Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lengser Dari Presiden PKS, Ruangan Luthfi Berantakan

Mau Disulap Jadi Ruang Rapat

Senin, 04 Februari 2013, 08:46 WIB
Lengser Dari Presiden PKS, Ruangan Luthfi Berantakan
Luthfi Hasan Ishaq
rmol news logo .Luthfi Hasan Ishaq memutuskan mundur dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena tersandung kasus dugaan suap daging sapi impor. PKS langsung berkonsolidasi termasuk merombak ruangan Luthfi.

Sebagai Presiden PKS, Luthfi mendapat jatah ruang kerja di lan­tai dua Kantor  Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Jalan TB Simatupang 82 Pasar Ming­gu, Jakarta Selatan. Satu lantai dengan ruang kerja ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS dan Dewan Syariah Pusat PKS.

Jumat lalu, Rakyat Merdeka men­coba menengok ruang kerja­nya di DPP. Untuk naik ke lantai bisa menggunakan lift maupun tangga. Ruang kerja Luthfi ter­letak di sebelah kanan lift.

Tiba di lantai dua, begitu hen­dak me­nuju ke ruang kerja Luthfi, seorang satpam menghampiri. Ia bertanya hendak ke mana. Ketika disampaikan hendak ke ruang bekas presiden PKS itu, seorang satpam berseragam biru tak mem­perkenankan. Namun, dia tak menjelaskan alasannya.

Menurut Ketua DPP Bidang Hu­mas Mardani Ali Sela, rua­ngan Luthfi tak bisa dilihat kare­na kondisi sedang berantakan. Berantakan kenapa? Apakah per­nah digeledah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)? Ia me­m­bantahnya. “Nggak bener (kabar) itu,” kilahnya ketika ditemui di lantai tiga gedung DPP PKS.

Di lantai itu pengurus DPP se­dang menggelar rapat. Mengintip dari kaca, terlihat rapat itu diikuti beberapa pengurus DPP dan po­li­tisi PKS yang duduk di DPR. Salah satunya Mahfudz Siddiq dan bekas anggota DPR dari PKS Misbakhun.

Tak lama setelah rapat, PKS mengumumkan presidennya yang baru, pengganti Luthfi yang sudah ditahan KPK. Anis Matta yang sebelumnya menjabat sekjen PKS “naik pangkat” jadi presiden.

Mardani mengatakan, ruang kerja yang sebelumnya ditempati Luthfi di lantai dua sudah diko­songkan. Lantaran dia tak sem­pat mengemasi ruang kerja­nya, maka staf DPP lah yang mem­bereskan.  “Sudah kosong blong nggak ada berkas apa-apa di ruangan­,” ujarnya me­ya­kinkan.

Barang-barang pribadi dan berkas-bekas milik Luthfi sudah dimasukkan ke dalam kardus. Siap dibawa jika pihak keluarga hendak mengambilnya. Namun, beberapa perlengkapan kerja seperti kursi, meja, sofa dan te­levisi layar datar tidak ikut di­kemasi. Sebab, barang-barang itu inventaris Kantor DPP PKS.

Mardani menjelaskan, setelah barang-barang Luhtfi dikemasi, ruangan itu dibongkar. Makanya ruangannya berantakan. “Ada rencana ruang Pak Luthfi akan dijadikan ruang rapat,” katanya.

Kenapa dijadikan ruang rapat? Kata Mardani, menjelang Pemilu 2014, pihaknya akan rajin meng­gelar konsolidasi. Akan banyak pengurus dan kader daerah yang datang untuk rapat membahas strategi memenangkan pemilu.

Diakui, ruang rapat yang ada saat ini dirasa belum cu­kup. “Setiap lantai kita memiliki ruang rapat, tapi itu belum me­nampung jika kawan-kawan dari daerah yang datang,” terangnya.

Makanya, sambung dia, perlu penambahan ruangan rapa dan. ruang kerja Luthfi di­pilih untuk jadi ruang rapat. Ruangan kerja bekas presiden PKS itu memang cukup besar. Ukurannya 6x8 meter. Bisa menampung puluhan orang didalamnya.

Lalu di mana Anis Matta, pre­siden PKS yang baru, akan ber­kantor? Menurut Mardani, Anis Matta akan tetap menempati ruang kerja sekjen di lantai tiga.

Taufik Ridho, Sekjen PKS yang baru, juga tetap menempati ruang kerja di lantai empat. Ini ruang kerjanya yang lama sebagai Ketua DPP Bidang Generasi Muda dan Profesi.

Kantor DPP PKS di bilangan Pasar Minggu yang terletak di pinggir jalan tol Lingkar Luar Ja­karta, mudah dicari. Gedung yang terdiri dari lima lantai ini terlihat megah. Dindingnya dicat dengan warna-warna khas PKS, putih, kuning dan oranye.

Gedung yang memiliki luas lantai 2.500 meter persegi ini memiliki lahan parkir yang luas untuk menampung pengurus dan kader yang datang. Pe­nga­ma­nan­nya menggunakan tenaga satpam. Kamera CCTV (closed circuit televison) dipasang di sejumlah titik untuk memantau situasi di luar maupun gedung.

Menurut Mardani, gedung yang mulai ditempati Juni 2008 ini cukup memadai. “Kita me­ngi­kuti standar tata ruang, yaitu me­nyisakan 20 persen lahan untuk  non-bangunan. Alhamdulillah, dapat menampung kader-kader kami,” terangnya.

Sementara kantor di lantai dasar kantor DPP PKS terdapat ruang serba guna. Ruangan ini bisa di­pakai un­tuk kegiatan partai dalam ka­pasitas besar. Mulai dari rapat akbar hingga konferensi pers.

“Kalau tidak ada acara ya kita jadikan mushola, agar para kader dapat shalat berjamaah. Tapi ka­lau ada acara bisa dijadikan aula. Intinya ruang serbaguna,” ujar­nya. Di lantai dasar itu juga ada ruang untuk media. Sedangkan, lan­tai dua, kata Mardani,  diperuntukkan bagi ruang kerja ruang Presiden PKS, ruang kerja Ketua Majelis Per­­tim­bangan Pusat (MPP), dan Ke­tua Dewan Syariah Pusat.

Di lan­tai tiga terdapat ruang Sek­j­en, ruang kerja para wakil sekjen, rua­ngan sekretariat, dan badan pemenangan pemilu dan pilkada.

Lantai empat dikhususkan un­tuk ruangan  sayap-sayap partai dan kepemudaan. Juga untuk ruang kerja beberapa ketua DPP bidang. Misalnya ketua Bidang Generasi Muda dan Profesi. Lan­tai paling atas untuk  pe­nyimpanan berkas-ber­kas dan ruang kerja staf administrasi.

Masuk Ruang Kerja Anis Matta, Alas Kaki Wajib Dicopot

Rakyat Merdeka sempat me­ngin­tip Presiden baru PKS Anis Matta. Ruang kerjanya terletak di lantai tiga. Ruangan ini telah ditempati sejak masih sekjen. Dan akan tetap dipakai setelah ditunjuk jadi Presiden PKS.

Untuk masuk ruang kerjanya, harus melepaskan alas kaki. Ruang kerja berukuran 5x4 me­ter itu dilapisi karpet. Semua ruang kerja pengurus DPP PKS juga dilapisi karpet. Alas kaki harus dicopot untuk menjaga kebersihan dan kesucian lantai. Sebab, lantai di ruangan kerap dipakai untuk shalat oleh penghuninya.

Masuk ke dalam ruang kerja Anis Matta terlihat meja kerja berbentuk letter L dari kayu. Leng­kap dengan kursi kerja model manajer. Di atas meja kerjanya dipajang papan nama dari kayu yang diukir, kalender dan kotak alat tulis. Di depan meja ini disediakan dua kursi menerima tamu.

Di samping kiri meja terdapat buffet panjang. Di tasnya di­letakkan beberapa berkas dan buku, foto dan sebuah decoder TV kabel. Di dinding bagian atas de­coder terpasang televisi layar datar berukuran 32 inci.

“Pak Anis selalu update soal Timur Tengah, biasanya nonton Aljazeera. Kalau lokal Metro TV, sama TV One aja,” kata Ketua DPP PKS Bidang Humas Mar­dani Ali Sela.

Tidak ada foto keluarga di buffet itu. Yang ada foto-foto ke­giatan PKS. Salah satunya ke­giatan memberikan sumbangan kepada keluarga almarhum Mbah Marijan, salah satu kor­ban tewas dalam bencana me­letusnya gu­nung Merapi tiga tahun silam.

Di foto itu tampak berjejer Anis Matta, Luthfi Hasan Ishaq (bekas presiden PKS), anggota DPR dari PKS Mahfudz Siddiq, jajaran DPW PKS Yogyakarta, dan sanak keluarga Mbah Ma­rijan. “Anaknya Mbah Marijan itu kader PKS, jadi pimpinan lang­sung ke“sana saat ben­ca­na,” jelas Mardani.

Sedangkan di dinding di belakang meja terdapat peta In­donesia. Di peta itu dican­tum­kan informasi mengenai pe­rolehan kursi DPR yang diraih PKS pada Pemilu 2009. Angka 8 dan logo PKS dise­matkan di kiri dan kanan atas peta itu. Angka 8 adalah nomor urut partai itu pada Pe­milu 2009. Di seberangnya peta itu terdapat peta dunia yang juga dipajang di dinding.

Di sampingnya diletakkan le­mari kaca. Isinya buku-buku. Te­­pat di bawah peta dunia ter­da­pat buffet panjang lagi. Di atasnya terdapat tiga kabinet untuk menyimpan surat dan berkas.

Ruangan kerja Anis Matta itu tampak sempit. Sebab masih me­muat kursi-kursi tamu beri­kut mejanya. Dua jendela men­jadi sarana penerangan al­ter­na­tif selain lampu neon di plafon.

Setelah ditunjuk sebagai pre­si­den PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta akan mundur dari wakil ketua DPR. Ia juga akan berhenti dari ke­anggotaan DPR agar bisa penuh mengurus partai. Apalagi, Pemilu 2014 tinggal setahun.

Jadwal Anis Matta di DPP pun bakal berubah. Sebelumnya bekas sekjen PKS ini baru ngantor malam hari. Waktunya dari pagi hingga sore dihabiskan untuk mengerjakan tugas-tugas sebagai wakil ketua DPR. Setelah itu ke DPP. “Magrib atau setelah Isya baru di sini (DPP). Itu juga seringnya saat diskusi reboan,” ungkap Mardani.

Rencananya pekan ini, Anis Matta akan pamit dari DPR. Ba­rang-barang dan berkas-berkas pribadi akan dikemasi dari ruang kerja wakil ketua DPR. “Habis beres-beres (di DPR) Pak Anis akan full time di DPP,” kata Mardani.

Makin Malam Makin Ramai


Pemilu 2014 tinggal setahun lagi. Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ramai didatangi pengurus dan kader partai.

Pagi hingga sore, kantor DPP yang menempati gedung ber­lantai lima itu tampak lenggang. Setelah sore mulai ramai. Pe­mantauan Rakyat Merdeka Ju­mat lalu, menjelang sore satu per satu kendaraan roda empat dan roda empat memenuhi la­pangan parkir gedung yang terletak di pinggir jalan tol Lingkar Luar Jakarta itu.

“Aktivitas di sini makin ma­lam semakin ramai. Biasanya shalat Magrib bersama di sini, kemudian dilanjutkan kerja partai atau sekadar diskusi,” ujar Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani Ali Sela.

Ia menjelaskan, para pe­ngu­rus dan kader menghabiskan wak­tu dari pagi hingga sore untuk menjalankan peker­ja­an­nya masing-masing. Malam baru datang ke DPP. “Ya, se­bu­tannya, siang pegawai swasta, malam pengurus PKS,” kata Mardani.

Para kader datang tiap hari ke DPP. Sebab itu, suasana di kan­tor ini selalu ramai pada malam hari. Padahal, jadwal rapat par­tai hanya dilakukan sekali da­lam seminggu, yakni setiap Ka­mis,” ungkap politisi PKS yang duduk di Komisi VII DPR itu.

Bahkan ada kader yang sam­pai menginap. Biasanya me­reka menginap setelah me­ngikuti dis­kusi mingguan yang digelar di DPP PKS setiap hari Rabu. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA