusakan taman di kawasan tersebut. Dia mengusulkan agar pemerintah membuat pagar, agar taman tidak rusak saat ada demonstrasi.
"Lebih baik, biar aman, tidak rusak-rusak terus. Atau saya setuju dengan usul Plt Gubernur Jakarta Sumarsono yang mau menanam kaktus," ucap pria berkemeja putih garis hitam itu.
Kepala Dinas Pertamanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin tak memungkiri kerusakan taman setelah demonstrasi berakhirricuh pada Jumat malam lalu. Kerusakan taman dengan total panjang 500 meter tersebut, terÂjadi di empat titik berbeda.
"Kerugian tidak terlalu banyak, karena yang rusak terinjak itu tanaman standar. Harganya tidak mahal," ujar Djafar.
Empat titik tersebut adalah dua titik kerusakan di depan gedung Mahkamah Agung (MA), satu titik di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di ujung Patung Kuda dan satu titik di seberang Taman Pandang Istana.
Djafar menambahkan, saat ini petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta tengah melakukan perbaikan. Dikatakannya, perbaikan keruÂsakan taman ini tidak memakan waktu yang lama. "Bisa selesai cepat," tandasnya. ***