RMOL. Partai Golkar kemungkinan besar bakal mengusung ketua umumnya, Aburizal Bakrie menjadi calon presiden di 2014. Sosialisasi mulai dilakukan. Salah satunya lewat tas dan spanduk.
Keputusan untuk memÂperÂkenalkan Aburizal�"yang akrab disapa Ical�"ke masyarakat diÂamÂÂbil saat partai beringin meraÂyaÂkan hari jadinya yang ke-44 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu lalu (8/3).
Acara itu dihadiri pengurus partai maupun anggota DPR yang berÂasal dari Partai Golkar. “Pada acara itu kami sepakat menÂduÂkung sosialisasi Pak Ical sebagai caÂpres dari Golkar kepada maÂsyarakat yang ada di dapil,†kata anggota Fraksi Partai Demokrat, Deding Ishak.
Sebanyak 106 anggota Fraksi akan membuat tas kantong dan spanduk bergambar Ical. KeseÂpaÂkatan ini dituangkan surat edaran fraksi bernomor INT.00.2130/FPG/DPRRI/III/2012. Di dalam surat yang dibuat tanggal 26 MaÂret itu, setiap anggota diminta memÂbeli seharga Rp 10 juta. DeÂngan uang sejumlah itu, dia berÂhak mendapat 1.000 tas dan 25 spanduk.
“Ini usulan dari bawah (Fraksi) dan bukan dari DPP (Partai Golkar). Bagi yang bayar lebih yang dipersilakan,†kata Deding.
Selain gambar Ical, anggota Fraksi yang bisa mencantumkan foto dirinya di tas dan spanduk yang dibeli. “Kalau di dapil (daeÂrah pemilihan) saya di Jabar, tas dan spanduknya bergamba saya dan Pak Ical,†kata Deding.
Ia mengaku belum menerima tas dan spanduk meski sudah memÂbayar. “Mungkin Minggu depan (15/4) tas sudah saya teÂrima Soalnya Senin sudah masuk waktunya reses,†katanya.
Biasanya, anggota DPR mengÂgunakan waktu reses untuk meÂngunjungi daerah pemilihannya. Menurut Deding, tas itu bisa diisi sembako yang akan dibagi-baÂgikan kepada konstituennya.
“Nilai sembako diserahkan keÂpada masing-masing anggota untuk kepentingan konstituen di daÂpil masing-masing,†tambah BamÂÂbang Soesatyo, anggota Fraksi Partai Golkar DPR lainnya.
Menurut dia, setiap anggota Fraksi harus siap menyukseskan program ini. Dukungan terhadap penÂcalonan Ical perlu diberikan walaupun tanpa ada surat edaran dari fraksi. “(Sebab) dalam rapat fraksi kesepakatan itu (telah) diputuskan,†katanya.
Bambang merasa tidak terÂbebani dengan program ini kaÂreÂna bertujuan mensosialisasi Ical sebagai calon presiden di 2014.
“Ini upaya konsolidasi dan sosialisasi pencapresan, kami semua mendukung dan berharap kerja simultan itu berjalan efektif hingga 2014. Jangankan Rp 10 juta, lebih dari itu pun kami beriÂkan sesuai kemampuan yang kaÂmi miliki saat ini untuk kebesaran Partai Golkar,†jelasnya.
Bambang melihat dengan straÂtegi “kampanye†lewat tas meÂruÂpakan suatu terobosan untuk leÂbih memperkenalkan Ical di maÂsyarakat. “Kami yakin sebagai partai deÂngan jam terbang puÂluhan tahun, Golkar dapat menÂjawab tanÂtangÂan zaman. Harapan kami sebagai kaÂder partai, kami rela berÂkorÂban,†katanya.
Survei Tentukan Pilihan Rakyat...Jusuf Kalla menyarankan Partai Golkar perlu melakukan survei sebelum mengusung caÂlon presiden. Lewat survei bisa dikeluarkan tren suara pemilih.
“Memang itu kewenangan parÂtai (Golkar) untuk memÂbiÂcarakan hal tersebut. Namun yang saya pahami dan sudah diÂputuskan dalam Rapimnas tahun lalu, pengusungan capres seÂbelumnya harus dilakukan surÂvei terlebih dahulu,†kata beÂkas ketua umum Partai Golkar ini.
JK yang diusung menjadi capres pada 2009 lalu itu meÂnambahkan Golkar selalu meÂngusung jargon ‘Suara GolÂkar adalah Suara Rakyat’. Tentunya sesuai jargon itu, maka calon yang hendak diusung Golkar harus yang sesuai keinginan rakyat.
“Untuk tahu itu makanya diÂlakukan survei. Dengan survei bisa diketahui apa trend suara dari rakyat walau 100 persen tiÂdak selalu benar. Tapi dengan surÂvei kita bisa tahu apa trenÂnya. Tapi saya tidak tahu apaÂkah hal itu sudah dibatalkan jadi tidak perlu survei?†kata bekas wakil presien itu.
JK menyayangkan bila terÂnyata di Golkar tidak ada lagi meÂlakukan survei dalam meÂngusung calon. Tapi tunjuk langÂsung. “Hal tersebut bakal meÂnutup peluang kader-kader yang potensial lain untuk bersaing,†katanya.
Mengenai isu dirinya bakal diusung Partai Nasional DeÂmokrat (Nasdem), JK masih belum berkomentar. “Ya kita lihat nanti perkembangannya.â€
Golkar Tutup Pintu Buat JK
Rapimnas Dipercepat
Partai Golkar akan memÂperÂcepat rapat pimpinan nasional (raÂpimnas). Rapat ini bakal meÂmutuskan Aburizal Bakrie seÂbagai satu-satunya calon preÂsiden yang diusung partai beÂringin di 2014 nanti.
Rencananya, rapimnas diÂgelar Oktober mendatang. DiÂperÂcepat menjadi Juli. “DiÂperÂcepat supaya tidak ada duaÂlisme dan DPD tidak terÂkonÂtaminasi iming-iming kandidat lain dari Partai Golkar yang ingin menggunakan partai ini seÂbagai kendaraan politik,†kata Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin.
Golkar, kata dia, tak lagi mengÂgelar konvensi untuk menÂjaring calon presiden. KonÂvensi hanya digelar pada 2004 karena saat itu tidak ada tokoh internal yang layak dimunÂculÂkan. Namun saat ini Aburizal layak diusung.
Apakah rapimnas untuk meÂnutup peluang Jusuf Kalla (JK) diusung menjadi capres dari Golkar? Nurul mengatakan, JK suÂdah mendapat kesempatan paÂda 2009 lalu. “Alangkah baiknya sebagai negarawan memberikan peluang pada kaÂder yang belum dan memÂpunyai kapasitas sebagai capres,†ujarnya.
Pada Pemilihan Presden (Pilpres) 2009, Partai Golkar berÂkoalisi dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk mengÂusung pasangan Jusuf Kalla-Wiranto. Pasangan ini kalah.
Mengenai popularitas JK yang masih cukup tinggi, meÂnurut Nurul, untuk meÂmeÂnangÂkan pilpres tak bisa hanya mengÂandalkan popularitas. Tapi perlu mesin partai politik untuk mengusungnya.
“Saya kira popularitas bukan cuma Pak JK tapi soliditas di partai harus terus dibangun. Ketua umum sudah dipilih di Musyawarah Nasional (sebagai capres),†katanya.
Beberapa waktu lalu JK meÂnyatakan secara terbuka siap maju sebagai capres bila ada yang mengusungnya. Tak lama setelah itu, Ical juga meÂnyatakan siap maju sebagai caÂpres. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: