Apakah fenomena kekerinÂgan di wilayah Indonesia suÂdah benar-benar berakhir?Fenomena kekeringan masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga akhir 2015. Namun saat ini sejumlah daerah di bagian Sumatera dan Papua telah memasuki musim hujan. Beberapa di antaranya Aceh bagian utara dan tengah, sebagian besar Sumatera Utara, Riau bagian Barat, dan Jayapura.
Musim kemarau tahun ini dirasakan sangat panjang di berbagai wilayah, apa peÂnyebabnya?El nino membuat musim hujan datang telat dan musim kemarau lebih panjang. El nino masih berlangsung sampai April 2016. Secara umum lebih kering dari tahun 2014, hingga saat ini el niÂno masih berada pada kisaran inÂtensitas kuat dengan nilai indeks 2,31 naik menjadi 2,42. Di sisi lain, pergerakan suhu muka laut yang hangat ke wilayah Pasifik Barat menandakan awal proses peralihan dari el nino ke kondisi netral. Demikian pula dengan suhu muka laut yang hangat di atas perairan Indonesia telah meÂmasuki bagian utara Indonesia, yaitu di Selat Karimata, Selat Makassar, dan perairan Maluku bagian utara. Hal ini meningkatÂkan pasokan uap air di wilayah Indonesia. Secara keseluruhan, Indonesia memasuki musim hujan pada bulan depan. Namun pada Januari-Februari 2016, di Sumatera bagian utara justru memasuki musim kemarau lagi, termasuk di Riau.
Berarti bencana asap di Riau kemungkinan akan kembali terjadi di awal tahun depan?Kami memberikan catatan khusus untuk wilayah Riau, potensi terbakarnya lahan di Riau bisa menjadi lebih tinggi karena di sana mayoritas lahan gambut. Dengan peringatan dini, saya berharap langkah awal kewaspadaan bisa ditingkatkan. Sebetulnya di wilayah timur (ancaman kebakaran hutan juga tinggi) tapi karena bukan lahan gambut kami tidak memberikan catatan.
Bagi wilayah yang saat ini sudah diguyur hujan intesitas tinggi, apa peringatan yang dikeluarkan BMKG? Ke pemerintah daerah saya mengimbau untuk mulai menÂgantisipasinya misalnya denÂgan membersihkan got, sungai terus kemudian juga membuat embung sumur resapan, unÂtuk menghindari pohon tumÂbang, perlu ada pemangkasan. Pangkas daun ranting pohon yang rapuh. Dan juga tentu papan reklame juga harus diÂpantau. Kita juga harus mewasÂpadai tanah lereng yang mudah longsor, ketika musim kemarau tanah menjadi keras, dan ketika terkena air hujan jadi mudah sekali longsor.
Peringatan buat masyarakat? Masyarakat perlu meningÂkatkan kewaspadaan di lokasi-lokasi rawan longsor dan banjir. Di masa pancaroba ini cendÂerung akan diwarnai embusan angin kencang, hujan lebat sporadis dengan durasi pendek, masyarakat diminta menghinÂdari struktur benda-benda yang mudah tumbang. Dengan karaÂkteristik cuaca belakangan ini, sebaiknya jika hujan hindari papan reklame besar, karena bisa saja tumbang. Perubahan suhu dan cuaca yang mendadak juga dapat mempengaruhi kesehatan. Jadi tentu saja masyarakat diimÂbau untuk minum vitamin yang banyak, agar tidak mudah kena flu dan lainnya.
Secara umum puncaknya musim hujan terjadinya kaÂpan?Pada akhir bulan November, hujan secara berangsur akan meningkat intensitasnya dan menemui puncaknya di seÂbagian besar daerah termasuk Jakarta pada Januari-Februari 2016. Untuk itu Pemprov dan warga Jakarta diminta memperÂsiapkan diri menghadapi ancaÂman banjir. Untuk itu, harus ada penataan aliran air sungai, sumur biopori (resapan) diperbanyak agar tidak ada problem yang lebih besar akibat curah hujan tinggi. Dengan naiknya curah hujan maka ancaman banjir semakin tinggi. ***
BERITA TERKAIT: