Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pegang Dua Jabatan, Agung Bolak-Balik Monas-Senayan

Sabtu-Minggu Tetap Ngantor

Kamis, 13 Desember 2012, 09:02 WIB
Pegang Dua Jabatan, Agung Bolak-Balik Monas-Senayan
Agung Lak­sono

rmol news logo Andi Mallarangeng mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang. Posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pun kosong. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono ditunjuk sebagai pejabat sementara Menpora.

Kantor Kemenko Kesra dan kantor Kemenpora, tidak berada di satu kawasan. Kantor Ke­men­ko Kesra di Monas. Kemenpora di Senayan. Bagaimana Agung Lak­sono menjalankan tugas Men­ko Kesra dan Menpora seka­ligus? Apa dia harus bolak-balik Monas-Senayan?

Rakyat Merdeka pun men­da­tangi kantor Kemenpora di Jalan Gerbang Pemuda Senayan, Ja­karta Selatan, Selasa lalu. Sua­sana pintu ma­suk kompleks K­e­menpora tam­pak lengang. Di de­pan pintu ma­suk gedung ada tem­pat parkir yang dilengkapi ka­nopi. Inilah tempat parkir khusus mobil menteri.

Saat Andi masih menjabat men­teri, Toyota Royal Saloon ber­nomor RI 45, mobil dinas Men­pora nongkrong di sini jika dia tak tugas luar. Biasanya tak jauh dari mobil mewah itu parkir ada motor Patwal polisi yang bertugas sebagai voorijder.

Di tempat parkir khusus itu tak terlihat Toyota Royal Saloon RI 13 yang jadi kendaraan dinas Menko Kesra. Begitu juga ken­da­raan pengawal maupun Patwal. Halaman parkir di depan gedung itu benar-benar kosong.

“Pak Agung belum datang. Saya tidak tahu, jam berapa be­liau akan datang. Karena wak­tunya memang berbeda-beda ka­lau datang,” jelas petugas sekuriti yang berjaga di depan pintu masuk.

Kepala Humas Kemenpora Ar­sani membenarkan bila seharian ini Agung Laksono belum me­nginjakkan kaki di Kemenpora. Namun dia memastikan wakil ketua umum Partai Golkar itu akan datang walaupun belum tahu kapannya.

Soalnya, sambung dia, saat ini sedang banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan di­sikapi Agung Laksono sebagai Pjs Kemenpora. Salah satunya konflik antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang bisa menyebabkan Indonesia terkena sanksi dari federasi sepakbola internasional, FIFA.

“Hari Sabtu dan Minggu yang biasanya dijadikan sebagai hari libur, kami tetap masuk. Karena Pak Menteri sudah memastikan akan datang pada dua hari itu un­tuk menggelar rapat,” terangnya.

Kata Arsani, hari pertama di­tunjuk sebagai Pjs Kemenpora, Agung Laksono langsung mu­lai aktifitas barunya. Hanya ka­rena dia juga Menko Kesra, Agung tidak pernah lama be­rada di sini.

“Sabtu dan Minggu dia datang untuk rapat, lalu dilanjutkan de­ngan konferensi pers. Kebetulan dua hari itu, Pak Agung me­ngo­mentari masalah kongres PSSI dan KPSI yang sedang ber­lang­sung,” terangnya.

Senin kemarin, Agung cukup lama berada di Kemenpora. Ia meminta Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni Widarso me­ngum­pulkan pejabat eselon I. Agung hendak menggelar sila­tu­rah­mi sambil makan bersama.

“Senin itu dia datang sekitar pukul 10 pagi dan baru pulang sekitar jam 2 siang. Kalau hari ini (Selasa), beliau masih ada di Kan­tor Menko Kesra karena ada ba­nyak acara disana,” jelas Arsani.

Sekitar pukul 5 sore suara si­rine terdengar dari arah luar kan­tor Kemenpora. Rombongan voo­ridjer tampak berhenti di de­pan pintu masuk kantor. Di­be­lakang­nya Toyota Royal Saloon RI 13 hitam ikut berhenti.

Pria berpakaian safari terlihat keluar dari pintu depan mobil ter­sebut. Dengan cekatan, dia me­nuju pintu belakang mobil dan membukanya. Perlahan dari pintu yang terbuka itu, sepasang sepatu kulit hitam terlihat menginjakkan lantai berlapis semen.

Mengenakan batik hijau tangan panjang, Agung Laksono keluar dari dalam mobil. Sambil ter­senyum, dia melangkah menuju pintu lift yang berada lurus dari pintu masuk.

Tujuannya lantai 10 yang me­rupakan ruang kerja Menpora. Di lantai itu juga ruang per­te­mu­an yang biasa dipakai menteri un­tuk menggelar rapat dengan pe­jabat Kemenpora.

Sesampainya di lantai 10, Agung memasuki ruang perte­mu­an. Beberapa orang yang ada di dalam sontak berdiri menyambut kedatangan Agung. Mereka ada­lah pejabat Kemenpora dan be­berapa tamu yang sengaja di­un­dang rapat oleh Agung.

Siapa saja tamu tersebut?  Ada empat orang. Yakni Ketua Ko­mite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Agum Gumelar, Ke­tua Komite Olahraga Nasional (KONI) Tono Suratman, dan Nug­raha Besoes, bekas Sekjen PSSI.

“Itu mau rapat membahas masalah kisruh organisasi sepak bola kita. Semoga ada solusi yang bisa diambil nanti,” jelas Arsani sambil menutup pintu ruangan rapat.

Agung tanpa tak  asing dengan suasana di kementerian. Di era Soeharto, Agung pernah ditunjuk menjadi Menpora Kabinet VII. Ia hanya beberapa menjabat posisi ini karena Soeharto keburu leng­ser pada 1998

Habibie yang naik menjadi pre­siden menggantikan Soeharto mempertahankan Agung sebagai Menpora di Kabinet Reformasi. Kursi menteri dia duduki selama setahun sampai 1999.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang naik jadi presiden ke­mu­dian membubarkan kemen­te­rian ini. Di Kabinet Gotong Ro­yong yang dibentuk Megawati Soekarnoputri juga tak ada kursi Menpora. Kementerian ini kem­bali hidup setelah SBY jadi pr­e­si­den pada 2004. Kantornya me­nempati gedung lama Ke­men­pora di Gerbang Pemuda, Se­nayan.

Di Baliho, Andi Masih Menpora

Mundur dari kabinet, wajah Andi Mallarangeng masih ter­pampang di sejumlah baliho. Di situ dia masih disebutkan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Saat berkunjung ke kantor Ke­menpora, Selasa lalu, Rakyat Merdeka, baliho bergambar Andi masih dipasang di depan gedung yang menghadap ke Stadion Gelora Bung Karno.

Ada tiga palang besi yang di­tancap berhimpitan dengan pagar besi gerbang masuk Kemenpora. Ber­sebelahan dengan tiga palang itu­lah dipasang baliho ukuran besar.

Baliho yang memuat informasi mengenai kegiatan Kemenpora itu memasang tiga foto berukuran besar. Dari sebelah kanan foto Pre­­siden SBY mengenakan ke­meja batik tampak tersenyum sam­bil melambaikan tangan.

Di sebelahnya ada foto Andi Mallarangeng yang mengenakan batik biru dengan motif coklat tam­pak tersenyum. Posisi tangan­nya tidak melambai, tapi me­ngam­bil posisi istirahat. Di ba­wah foto dicantumkan jabatannya sebagai Menpora.

Foto terakhir adalah pelajar wa­nita yang mengenakan baju pramuka lengkap dengan sikap hormat. Di belakang gedung juga ada baliho yang masih men­can­tumkan Sekretaris Dewan Pem­bina Partai Demokrat sebagai Men­pora. Ukuran balihonya sama.

Baliho ini dipasang di samping taman dalam kompleks Kemen­pora bersebelahan dengan lapa­ngan basket. Sama seperti yang ada di depan, baliho ini juga me­ng­informasikan kegiatan Ke­men­pora tahun 2013.

Di baliho tersebut, Andi Mal­larangeng yang berkopiah hitam dan berbusana adat Minangkabau tampak tersenyum lembar sambil melambaikan tangan. Di sebe­lah­nya, Presiden SBY yang juga me­ngenakan pakaian adat berwarna merah hati juga berpose mel­am­baikan tangan.

Kenapa baliho bergambar Andi Mallarangeng masih dipasang? “Itu kan program yang sudah di­jadwalkan dan belum ber­lang­sung. Ini bagian sosialisasi pada masyarakat,” kata Kepala Humas Kemenpora, Arsani.

Menurut dia, kegiatan Men­po­ra di luar kantor yang sudah di­ren­canakan sejak jauh-jauh hari tidak akan diubah. Agung Lak­so­no yang ditunjuk sebagai pejabat sementara Menpora yang akan menghadiri acara itu. Tapi itu pun tergantung agendanya sebagai Menko Kesra.

“Tapi apakah nanti yang datang Pak Agung itu juga belum bisa diputuskan. Karena kesibukan Pak Agung sebagai Menko Kesra, me­mungkinkan kegiatan akan di­wakili Sekjen atau Deputi yang ada di Menpora,” kata Arsani.

Mobil Dinas Menpora Disimpan Di Setneg

Agung Tetap Pakai RI 13

Ditunjuk sebagai pejabat sementara Menpora, Agung Laksono enggan menggunakan fasilitas yang disediakan untuk Menpora. Sehari-hari dia me­ma­kai fasilitas yang disediakan un­tuknya sebagai Menko Kesra.

Untuk mobil dinas, dia tetap pakai Toyota Royal Saloon RI 13. Mobil dengan pelat nomor itu disediakan untuk Menko Kesra.  Dengan mobil itu, dia mondar-mandir Monas-Senayan.

“Rombongan voorijder yang dipakai ke kantor Menpora juga berasal dari Menko Kesra. Pa­ling kalau Pak Agung mau da­tang, humas atau keamanan di sana koordinasi dengan petugas disini,” kata Kepala Humas Ke­menpora Arsani.

Lantas dimana mobil dinas Menpora? Kata Arsani, setelah Andi Mallarangeng resmi me­ngundurkan diri, mobil d­inas­nya dikembalikan ke Se­k­re­ta­riat Negara (Setneg). Lembaga yang dipimpin Sudi Silalahi itu memang ditunjuk sebagai pe­ngelola aset negara. Termasuk mobil dinas menteri dan pejabat negara lainnya.

Menurut Arsani, ketika ke Is­tana Jumat pekan untuk meng­hadap Presiden SBY, Andi su­dah tidak memakai mobil dinas Menpora. Dari Kantor Menpora ke Istana lalu balik lagi dia menggunakan mobil pribadi.

Arsani mengatakan, Menko Kesra Agung Laksono yang di­tunjuk sebagai pejabat se­men­tara Menpora juga tidak me­ngambil ajudan dari Ke­men­pora. Ketika berkantor di Ke­menpora, Agung didamping aju­dan dan pegawal dari Ke­menko Kesra.

“Ajudan Pak Andi sudah di­kembalikan ke institusinya ber­sama kendaraan dinas dan ru­mah dinasnya pada waktu me­ngundurkan diri,” terangnya.

Arsani mengungkapkan sejak ditunjuk sebagai pjs Menpora, Agung belum pernah masuk ke ruang kerja menteri. Kalaupun dia naik ke lantai 10 gedung ke Kemenpora, dia hanya masuk ke ruang pertemuan.  

“Di lantai 10 itu ada beberapa ruangan, yakni ruang kerja Men­teri dan ruang pertemuan. Di ruang pertemuan itu, biasanya Pak Agung berkantor,” jelasnya.

Karena belum pernah me­nginjakkan kaki di ruang kerja bekas Andi Mallarangeng, Agung pun tak memboyong ba­rang-ba­rang pribadinya ke Kemenpora.

“Mungkin karena sementara kali, makanya Pak Agung tidak bawa ba­rang-barang seperti Pak Andi waktu itu. Di ruangan kerja men­teri sekarang tinggal ba­rang-barang fasilitas negara saja,” ungkapnya.

Semoga barang-barang pri­badi Andi sudah diangkut ke ru­mah pribadinya.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA