"Tinggal dicek aja pejabat rendah itu rumahnya gede-gede nggak, hartanya banyak nggak. Kalau nggak juga, berarti kan dia cuma nerima uang terus dipÂindahin ke tempat lain, ke pihak lain," ujar Haris saat dihubungi
Rakyat Merdeka. Sejauh ini, apa sudah ada angin segar terkait pengungÂkapan testimoni Freddy?Kalau di polisi sih ya beÂgitu aja ya. Info terakhir sudah diserahin ke Propam. Itu pun mereka ngakunya terkait denÂgan Akiong. Jadi mereka kataÂkan tidak ada (aliran dana dari Freddy). Hal yang kedua, ada perwira menengah ya....
Kajian Kontras sendiri?
Kalau di Kontras kita masih belum keluarkan laporan. Tapi kita mau keluarkan laporan. Tapi yang menarik, pernyataan kepala PPATK kemarin ya. Kepala PPATK kan menegaskan bahwa ada kaitan uang sampai triliunan dengan Freddy. Dan itu yang perlu dibongkar baÂgaimana modusnya. Nah itu meÂnarik, membantah pernyataan Polisi.
Maksudnya?Mereka kan bilang tidak ada alur ke pejabat tinggi menurut laporan PPATK.
Lalu?Ya memang nggak bakal ada lah. Tapi saya senang juga denÂgan pernyataan kepala PPATK, menurut saya memang begitu. Nggak bakal ada alur ke pejabat tinggi. Tapi polisi (berpangkat) rendah. Tapi kan anehnya kenapa pejabat rendah itu jadi kayak kasir, gitu kan. Nah itu yang mesÂtinya ditelusuri lebih jauh.
Cara membuktikannya?Tinggal dicek aja pejabat rendah itu rumahnya gede-gede nggak, hartanya banyak nggak. Kalau nggak juga, berarti kan dia cuma nerima uang terus dipindaÂhin ke tempat lain, ke pihak lain. Siapa itu, gitu.
Ada saran nggak supaya laporan PPATK ini bisa serius ditindaklanjuti, tidak ada inÂtervensi?Satu, menurut saya DPR. Kan kemarin ngomongnya di DPR. DPR harus perintah Presiden untuk membentuk Tim Khusus memeriksa alur uang yang samÂpai triliunan itu.
Seperti TPFG bentukan Polri kemarin?Dan memang ini penyelidikanÂnya nggak bisa sembarangan dan terburu-buru seperti Tim yang dibentuk kepolisian kemarin.
Kejaksaan Agung akan membentuk TPF terkait kasus narkoba, khususnya yang meÂlibatkan oknum Jaksa seperti yang dilaporkan TPF bentuÂkan Polri. Pendapat anda?Begini, persoalan narkoba ini kemana-mana. Dia cara kerjanya bukan hanya untuk bandar. Dia cara kerjanya, cara kerja sel. Ada orang yang bikin, di China, Belanda, Afrika, India, dimana-mana. Ada yang kerÂjanya ngirim. Ada yang kerjanya nyambut di sini. Ada yang kerÂjanya mengantar. Ada yang kerja nya nerima. Ada yang kerjanya nangkap. Ada yang kerjanya me-86 kan penangkapan itu dan proses hukumnya.
Lalu, apa yang sudah diÂlakukan Kontras?Kita lagi periksa banyak puÂtusan, di Kontras itu lagi dibaca keputusan-keputusan itu. Itu menarik. Itu saksinya, saksi mahkota semua. Tetapi kasus-kasus itu tidak dikembangkan.
Contohnya?Misalnya kasus Gatot Prajamukti sendiri, yang diobrak-abrik rumahnya, bukti dan lain-lain. Tapi dari mana sebenarnya Gatot ini beli, siapa bandarnya, itu nggak pernah diperiksa. Transaksinya seperti apa, duitÂnya kemana itu nggak pernah diperiksa. Dan ternyata dari berÂtahun-tahun kita melihat drama penangkapan penanganan soal narkoba ini. Itu ternyata ruang gelapnya itu ada di, khususnya ketika penegakan hukum, ketika orang ditangkap. Nah, itu nggak terpantau oleh publik.
Kalau sudah berlangsung lama begitu, bagaimana solusÂinya?Jadi, balik ke pernyataan tadi itu sebetulnya banyak hal yang perlu dibongkar yang selama ini dianggap sudah sebagai sebuah kewajaran. Tapi, ternyata kita menemukan yang dianggap keÂwajaran itu justru ruang-ruang yang berpotensi terjadinya pengÂgelapan penegakan hukum.
Terkait wacana Kapolri Tito menuntut anda dengan meÂkanisme restorasi justice dan akan memediasi anda dengan BNN dan TNI?Saya belum tahu maksudnya apa. Ya kita lihat ajalah, kalau memang ada yang perlu dibiÂcarakan, dibicarakan. Kalau mereka mau melakukan penegaÂkan hukum ya saya mau bilang apa. ***
BERITA TERKAIT: