Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terjaring Operasi, 458 Orang Ditahan

Polisi Gencar Gelar Razia Preman & Narkoba

Kamis, 11 April 2013, 09:15 WIB
Terjaring Operasi, 458 Orang Ditahan
ilustrasi, Polisi Gencar Gelar Razia
rmol news logo Satu per satu angkutan umum yang melintas distop polisi berseragam  yang berkumpul di pinggir jalan. Sebuah plang kecil bertuliskan “Kegiatan Operasi Pemeriksaan Polsek Metro Cakung” dipasang di Jalan Raya Cakung, Jakarta Timur.

Angkutan umum yang distop diarahkan masuk ke halaman Polsek. Para penumpang pria diminta turun. 10 polisi menggeledah barang bawaan penumpang.

Operasi yang digelar siang hari bolong ini untuk mencari senjata tajam (sajam), senjata api (senpi) maupun narkoba. Benda-benda itu tak ditemukan. Penumpang dipersilakan kembali naik angkot untuk melanjutkan perjalanan.

Kepala Unit Intelijen Polsek Cakung Ajun Komisaris Edy Susanta mengatakan, operasi ini untuk menekan kejahatan di angkutan umum maupun premanisme di jalanan.

“Perintah dari Pak Kapolres Jakarta Timur, operasi dilakukan siang dan malam terhadap kejahatan jalanan, narkoba, sajam dan senpi. Karena selama ini banyak kejahatan yang menggunakan senpi dan sajam,” jelas Edy.

Dalam operasi yang digelar hingga pukul 4 sore itu, polisi tidak menemukan orang yang kedapatan membawa senjata tajam, senjata api maupun narkoba. Namun, Edy yang meminta operasi meminta anak buahnya tak lengah.

Sepekan terakhir, Polda Metro Jaya rajin menggelar operasi. Banyak orang yang terjaring dalam operasi yang digelar di jalanan. Di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, puluhan orang ditangkap. Operasi dilakukan setelah ada laporan pengendara yang diperas tukang parkir liar. Mereka yang terjaring lalu diangkut ke kantor polisi untuk didata.

Polda Metro Jaya menegaskan operasi memberantas kejahatan dan premanisme rutin digelar. Operasinya diberi nama Cipta Kondisi. Digelar sejak 4 November lalu.

Hingga April 2013, polisi menjaring 2.315 preman. Sebanyak 458 di antaranya ditahan, karena terbukti melakukan tindak pidana. Sedangkan 1.840 sisanya yang tidak terlibat unsur pidana, hanya dilakukan pembinaan.

“Operasi Cipta Kondisi dilakukan secara serempak di seluruh jajaran Polres, di bawah naungan Polda Metro Jaya. Ratusan preman ini diamankan karena dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.

Menurut Rikwanto, 458 preman yang ditangkap termasuk para pelaku tawuran, pemerasan, intimidasi, kepemilikan senjata api dan lain sebagainya. Penangkapan preman dengan jumlah terbanyak ada di wilayah Polres Metro Tangerang Kota yang mencapai angka 928 orang.

“Sebanyak 157 preman di wilayah itu ditahan dan 771 orang sisanya, hanya dilakukan pembinaan,” ujarnya.

Sebaliknya, lanjut Rikwanto, penangkapan preman dengan jumlah paling sedikit, terdapat di wilayah Polres Kepulauan Seribu yang hanya berjumlah lima orang. Kelima orang tersebut, bahkan dilepas dan hanya dilakukan pembinaan, karena tidak terbukti melakukan pidana.

“Kepulauan Seribu merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah premannya,” tutupnya.

Selain di jalanan, Kepolisian juga menggelar operasi di sejumlah tempat hiburan malam yang kerap terjadi keributan dan dicurigai jadi tempat peredaran narkoba.

Dalam operasi di tempat hiburan, Kepolisian menggandeng Polisi Militer, Satpol PP, Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan.

Di Jakarta Timur, operasi dipimpin Kapolres Komisaris Besar Saidal Nursalim. Targetnya tempat hiburan malam di kawasan Taman Mini, Cipayung dan Cilangkap.

“Targetnya jelas, senjata api, narkoba, minuman keras, dan tempat-tempat hiburan yang tidak memliki izin,” kata Kapolres.

Rencana operasi itu diduga bocor. Sejumlah tempat hiburan yang jadi sasaran tutup. Dari tempat hiburan di kawasan Taman Mini, hanya ditemukan 20 peti minuman keras.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA