Kedua lembaga itu memÂprediksi, kondisi iklim di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan khatulistiwa dipengaruhi El Nino Moderate. Bahkan pada November 2015 akan berpeluang menguat.
Di beberapa lokasi di Jawa, Bali, NTB dan NTT sudah terjadi kekeringan ekstrem karena tidak hujan lebih dari dua bulan, seperti di Kabupaten Cirebon dan Majalengka (Jawa Barat), Kabupaten Madiun, Lamongan, Gresik, Malang, Pasuruan dan Bondowoso (Jawa Timur), Kabupaten Buleleng, Bangli (Bali). Pulau Lombok, Sumbawa Besar, Bima (NTB) dan Pulau Sumba, Pulau Timor (NTT).
Akibat kekeringan melanda beberapa daerah di Tanah Air itu mengakibatkan puluhan ribu hektar sawah gagal panen. Kalau pun panen, hasilnya berkurang.
Diperkirakan, cadangan air tanah di Indonesia masih bisa digunakan untuk mandi dan minum masyarakat hingga November 2015. Kekeringan yang terjadi di Indonesia dalam beÂberapa waktu ini disebabkan oleh fenomena El Nino atau anomali suhu permukaan laut samudera Pasifik.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengaku pihaknya sudah mengantisipasi terjadi kekeringan dari bulan lalu dan membuat data kekeringan di wilayah Indonesia agar tak tertÂinggal untuk hujan buatan.
"Kami terus memperbaharui data kekeringan. Data itu menÂjadi rekomendasi BNPB dalam mengantisipasi kekeringan denÂgan membuat hujan buatan," kata Syamsul Maarif, di Jakarta, Senin (10/8). Berikut kutipan selengkapnya:
BNPB bekerja sama dengan siapa saja untuk melakukan hujan buatan?Kami bekerja sama dengan TNI untuk menebar hujan buaÂtan. Ini sudah dibicarakan dari dua bulan lalu. Sebab, sudah diprediksi terjadi kekeringan sampai November 2015.
Kerja sama dengan TNI itu dalam hal apa?Kerja sama dengan TNI dalam bentuk penggunaan pesawat. BNPB akan menggunakan peÂsawat Hercules, Casa 295, Casa 212, dan satu tambahan Casa milik Kementerian Pertanian untuk menebar hujan buatan.
Apa pesawatnya sudah siap?Sudah, sudah disiapkan pesaÂwatnya. Pesawatnya sudah ada. Mudah-mudahan sudah bisa terbang. Kita sudah siapkan angÂgaran Rp 200 miliar untuk tahap pertama hujan buatan di Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, dan Nusa Tengggara Barat.
Bagaimana soal awan?Mudah-mudahan juga diduÂkung ketersediaan awan.
Bagaimana upaya antisipasi lainnya? BNPB menginisiasi pembuÂkaan posko terpadu di kantor Kementerian Pertanian guna mengatasi kekeringan. Langkah penanggulangan ini akan diÂsiapkan BNPB bersama sejumÂlah lembaga seperti Kepolisian, TNI, BMKG, BNPB, Bulog, BPPT, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kemendag dan Kementerian ESDM.
Hal ini diharapkan bisa menÂgatasi masalah kekeringan. BNPB menindaklanjuti penangÂgulangan kekeringan di sejumÂlah wilayah dengan menurunkan hujan buatan. Alokasi anggaran yang disediakan Rp 200 miliar.
Pemerintah terus memperÂbaharui data perkembangan kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia. Data itu menjadi rekomendasi BNPB dalam menÂgantisipasi kekeringan dengan membuat hujan buatan. ***
BERITA TERKAIT: