Andi Mallarangeng mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang. Posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pun kosong. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono ditunjuk sebagai pejabat sementara Menpora.
Kantor Kemenko Kesra dan kantor Kemenpora, tidak berada di satu kawasan. Kantor KeÂmenÂko Kesra di Monas. Kemenpora di Senayan. Bagaimana Agung LakÂsono menjalankan tugas MenÂko Kesra dan Menpora sekaÂligus? Apa dia harus bolak-balik Monas-Senayan?
Rakyat Merdeka pun menÂdaÂtangi kantor Kemenpora di Jalan Gerbang Pemuda Senayan, JaÂkarta Selatan, Selasa lalu. SuaÂsana pintu maÂsuk kompleks KÂeÂmenpora tamÂpak lengang. Di deÂpan pintu maÂsuk gedung ada temÂpat parkir yang dilengkapi kaÂnopi. Inilah tempat parkir khusus mobil menteri.
Saat Andi masih menjabat menÂteri, Toyota Royal Saloon berÂnomor RI 45, mobil dinas MenÂpora nongkrong di sini jika dia tak tugas luar. Biasanya tak jauh dari mobil mewah itu parkir ada motor Patwal polisi yang bertugas sebagai voorijder.
Di tempat parkir khusus itu tak terlihat Toyota Royal Saloon RI 13 yang jadi kendaraan dinas Menko Kesra. Begitu juga kenÂdaÂraan pengawal maupun Patwal. Halaman parkir di depan gedung itu benar-benar kosong.
“Pak Agung belum datang. Saya tidak tahu, jam berapa beÂliau akan datang. Karena wakÂtunya memang berbeda-beda kaÂlau datang,†jelas petugas sekuriti yang berjaga di depan pintu masuk.
Kepala Humas Kemenpora ArÂsani membenarkan bila seharian ini Agung Laksono belum meÂnginjakkan kaki di Kemenpora. Namun dia memastikan wakil ketua umum Partai Golkar itu akan datang walaupun belum tahu kapannya.
Soalnya, sambung dia, saat ini sedang banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan diÂsikapi Agung Laksono sebagai Pjs Kemenpora. Salah satunya konflik antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang bisa menyebabkan Indonesia terkena sanksi dari federasi sepakbola internasional, FIFA.
“Hari Sabtu dan Minggu yang biasanya dijadikan sebagai hari libur, kami tetap masuk. Karena Pak Menteri sudah memastikan akan datang pada dua hari itu unÂtuk menggelar rapat,†terangnya.
Kata Arsani, hari pertama diÂtunjuk sebagai Pjs Kemenpora, Agung Laksono langsung muÂlai aktifitas barunya. Hanya kaÂrena dia juga Menko Kesra, Agung tidak pernah lama beÂrada di sini.
“Sabtu dan Minggu dia datang untuk rapat, lalu dilanjutkan deÂngan konferensi pers. Kebetulan dua hari itu, Pak Agung meÂngoÂmentari masalah kongres PSSI dan KPSI yang sedang berÂlangÂsung,†terangnya.
Senin kemarin, Agung cukup lama berada di Kemenpora. Ia meminta Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni Widarso meÂngumÂpulkan pejabat eselon I. Agung hendak menggelar silaÂtuÂrahÂmi sambil makan bersama.
“Senin itu dia datang sekitar pukul 10 pagi dan baru pulang sekitar jam 2 siang. Kalau hari ini (Selasa), beliau masih ada di KanÂtor Menko Kesra karena ada baÂnyak acara disana,†jelas Arsani.
Sekitar pukul 5 sore suara siÂrine terdengar dari arah luar kanÂtor Kemenpora. Rombongan vooÂridjer tampak berhenti di deÂpan pintu masuk kantor. DiÂbeÂlakangÂnya Toyota Royal Saloon RI 13 hitam ikut berhenti.
Pria berpakaian safari terlihat keluar dari pintu depan mobil terÂsebut. Dengan cekatan, dia meÂnuju pintu belakang mobil dan membukanya. Perlahan dari pintu yang terbuka itu, sepasang sepatu kulit hitam terlihat menginjakkan lantai berlapis semen.
Mengenakan batik hijau tangan panjang, Agung Laksono keluar dari dalam mobil. Sambil terÂsenyum, dia melangkah menuju pintu lift yang berada lurus dari pintu masuk.
Tujuannya lantai 10 yang meÂrupakan ruang kerja Menpora. Di lantai itu juga ruang perÂteÂmuÂan yang biasa dipakai menteri unÂtuk menggelar rapat dengan peÂjabat Kemenpora.
Sesampainya di lantai 10, Agung memasuki ruang perteÂmuÂan. Beberapa orang yang ada di dalam sontak berdiri menyambut kedatangan Agung. Mereka adaÂlah pejabat Kemenpora dan beÂberapa tamu yang sengaja diÂunÂdang rapat oleh Agung.
Siapa saja tamu tersebut? Ada empat orang. Yakni Ketua KoÂmite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Agum Gumelar, KeÂtua Komite Olahraga Nasional (KONI) Tono Suratman, dan NugÂraha Besoes, bekas Sekjen PSSI.
“Itu mau rapat membahas masalah kisruh organisasi sepak bola kita. Semoga ada solusi yang bisa diambil nanti,†jelas Arsani sambil menutup pintu ruangan rapat.
Agung tanpa tak asing dengan suasana di kementerian. Di era Soeharto, Agung pernah ditunjuk menjadi Menpora Kabinet VII. Ia hanya beberapa menjabat posisi ini karena Soeharto keburu lengÂser pada 1998
Habibie yang naik menjadi preÂsiden menggantikan Soeharto mempertahankan Agung sebagai Menpora di Kabinet Reformasi. Kursi menteri dia duduki selama setahun sampai 1999.
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang naik jadi presiden keÂmuÂdian membubarkan kemenÂteÂrian ini. Di Kabinet Gotong RoÂyong yang dibentuk Megawati Soekarnoputri juga tak ada kursi Menpora. Kementerian ini kemÂbali hidup setelah SBY jadi prÂeÂsiÂden pada 2004. Kantornya meÂnempati gedung lama KeÂmenÂpora di Gerbang Pemuda, SeÂnayan.
Di Baliho, Andi Masih Menpora
Mundur dari kabinet, wajah Andi Mallarangeng masih terÂpampang di sejumlah baliho. Di situ dia masih disebutkan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Saat berkunjung ke kantor KeÂmenpora, Selasa lalu, Rakyat Merdeka, baliho bergambar Andi masih dipasang di depan gedung yang menghadap ke Stadion Gelora Bung Karno.
Ada tiga palang besi yang diÂtancap berhimpitan dengan pagar besi gerbang masuk Kemenpora. BerÂsebelahan dengan tiga palang ituÂlah dipasang baliho ukuran besar.
Baliho yang memuat informasi mengenai kegiatan Kemenpora itu memasang tiga foto berukuran besar. Dari sebelah kanan foto PreÂÂsiden SBY mengenakan keÂmeja batik tampak tersenyum samÂbil melambaikan tangan.
Di sebelahnya ada foto Andi Mallarangeng yang mengenakan batik biru dengan motif coklat tamÂpak tersenyum. Posisi tanganÂnya tidak melambai, tapi meÂngamÂbil posisi istirahat. Di baÂwah foto dicantumkan jabatannya sebagai Menpora.
Foto terakhir adalah pelajar waÂnita yang mengenakan baju pramuka lengkap dengan sikap hormat. Di belakang gedung juga ada baliho yang masih menÂcanÂtumkan Sekretaris Dewan PemÂbina Partai Demokrat sebagai MenÂpora. Ukuran balihonya sama.
Baliho ini dipasang di samping taman dalam kompleks KemenÂpora bersebelahan dengan lapaÂngan basket. Sama seperti yang ada di depan, baliho ini juga meÂngÂinformasikan kegiatan KeÂmenÂpora tahun 2013.
Di baliho tersebut, Andi MalÂlarangeng yang berkopiah hitam dan berbusana adat Minangkabau tampak tersenyum lembar sambil melambaikan tangan. Di sebeÂlahÂnya, Presiden SBY yang juga meÂngenakan pakaian adat berwarna merah hati juga berpose melÂamÂbaikan tangan.
Kenapa baliho bergambar Andi Mallarangeng masih dipasang? “Itu kan program yang sudah diÂjadwalkan dan belum berÂlangÂsung. Ini bagian sosialisasi pada masyarakat,†kata Kepala Humas Kemenpora, Arsani.
Menurut dia, kegiatan MenÂpoÂra di luar kantor yang sudah diÂrenÂcanakan sejak jauh-jauh hari tidak akan diubah. Agung LakÂsoÂno yang ditunjuk sebagai pejabat sementara Menpora yang akan menghadiri acara itu. Tapi itu pun tergantung agendanya sebagai Menko Kesra.
“Tapi apakah nanti yang datang Pak Agung itu juga belum bisa diputuskan. Karena kesibukan Pak Agung sebagai Menko Kesra, meÂmungkinkan kegiatan akan diÂwakili Sekjen atau Deputi yang ada di Menpora,†kata Arsani.
Mobil Dinas Menpora Disimpan Di Setneg
Agung Tetap Pakai RI 13
Ditunjuk sebagai pejabat sementara Menpora, Agung Laksono enggan menggunakan fasilitas yang disediakan untuk Menpora. Sehari-hari dia meÂmaÂkai fasilitas yang disediakan unÂtuknya sebagai Menko Kesra.
Untuk mobil dinas, dia tetap pakai Toyota Royal Saloon RI 13. Mobil dengan pelat nomor itu disediakan untuk Menko Kesra. Dengan mobil itu, dia mondar-mandir Monas-Senayan.
“Rombongan voorijder yang dipakai ke kantor Menpora juga berasal dari Menko Kesra. PaÂling kalau Pak Agung mau daÂtang, humas atau keamanan di sana koordinasi dengan petugas disini,†kata Kepala Humas KeÂmenpora Arsani.
Lantas dimana mobil dinas Menpora? Kata Arsani, setelah Andi Mallarangeng resmi meÂngundurkan diri, mobil dÂinasÂnya dikembalikan ke SeÂkÂreÂtaÂriat Negara (Setneg). Lembaga yang dipimpin Sudi Silalahi itu memang ditunjuk sebagai peÂngelola aset negara. Termasuk mobil dinas menteri dan pejabat negara lainnya.
Menurut Arsani, ketika ke IsÂtana Jumat pekan untuk mengÂhadap Presiden SBY, Andi suÂdah tidak memakai mobil dinas Menpora. Dari Kantor Menpora ke Istana lalu balik lagi dia menggunakan mobil pribadi.
Arsani mengatakan, Menko Kesra Agung Laksono yang diÂtunjuk sebagai pejabat seÂmenÂtara Menpora juga tidak meÂngambil ajudan dari KeÂmenÂpora. Ketika berkantor di KeÂmenpora, Agung didamping ajuÂdan dan pegawal dari KeÂmenko Kesra.
“Ajudan Pak Andi sudah diÂkembalikan ke institusinya berÂsama kendaraan dinas dan ruÂmah dinasnya pada waktu meÂngundurkan diri,†terangnya.
Arsani mengungkapkan sejak ditunjuk sebagai pjs Menpora, Agung belum pernah masuk ke ruang kerja menteri. Kalaupun dia naik ke lantai 10 gedung ke Kemenpora, dia hanya masuk ke ruang pertemuan.
“Di lantai 10 itu ada beberapa ruangan, yakni ruang kerja MenÂteri dan ruang pertemuan. Di ruang pertemuan itu, biasanya Pak Agung berkantor,†jelasnya.
Karena belum pernah meÂnginjakkan kaki di ruang kerja bekas Andi Mallarangeng, Agung pun tak memboyong baÂrang-baÂrang pribadinya ke Kemenpora.
“Mungkin karena sementara kali, makanya Pak Agung tidak bawa baÂrang-barang seperti Pak Andi waktu itu. Di ruangan kerja menÂteri sekarang tinggal baÂrang-barang fasilitas negara saja,†ungkapnya.
Semoga barang-barang priÂbadi Andi sudah diangkut ke ruÂmah pribadinya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.