Di tengah kerja kerasnya, DPR berupaya menyeret bencana kabut asap masuk ranah poliÂtik denganmembentuk Panita Khusus (Pansus) kabut asap. Menangapi itu Luhut mewanti-wanti DPR, jangan sampai pembentukan Pansus itu mengÂganggu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan. "Menurut saya, akan lebih baik jika saat ini semua pihak menÂdukung pemerintah memadÂamkan kebakaran hutan dan lahan," imbau Luhut. Berikut wawancara selengkapnya:
Bagaimana tanggapan Anda soal rencana DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) kaÂbut asap? Saya tidak mempermasalahÂkan rencana DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) kabut asap. Hanya, saya berharap pembentukan Pansus itu tidak mengganggu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan
Sebenarnya, teman-teman di DPR ingin dapat kejelasan. Sampai saat ini pemerintah terus berusaha memadamkan kebaÂkaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Apa Anda sudah berkomuÂnikasi dengan pimpinan DPR soal ini? Saya telah berkomunikasi dan mengajak pimpinan DPR untuk meninjau lokasi dan upaya peÂmadaman. Menurut saya, akan lebih baik jika saat ini semua pihak mendukung pemerintah memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Setelah itu, barulah dilakukan evaluasi dan penenÂtuan strategi agar peristiwa seÂrupa tidak terulang. Sekarang tidak perlulah berpolemik dulu. Kita selesaikan dulu soal kabut asap ini.
Lantas hingga kini bagaimaÂna soal penindakan hukum kepada oknum yang sengaja membakar lahan dan hutan? Kabarskrim akan lakukan penindakan. Kita akan ambil tinÂdakan tegas untuk perusahaan-perusahaan yang nggak punya sistem. Yang ditersangkakan suÂdah cukup banyak dan berjalan. Di Kalimantan ada rakyat yang bakar sendiri lahan karena sudah seperti budaya, orang tidak meliÂhat itu sebagai masalah besar itu yang kami tangkap.
Bagimana proses evakuasi bagi korban kabut asap di Sumatera dan Kalimantan? Penanggulangan dan evakuasi anak kecil yang berpeluang sakit pernapasan itu sudah jalan. Mensos, Menkes, Mendikbud supaya berkolaborasi di bawah Mendgri. Semua Kementerian terintegrasi lakukan penanganan.
Anda sudah mengecek langÂsung hal itu di lapangan? Saya sudah liat Jambi, Palembang, Banjarmasin, semua sudah berjalan seperti yang kita renÂcanakan. Kepala daerah bereaksi dengan baik. Dan Presiden pun ikut langsung mengecek. Presiden sudah bermalam di Palembang. Jumat (kemarin) dia akan terbang ke Kalimantan Tengah ke pulau pisau yang ada hamparan lahan gambut yang luas untuk melihat semua perÂsiapan shelter.
Ke depan apa yang dilakuÂkan satgas untuk menangÂgulangi bencana kabut asap ini? Kita harus akui bahwa El Nino yang sekarang ini lebih parah dari prediksi. Kami sudah mengerahkan semua kemampuan untuk menangani dampak El Nino ini. Ahli gambut kita sudah telibat. Semua kita lakukan untuk menghadapi sekarang ke depan. Pemerintah sangat aware.
Tapi kita enggak malu akui ramalan kami keliru, sehingga kita harus kerja keras. Dan syukurlah hujan makin bagus. Walau awan enggak banyak dan cepat berubah, tapi begitu ada awan langsung kami semai untuk membuat hujan.
Kerjasama BMKG dan BPPT pun aktif pantau ini. Kalau ini bisa terus berjalan, tiga-empat hari berturut-turut api akan berkurang. Kalau sudah berkurang
water bombing engÂgak berhenti. Karena lahan gambut sudah ada api. Kalau turun dengan
chemical akan selesaikan api dalam minggu-minggu ke depan. Kalau minggu ini bisa empat hari berturut-turut hujan dengan intensitas tinggi, saya harap akhir minggu depan bisa normal. Tapi tergantung pada hujan. ***
BERITA TERKAIT: