Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berkas Persyaratan Diangkut Pakai Truk Boks

Pendaftaran Peserta Pemilu 2014 Di KPU Mulai Dibuka

Sabtu, 11 Agustus 2012, 11:22 WIB
Berkas Persyaratan Diangkut Pakai Truk Boks
Pemilu 2014

rmol news logo Truk boks melaju pelan memasuki halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat kemarin siang.  Tak seperti biasanya, halaman ini lengang. Biasanya, halaman ini dipenuhi mobil yang parkir

Pengemudi truk bisa dengan mudah memarkir kendaraannya di samping pintu masuk kantor KPU.  Pintu boks di bagian be­lakang dibuka. Beberapa orang bahu membahu menurunkan muatan di dalamnya.

Isinya puluhan kontainer ber­warna kuning.  Kotak penyim­pa­nan dari plastik ini lalu digotong ke aula yang terletak di lantai dua.

Kotak itu berisi berkas-berkas milik Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Dokumen itu hendak diserahkan ke KPU sebagai sya­rat mendaftar untuk jadi peserta Pemilu 2014.

Aula di lantai dua menjadi tem­pat pendaftaran parpol peserta pe­milu. Puluhan boks milik Partai Hanura itu lalu ditumpuk di sisi kanan ruangan pendaftaran.

“Kami mau daftar ikut pe­milu,” kata Dossy Iskandar Pra­setyo, Sekjen Partai Hanura saat melangkah ke lantai dua. Ia di­dampingi puluhan elite partai yang dikomandoi Wiranto itu.

Ke mana Wiranto? Mengapa tak datang saat pendaftaran? Kata Dossy, Wiranto sedang mela­k­sanakan safari Ramadhan di Jawa Tengah. Kegiatan itu berlangsung sampai pekan depan.

Ratusan kader dan simpatisan Partai Hanura yang tadinya ber­kumpul di bawah ikut merangsek ke lantai atas saat Dossy Cs naik. Me­reka mengenakan pakaian ser­ba kuning. Tak ada komisioner KPU yang menyambut ke­da­ta­ngan pengurus Partai Hanura.  Dossy hanya diterima staf pendaftaran.

Berkas-berkas di dalam kon­tainer plastik lalu diserah­te­ri­ma­kan kepada pihak KPU. Sebelum memberikan tanda terima, staf pendaftaran memeriksa berkas-berkas yang disodorkan pengurus Partai Hanura.

Proses pendaftaran berlang­sung kurang setengah jam. Dossy lalu berdiri meninggalkan ruang pendaftaran. Wajahnya tampak puas.“Partai Hanura sangat siap untuk mengikuti pemilu 2014 dan menang dalam pemilu presiden,” kata Dossy penuh semangat.

Partainya telah melengkapi se­mua persyaratan yang diperlukan untuk jadi peserta pemilu. Yakni berkas kepengurusan tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di 33 provinsi, 75 kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tingkat kabupaten/kota dan 50 persen kepengurusan PAC (pe­ngurus anak cabang) tingkat kecamatan.

Dengan mendaftar lebih awal, kata Dossy, menunjukkan bahwa partai siap ikut dan me­me­nang­kan pemilu. Baik pemilu legis­latif maupun pemilihan presiden.

“Kita tentu ingin sukses pada pe­milu. Target legislatif, satu da­pil satu kursi. Artinya dapil yang kosong akan kita perjuangkan un­tuk terisi. Bagi (dapil) yang sudah ada bisa ditambah,” harapnya.

Dossy perolehan suara di Pe­milu 2014 bakal meningkat tajam sehingga bisa mengusung Wi­ranto jadi capres. Selama ini, partai sibuk membangun jaringan sampai ke tingkat desa.

 â€œInfrastruktur dan soliditas partai ini telah terbangun hingga pe­losok-pelosok tanah air sehing­ga kami optimistis apa yang telah ditargetkan dalam pemilu 2014 bisa dicapai Hanura,” ujarnya.

Walaupun elite partai ini pa­sang target tinggi, sejumlah hasil survei menunjukkan Partai Ha­nura hanya akan menempati uru­tan bawah.

Dossy tak risau dengan hasil survei itu. Menurut dia, pengurus berpatokan kepada survei yang dilakukan tim internal. Hasilnya,  Hanura diperkirakan memper­oleh suara 10 persen di pemilu nanti. “Jumlah itu empat kali lipat dari parliamentary threshold atau ambang batas parlemen,” katanya.

Kemarin, Partai Nasional De­mokrat (Nasdem) juga men­daf­tarkan untuk bisa ikut  Pemilu 2014.  Menurut Ketua Dewan Pa­kar Partai Nasdem, Hary Tanoe­soe­dibjo, pihaknya sengaja men­daftar lebih awal untuk menun­jukkan kesungguhan ikut pesta demokrasi.  “Ini menunjukan ting­kat kepercayaan tinggi kami kepada kader Nasdem, dengan mendaftar lebih dulu,” katanya.

Hary mengatakan mendaftar paling awal juga bisa dianggap sebagai langkah awal untuk me­me­nangkan Pemilu 2014. “Per­mainan baru dimulai,” katanya.

Bos MNC Group ini optimistis partainya akan lolos verifikasi dan ditasbihkan sebagai peserta Pemilu 2014 oleh KPU. “Saya ya­kin sekali, tapi kita tidak boleh me­ngentengkan dan harus tetap kerja keras. Waktu masih cukup, jadi kalau kita kerjanya bagus hasilnya juga bagus dan itu saya optimistis,” katanya

Hary mengatakan partainya mem­bawa misi gerakan peruba­han ke arah yang lebih baik baik di bidang hukum, keamanan, po­litik, dan masih banyak yang lain. Juga supaya Indonesia menjadi terpandangan di mata in­ter­na­sional.

Ia berjanji partainya akan membuat program yang bisa me­ngatasi persoalan bangsa ini. “Yang tentunya (program itu) membawa kesejahteraan kepada ma­syarakat,” jelasnya.

Hary berharap partainya bisa memenangkan pemilu legislatif 2014 dan memperoleh suara yang cukup besar.

“Ini merupakan mo­mentum bagus. Kita adalah satu-satunya partai baru yang mem­ba­wa gerakan perubahan,” katanya.

Saat pendaftaran, Partai Nas­dem berkas persyatan yang di­tem­patkan di dalam 150 kon­tainer. “Hari ini (kemarin—red) juga seluruh di kabupaten/kota di 33 provinsi, serentak men­daf­tar­­kan diri di KPUD masing-masing dengan disertai 30 per­sen pe­rem­puan dan kartu tanda anggota se­bagai syarat pemilu m­endatang,” katanya.

Tempat pendaftaran peserta pe­milu berada di aula di lantai dua Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Ruangan ini juga biasa dipakai untuk menggelar rapat dan kegiatan besar. Misal­nya, pengundian nomor urut partai peserta pemilu seperti yang dilakukan pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

Di samping kiri pintu masuk di­pasang kertas A4 yang ber­tuliskan waktu pendaftaran. Yak­ni Senin-Jumat mulai pukul 8 pagi hingga 4 sore. Namun sela­ma Ra­madhan hanya sampai pukul 3 sore. Pukul 12 sampai 1 siang di­tetapkan sebagai waktu istirahat.

Masuk ke dalam ruangan ter­dapat lima meja penerimaan ber­kas yang bungkus dengan kain warna merah. Masing-masing meja ditunggui lima staf. Parpol bebas memilih meja pen­daftarannya.

Di samping kiri ruangan terda­pat tumpukan puluhan boks yang berisi berkas pendaftaran Partai Nasdem. Sedangkan di sisi kanan di­sesaki puluhan boks berisi ber­kas pendaftaran Partai Hanura.

Tak terlihat ada tumpukan be­kas Partai Demokrasi Kebang­saan dan Partai Pemuda Indo­ne­sia yang sudah mendaftar lebih dulu di ruangan ini.

Baru Empat Yang Mendaftar

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Ma­lik mengatakan, pendaftaran par­pol peserta Pemilu 2014 dibuka mulai Jumat, 10 Agustus 2012. Berakhir  7 September 2012.

“Kita akan memulai salah satu tahap paling penting dalam pe­laksanaan Pemilu 2014, yaitu ta­hap pendaftaran dan verifikasi par­tai politik. Tahap ini akan me­nentukan partai mana saja yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2014,” katanya.

Pada hari pertama pendaftaran, kata Husni, ada empat partai yang mendaftar. Yakni Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Pemuda Indonesia (PPI).

Untuk pendaftaran ini, KPU te­lah menyiapkan sekitar 170 pe­tu­gas. Pendaftaran dilakukan de­ngan datang langsung ke KPU. Berkas syarat pendaftaran dise­rah­kan kepada KPU. Kecuali buk­ti tanda keanggotaan partai yang langsung diserahkan kepada KPU kabupaten dan kota.

“Pengisian data persyaratan dilakukan dengan aplikasi secara online. (Ini) yang berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Atau kalau mau dengan offline, bisa mengambil CD aplikasi di kantor KPU,” katanya.

Husni menjelaskan, pihaknya akan menyediakan meja bantuan (help desk) bagi partai-partai yang membutuhkan informasi atau bantuan mengenai proses pen­daftaran. Pihaknya menye­dia­kan tim yang bekerja 24 jam. “Untuk tatap muka itu selama jam kerja. Di luar itu, bisa mela­lui e-mail,” katanya. Email dikirim ke [email protected].

Setelah proses pendaftaran, di­lanjutkan penelitian admi­nis­tratif. Lalu penelitian faktual. Pro­­ses itu akan selesai pada De­sember 2012. “Pada 15 Desem­ber itu akan ditetapkan partai mana saja yang bisa mengikuti Pemilu 2014,” katanya.

Husni mengatakan, partai yang ingin mendaftar harus menye­rah­kan surat penetapan sebagai ba­dan hukum, kepengurusan partai 100 persen tingkat propinsi, 75 persen tingkat kabupaten/kota dan 50 persen tingkat kecamatan. Selain itu, partai harus memiliki kantor.

Husni menegaskan, pihaknya hanya menerima parpol yang su­dah berstatus badan yang disah­kan Kementerian Hukum dan HAM. “Kalau tidak ada penge­sa­han, otomotis tidak lolos selek­si,” katanya.

Bawaslu Pelototi Pendaftaran Dan Verifikasi Parpol

Anggota Badan Pengawas Pemilu Umum (Bawaslu) Da­niel Zuchron mengatakan pi­haknya akan mengawal proses awal pendaftaran dan verifikasi peserta Pemilu 2014.

Bawaslu, kata dia, akan me­ngirim tim khusus untuk me­mantau pendaftaran, verifikasi administratif serta verifikasi  faktual.

Menurutnya, langkah penga­wasan ini untuk mencegah ter­jadinya pelaksanaan pemilu yang tidak bersih dan adil. Ba­waslu berkaca pada pengalaman Pemilu 2009 lalu.

“Belajar dari pemilu sebe­lumnya, 2009, banyak hal yang membuat proses pemilu itu men­jadi persoalan. Itu justru men­jadi evaluasi untuk kita. Pemilu itu adalah sesuatu yang terencana dan ada risiko. Jadi setiap tahapan harus selesai, dan ketika terjadi masalah Bawaslu siap,” katanya.

Bawaslu juga melakukan upa­ya konstruktif dengan ter­libat secara aktif dalam p­eny­u­sunan peraturan KPU. Juga mem­berikan masukan dan kritikan terhadap materi dalam peraturan KPU.

Pengawasan dalam setiap tahapan pemilu akan dilakukan dengan tiga cara. Yakni penga­wa­san administrasi, berkunjung atau patroli dan bangun posko pengawasan.

Daniel menambahkan, Ba­waslu telah merancang desain pengawasan bagi tahapan ver­ifikasi partai politik dengan me­ngedepankan konsep pen­ce­ga­han. Hal ini dilakukan untuk pe­nyelenggaraan pemilu yang le­bih baik. “Kita berharap ke­be­ra­daan Bawaslu sebagai pe­nga­wasan bukan lagi seperti ser­dadu yang berjaga di tikungan jalan,” katanya.

Ia menambahkan, Bawaslu menyadari akan menghadapi sejumlah risiko-risiko dalam proses pengawasan nanti. Sebab itu, diperlukan strategi yang jitu dan terencana dalam melakukan pengawasan. Partisipasi m­a­sya­rakat juga sangat dibutuhkan.

“Kalau setiap penetapan hasil tahapan tidak ada masalah maka itu merupakan keberhasilan dari pengawasan,” katanya

Ketua Bawaslu Muhammad menambahkan pihaknya akan fokus mengawasi pengambilan sampling verifikasi faktual yang akan dilakukan KPU. “Metode sampling dan sensus dalam ve­rifikasi faktual memiliki ke­le­ma­han akan mengurangi legiti­masi partai politik,” katanya.

Menurutnya, gesekan kepen­tingan antarparpol dengan KPU akan menjadi salah satu titik sentral proses verifikasi. KPU harus bisa memastikan bahwa me­tode verifikasi yang dipa­kai­nya mampu diterapkan secara transparan.

“Menjadi per­tanyaan apakah semangat tersebut dapat diim­p­lementasikan sesuai koridor atau sebaliknya,” ujarnya.

Untuk verifikasi faktual, KPU akan menggunakan sistem sampel. Sampelnya 10 persen dari data yang diajukan parpol saat pendaftaran. Pengambilan sampel itu digunakan untuk memverifikasi kepengurusan par­pol di tingkat kabupaten/kota.

Sesuai dengan pasal 8 ayat 2 huruf f UU Pemilu, parpol harus menyerahkan data 1.000 atau 1/1.000 anggota dari total jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota. Dalam melakukan pe­ngambilan sampel keanggotaan parpol, KPU melakukan sistem acak (random).

KPU menyatakan tidak bisa membuka posisi pengambilan sampel mana yang akan dipilih. Dikhawatirkan, jika ini dibuka parpol akan menempatkan data-data yang dibutuhkan KPU se­suai dengan lokasi sampel yang akan diambil. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA