Sebagai Presiden PKS, Luthfi mendapat jatah ruang kerja di lanÂtai dua Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Jalan TB Simatupang 82 Pasar MingÂgu, Jakarta Selatan. Satu lantai dengan ruang kerja ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS dan Dewan Syariah Pusat PKS.
Jumat lalu,
Rakyat Merdeka menÂcoba menengok ruang kerjaÂnya di DPP. Untuk naik ke lantai bisa menggunakan lift maupun tangga. Ruang kerja Luthfi terÂletak di sebelah kanan lift.
Tiba di lantai dua, begitu henÂdak meÂnuju ke ruang kerja Luthfi, seorang satpam menghampiri. Ia bertanya hendak ke mana. Ketika disampaikan hendak ke ruang bekas presiden PKS itu, seorang satpam berseragam biru tak memÂperkenankan. Namun, dia tak menjelaskan alasannya.
Menurut Ketua DPP Bidang HuÂmas Mardani Ali Sela, ruaÂngan Luthfi tak bisa dilihat kareÂna kondisi sedang berantakan. Berantakan kenapa? Apakah perÂnah digeledah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)? Ia meÂmÂbantahnya. “Nggak bener (kabar) itu,†kilahnya ketika ditemui di lantai tiga gedung DPP PKS.
Di lantai itu pengurus DPP seÂdang menggelar rapat. Mengintip dari kaca, terlihat rapat itu diikuti beberapa pengurus DPP dan poÂliÂtisi PKS yang duduk di DPR. Salah satunya Mahfudz Siddiq dan bekas anggota DPR dari PKS Misbakhun.
Tak lama setelah rapat, PKS mengumumkan presidennya yang baru, pengganti Luthfi yang sudah ditahan KPK. Anis Matta yang sebelumnya menjabat sekjen PKS “naik pangkat†jadi presiden.
Mardani mengatakan, ruang kerja yang sebelumnya ditempati Luthfi di lantai dua sudah dikoÂsongkan. Lantaran dia tak semÂpat mengemasi ruang kerjaÂnya, maka staf DPP lah yang memÂbereskan. “Sudah kosong blong nggak ada berkas apa-apa di ruanganÂ,†ujarnya meÂyaÂkinkan.
Barang-barang pribadi dan berkas-bekas milik Luthfi sudah dimasukkan ke dalam kardus. Siap dibawa jika pihak keluarga hendak mengambilnya. Namun, beberapa perlengkapan kerja seperti kursi, meja, sofa dan teÂlevisi layar datar tidak ikut diÂkemasi. Sebab, barang-barang itu inventaris Kantor DPP PKS.
Mardani menjelaskan, setelah barang-barang Luhtfi dikemasi, ruangan itu dibongkar. Makanya ruangannya berantakan. “Ada rencana ruang Pak Luthfi akan dijadikan ruang rapat,†katanya.
Kenapa dijadikan ruang rapat? Kata Mardani, menjelang Pemilu 2014, pihaknya akan rajin mengÂgelar konsolidasi. Akan banyak pengurus dan kader daerah yang datang untuk rapat membahas strategi memenangkan pemilu.
Diakui, ruang rapat yang ada saat ini dirasa belum cuÂkup. “Setiap lantai kita memiliki ruang rapat, tapi itu belum meÂnampung jika kawan-kawan dari daerah yang datang,†terangnya.
Makanya, sambung dia, perlu penambahan ruangan rapa dan. ruang kerja Luthfi diÂpilih untuk jadi ruang rapat. Ruangan kerja bekas presiden PKS itu memang cukup besar. Ukurannya 6x8 meter. Bisa menampung puluhan orang didalamnya.
Lalu di mana Anis Matta, preÂsiden PKS yang baru, akan berÂkantor? Menurut Mardani, Anis Matta akan tetap menempati ruang kerja sekjen di lantai tiga.
Taufik Ridho, Sekjen PKS yang baru, juga tetap menempati ruang kerja di lantai empat. Ini ruang kerjanya yang lama sebagai Ketua DPP Bidang Generasi Muda dan Profesi.
Kantor DPP PKS di bilangan Pasar Minggu yang terletak di pinggir jalan tol Lingkar Luar JaÂkarta, mudah dicari. Gedung yang terdiri dari lima lantai ini terlihat megah. Dindingnya dicat dengan warna-warna khas PKS, putih, kuning dan oranye.
Gedung yang memiliki luas lantai 2.500 meter persegi ini memiliki lahan parkir yang luas untuk menampung pengurus dan kader yang datang. PeÂngaÂmaÂnanÂnya menggunakan tenaga satpam. Kamera CCTV (
closed circuit televison) dipasang di sejumlah titik untuk memantau situasi di luar maupun gedung.
Menurut Mardani, gedung yang mulai ditempati Juni 2008 ini cukup memadai. “Kita meÂngiÂkuti standar tata ruang, yaitu meÂnyisakan 20 persen lahan untuk non-bangunan.
Alhamdulillah, dapat menampung kader-kader kami,†terangnya.
Sementara kantor di lantai dasar kantor DPP PKS terdapat ruang serba guna. Ruangan ini bisa diÂpakai unÂtuk kegiatan partai dalam kaÂpasitas besar. Mulai dari rapat akbar hingga konferensi pers.
“Kalau tidak ada acara ya kita jadikan mushola, agar para kader dapat shalat berjamaah. Tapi kaÂlau ada acara bisa dijadikan aula. Intinya ruang serbaguna,†ujarÂnya. Di lantai dasar itu juga ada ruang untuk media. Sedangkan, lanÂtai dua, kata Mardani, diperuntukkan bagi ruang kerja ruang Presiden PKS, ruang kerja Ketua Majelis PerÂÂtimÂbangan Pusat (MPP), dan KeÂtua Dewan Syariah Pusat.
Di lanÂtai tiga terdapat ruang SekÂjÂen, ruang kerja para wakil sekjen, ruaÂngan sekretariat, dan badan pemenangan pemilu dan pilkada.
Lantai empat dikhususkan unÂtuk ruangan sayap-sayap partai dan kepemudaan. Juga untuk ruang kerja beberapa ketua DPP bidang. Misalnya ketua Bidang Generasi Muda dan Profesi. LanÂtai paling atas untuk peÂnyimpanan berkas-berÂkas dan ruang kerja staf administrasi.
Masuk Ruang Kerja Anis Matta, Alas Kaki Wajib DicopotRakyat Merdeka sempat meÂnginÂtip Presiden baru PKS Anis Matta. Ruang kerjanya terletak di lantai tiga. Ruangan ini telah ditempati sejak masih sekjen. Dan akan tetap dipakai setelah ditunjuk jadi Presiden PKS.
Untuk masuk ruang kerjanya, harus melepaskan alas kaki. Ruang kerja berukuran 5x4 meÂter itu dilapisi karpet. Semua ruang kerja pengurus DPP PKS juga dilapisi karpet. Alas kaki harus dicopot untuk menjaga kebersihan dan kesucian lantai. Sebab, lantai di ruangan kerap dipakai untuk shalat oleh penghuninya.
Masuk ke dalam ruang kerja Anis Matta terlihat meja kerja berbentuk letter L dari kayu. LengÂkap dengan kursi kerja model manajer. Di atas meja kerjanya dipajang papan nama dari kayu yang diukir, kalender dan kotak alat tulis. Di depan meja ini disediakan dua kursi menerima tamu.
Di samping kiri meja terdapat
buffet panjang. Di tasnya diÂletakkan beberapa berkas dan buku, foto dan sebuah decoder TV kabel. Di dinding bagian atas deÂcoder terpasang televisi layar datar berukuran 32 inci.
“Pak Anis selalu update soal Timur Tengah, biasanya nonton
Aljazeera. Kalau lokal Metro TV, sama TV One aja,†kata Ketua DPP PKS Bidang Humas MarÂdani Ali Sela.
Tidak ada foto keluarga di buffet itu. Yang ada foto-foto keÂgiatan PKS. Salah satunya keÂgiatan memberikan sumbangan kepada keluarga almarhum Mbah Marijan, salah satu korÂban tewas dalam bencana meÂletusnya guÂnung Merapi tiga tahun silam.
Di foto itu tampak berjejer Anis Matta, Luthfi Hasan Ishaq (bekas presiden PKS), anggota DPR dari PKS Mahfudz Siddiq, jajaran DPW PKS Yogyakarta, dan sanak keluarga Mbah MaÂrijan. “Anaknya Mbah Marijan itu kader PKS, jadi pimpinan langÂsung ke“sana saat benÂcaÂna,†jelas Mardani.
Sedangkan di dinding di belakang meja terdapat peta InÂdonesia. Di peta itu dicanÂtumÂkan informasi mengenai peÂrolehan kursi DPR yang diraih PKS pada Pemilu 2009. Angka 8 dan logo PKS diseÂmatkan di kiri dan kanan atas peta itu. Angka 8 adalah nomor urut partai itu pada PeÂmilu 2009. Di seberangnya peta itu terdapat peta dunia yang juga dipajang di dinding.
Di sampingnya diletakkan leÂmari kaca. Isinya buku-buku. TeÂÂpat di bawah peta dunia terÂdaÂpat buffet panjang lagi. Di atasnya terdapat tiga kabinet untuk menyimpan surat dan berkas.
Ruangan kerja Anis Matta itu tampak sempit. Sebab masih meÂmuat kursi-kursi tamu beriÂkut mejanya. Dua jendela menÂjadi sarana penerangan alÂterÂnaÂtif selain lampu neon di plafon.
Setelah ditunjuk sebagai preÂsiÂden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta akan mundur dari wakil ketua DPR. Ia juga akan berhenti dari keÂanggotaan DPR agar bisa penuh mengurus partai. Apalagi, Pemilu 2014 tinggal setahun.
Jadwal Anis Matta di DPP pun bakal berubah. Sebelumnya bekas sekjen PKS ini baru ngantor malam hari. Waktunya dari pagi hingga sore dihabiskan untuk mengerjakan tugas-tugas sebagai wakil ketua DPR. Setelah itu ke DPP. “Magrib atau setelah Isya baru di sini (DPP). Itu juga seringnya saat diskusi reboan,†ungkap Mardani.
Rencananya pekan ini, Anis Matta akan pamit dari DPR. BaÂrang-barang dan berkas-berkas pribadi akan dikemasi dari ruang kerja wakil ketua DPR. “Habis beres-beres (di DPR) Pak Anis akan full time di DPP,†kata Mardani.
Makin Malam Makin RamaiPemilu 2014 tinggal setahun lagi. Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ramai didatangi pengurus dan kader partai.
Pagi hingga sore, kantor DPP yang menempati gedung berÂlantai lima itu tampak lenggang. Setelah sore mulai ramai. PeÂmantauan Rakyat Merdeka JuÂmat lalu, menjelang sore satu per satu kendaraan roda empat dan roda empat memenuhi laÂpangan parkir gedung yang terletak di pinggir jalan tol Lingkar Luar Jakarta itu.
“Aktivitas di sini makin maÂlam semakin ramai. Biasanya shalat Magrib bersama di sini, kemudian dilanjutkan kerja partai atau sekadar diskusi,†ujar Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani Ali Sela.
Ia menjelaskan, para peÂnguÂrus dan kader menghabiskan wakÂtu dari pagi hingga sore untuk menjalankan pekerÂjaÂanÂnya masing-masing. Malam baru datang ke DPP. “Ya, seÂbuÂtannya, siang pegawai swasta, malam pengurus PKS,†kata Mardani.
Para kader datang tiap hari ke DPP. Sebab itu, suasana di kanÂtor ini selalu ramai pada malam hari. Padahal, jadwal rapat parÂtai hanya dilakukan sekali daÂlam seminggu, yakni setiap KaÂmis,†ungkap politisi PKS yang duduk di Komisi VII DPR itu.
Bahkan ada kader yang samÂpai menginap. Biasanya meÂreka menginap setelah meÂngikuti disÂkusi mingguan yang digelar di DPP PKS setiap hari Rabu. [Harian Rakyat Merdeka]