WAWANCARA

Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Berharap, Akhir Minggu Depan Wilayah Kabut Asap Bisa Kembali Normal

Minggu, 01 November 2015, 08:05 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Berharap, Akhir Minggu Depan Wilayah Kabut Asap Bisa Kembali Normal
Luhut Binsar Pandjaitan/net
rmol news logo Bekas Komandan Grup 3 Sandhi Yudha Komando Pasu­kan Khusus ini ditunjuk Presiden Jokowi menjadi koman­dan penanggulangan bencana kabut asap yang saat ini membekap pulau Sumatera dan Kalimantan. Jenderal bintang empat ini berbulan-bulan berjibaku berupaya memadamkan api kebakaran hutan dan lahan yang men­jadi pemicu bencana kabut asap.
 
Di tengah kerja kerasnya, DPR berupaya menyeret bencana kabut asap masuk ranah poli­tik denganmembentuk Panita Khusus (Pansus) kabut asap. Menangapi itu Luhut mewanti-wanti DPR, jangan sampai pembentukan Pansus itu meng­ganggu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan. "Menurut saya, akan lebih baik jika saat ini semua pihak men­dukung pemerintah memad­amkan kebakaran hutan dan lahan," imbau Luhut. Berikut wawancara selengkapnya:

Bagaimana tanggapan Anda soal rencana DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) ka­but asap?
Saya tidak mempermasalah­kan rencana DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) kabut asap. Hanya, saya berharap pembentukan Pansus itu tidak mengganggu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan

Sebenarnya, teman-teman di DPR ingin dapat kejelasan. Sampai saat ini pemerintah terus berusaha memadamkan keba­karan hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Apa Anda sudah berkomu­nikasi dengan pimpinan DPR soal ini?

Saya telah berkomunikasi dan mengajak pimpinan DPR untuk meninjau lokasi dan upaya pe­madaman. Menurut saya, akan lebih baik jika saat ini semua pihak mendukung pemerintah memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Setelah itu, barulah dilakukan evaluasi dan penen­tuan strategi agar peristiwa se­rupa tidak terulang. Sekarang tidak perlulah berpolemik dulu. Kita selesaikan dulu soal kabut asap ini.

Lantas hingga kini bagaima­na soal penindakan hukum kepada oknum yang sengaja membakar lahan dan hutan?

Kabarskrim akan lakukan penindakan. Kita akan ambil tin­dakan tegas untuk perusahaan-perusahaan yang nggak punya sistem. Yang ditersangkakan su­dah cukup banyak dan berjalan. Di Kalimantan ada rakyat yang bakar sendiri lahan karena sudah seperti budaya, orang tidak meli­hat itu sebagai masalah besar itu yang kami tangkap.

Bagimana proses evakuasi bagi korban kabut asap di Sumatera dan Kalimantan?

Penanggulangan dan evakuasi anak kecil yang berpeluang sakit pernapasan itu sudah jalan. Mensos, Menkes, Mendikbud supaya berkolaborasi di bawah Mendgri. Semua Kementerian terintegrasi lakukan penanganan.

Anda sudah mengecek lang­sung hal itu di lapangan?
Saya sudah liat Jambi, Palembang, Banjarmasin, semua sudah berjalan seperti yang kita ren­canakan. Kepala daerah bereaksi dengan baik. Dan Presiden pun ikut langsung mengecek. Presiden sudah bermalam di Palembang. Jumat (kemarin) dia akan terbang ke Kalimantan Tengah ke pulau pisau yang ada hamparan lahan gambut yang luas untuk melihat semua per­siapan shelter.

Ke depan apa yang dilaku­kan satgas untuk menang­gulangi bencana kabut asap ini?

Kita harus akui bahwa El Nino yang sekarang ini lebih parah dari prediksi. Kami sudah mengerahkan semua kemampuan untuk menangani dampak El Nino ini. Ahli gambut kita sudah telibat. Semua kita lakukan untuk menghadapi sekarang ke depan. Pemerintah sangat aware.

Tapi kita enggak malu akui ramalan kami keliru, sehingga kita harus kerja keras. Dan syukurlah hujan makin bagus. Walau awan enggak banyak dan cepat berubah, tapi begitu ada awan langsung kami semai untuk membuat hujan.

Kerjasama BMKG dan BPPT pun aktif pantau ini. Kalau ini bisa terus berjalan, tiga-empat hari berturut-turut api akan berkurang. Kalau sudah berkurang water bombing eng­gak berhenti. Karena lahan gambut sudah ada api. Kalau turun dengan chemical akan selesaikan api dalam minggu-minggu ke depan. Kalau minggu ini bisa empat hari berturut-turut hujan dengan intensitas tinggi, saya harap akhir minggu depan bisa normal. Tapi tergantung pada hujan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA