RMOL. Langkah dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta dari jalur independen menuju pemilihan masih terganjal. Hasil verifikasi faktual KPU menunjukkan kedua pasangan masih kurang dukungan. Mereka diberi kesempatan melengkapi persyaratan itu sampai 9 April.
Saat mendaftar untuk mengiÂkuti pemilihan gubernur dan waÂkil gubernur (pilgub) DKI, pasaÂngan Hendardji Supandji-Ahmad Riza Patria menyerahkan dukuÂngan sebanyak 579.719. Hasil verifikasi KPU jumlah dukungan yang memenuhi syarat sebanyak 392.501 atau 65.67 persen.
Sementara pasangan Faisal H Basri-Biem Benyamin meÂnyeÂrahkan 422.938 dukungan. DuÂkuÂngan yang memenuhi syarat 216.584 atau 51,21 persen.
Hasil verifikasi KPU yang berÂÂlangÂsung 13 Februari sampai 5 Maret 2012 menemukan sekiÂtar 51 persen dukungan dinyaÂtaÂkan tiÂdak sah. Ada beberapa peÂnyeÂbabÂnya. Misalnya, pemeÂgang KTP tak datang saat veriÂfikasi faktual padahal namanya terÂcanÂtum dalam daftar penÂduÂkung. Juga ditemukan KTP ganÂda dan sudah habis masa berÂlakunya atau kedaluwarsa. DuÂkungan itu langÂsung dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Untuk bisa mengikuti pilgub, paÂsangan calon harus menganÂtoÂngi dukungan yang sah minimal empat persen dari jumlah penÂduduk DKI atau 407.340. Dengan begitu, pasangan Hendardji-Riza masih kekurangan 14.839 duÂkuÂngan. Sementara Faisal-Biem keÂkurangan 190.756 dukungan.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pencalonan KPU DKI JamaÂluÂdÂdin F Hasyim mengatakan bahwa pihaknya masih memberi kesemÂpatan kepada kedua pasangan untuk melengkapi jumlah duÂkuÂngan. “Dari 26 Maret-9 April, para calon independen ini harus menyerahkan dukungan tamÂbaÂhan,†ujar Jamal.
Bagaimana kesibukan tim sukses kedua pasangan untuk meÂlengkapi dukungan? Rakyat MerÂdeka pun berkunjung ke markas mereka Senin lalu.
Markas tim pasangan Faisal-Biem terletak di Jalan Gandaria Tengah II Nomor 18A, KebaÂyoÂran Baru, Jakarta Selatan. RuÂmah berlantai dua yang dijadiÂkan sekÂretariat tim ini dipenuhi anggota tim. Mereka duduk di ruangan tengah.
Dengan beralaskan karpet meÂrah, tujuh anggota tim sibuk meÂmeriksa tumpukan berkas. BerÂkas-berkas itu berisi fotokopi KTP dan formulir dukungan. SeÂtiap fotokopi KTP diperiksa teliti. Data di KTP lalu dicocokkan dengan data yang tercantum di forÂmulir dukungan.
Azwar Zulkarnaen, anggota tim terus memantau pekerjaan yang dilakukan ke tujuh orang itu. Sesekali dia mengingatkan agar berhati-hati dan teliti meÂmeriksa setiap fotokopi KTP.
“Kita harus belajar dari pengaÂlaman pada verifikasi pertama yang menyatakan kalau berkas dukungan yang kita serahkan ke KPUD ternyata hanya lolos sekitar 51 persen saja,†katanya.
Sebab, kalau sampai dukungan yang diserahkan untuk verifikasi kedua ini bermasalah, pasangan Faisal-Biem bisa batal ikut pilÂgub. Makanya, kata dia, sebelum diseÂrahkan ke KPU berkas duÂkungan diteliti dulu keabsahannya.
“Kita tidak tahu bagaimana vaÂliÂÂditas verifikasi yang dilakuÂkan KPUD Jakarta. Tapi penting berÂjaga-jaga. Kita sekarang berÂpiÂkiÂran positif saja bahwa verifiÂkasi pertama kemarin, kami meÂmang kurang akurat,†kata Azwar.
“Hasil verifikasi yang pertama, kami masih kurang sekitar 190 ribuan berkas dukungan. SebeÂnarÂnya yang ada saat ini sudah leÂbih. Tapi kami menargetkan akan menyerahkan dua kali lipat dari yakni 400 ribuan berkas,†kata pria berkulit sawo matang ini.
Ia mengklaim sudah memperÂoleh 270 ribu dukungan. Untuk bisa menyerahkan dukungan tamÂbahan sebanyak 400 ribu, kata dia, tim akan jemput bola. Tim tak lagi menunggu kiriman dukungan dari korwil, korcab dan kelurahan. Namun tim akan langsung mendatangi warga yang bersedia memberikan dukungan, tapi belum sempat menyerahkan fotokopi KTP.
“Kami punya simpatisan yang siap bekerja siang malam untuk memuluskan langkah Faisal-Biem melenggang ke kursi DKI. Jadi, kalau ada masyarakat yang mau berikan dukungan berapa pun jumlahnya tapi tidak bisa daÂtang, tim kami akan mendaÂtangiÂnya dengan kendaraan yang suÂdah disediakan,†kata Azwar.
Kapan dukungan tambahan itu mau diserahkan? Pria yang meÂngenakan batik motif hijau dan ceÂlana panjang hitam ini mengaÂtakan berkas dukungan diseÂrahÂkan ke KPU sebelum 9 April.
Dani Priatno, Koordinator Media dan Komunikasi Tim FaiÂsal-Biem menambahkan pihakÂnya sudah membuat jaringan “Peduli Jakartaâ€. Jaringan ini membentuk posko hingga tingkat RW untuk mengumpulkan dukungan.
“Kami lakukan pendekatan dan pemahaman ke warga bahwa kami adalah pasangan yang tidak membeli dukungan, tapi akan memperbaiki Jakarta lebih baik lagi,†ujarnya.
Dani menyebutkan, pengÂgaÂlangan dukungan bagi pasangan ini akan ditutup 26 Maret menÂdatang. Sisa waktu akan diguÂnaÂkan untuk melakukan verifikasi, mulai dari screening, clustering, hingga penjilidan berkas.
Kesibukan yang sama juga terÂlihat di markas tim tim sukses pasangan Hendardji-Riza Patria yang terletak di depan Taman GuÂnawarman, Jakarta Selatan. RuÂmah besar berlantai tiga ini diÂpenuhi orang.
“Sebenarnya kami lebih sibuk pada strategi pemenangan pasaÂngan Hendardji- Riza Patria. Kami selalu rapat untuk teknis laÂpangan hingga masa pemungÂgutan dan perhitungan suara nanÂti,†kata Alif, ketua tim humas.
Bagaimana dengan jumlah duÂkuÂngan yang masih kurang? MeÂnurut Alif, sebelum KPU meÂlaÂkukan verifikasi faktual pihaknya sudah menyiapkan dukungan tamÂbahan. Ini untuk mengÂantiÂsipasi jika nanti KPU menyatakan jumlah dukungan yang meÂmeÂnuÂhi syarat masih kurang.
“Kami telah melakukan pengÂgaÂlangan dukungan KTP selama satu tahun sebelum menyerahkan berkas ke KPUD Jakarta. Jumlah dukungan yang masuk ke tim hampir mencapai 1 juta suara,†jelasnya.
Sebab itu, menurut Alif, pihakÂnya tak pusing-pusing lagi meÂngumpulkan dukungan tamÂbaÂhan. Jumlah dukungan yang terÂsisa bisa diserahkan ke KPU. Jumlahnya lebih dari 300 ribu dukungan.
“Tanggal 5 April nanti, kami akan serahkan sekitar 30 ribu atau dua kali lipat lebih dari perÂsyaÂratan yang diminta KPUD JaÂkarta. Ini untuk menjaga-jaga kalau-kalau ada berkas yang diÂnyatakan tidak lolos,†tegasnya.
Menurut Alif, dukungan tamÂbaÂhan yang akan diserahkan ke KPU itu sudah melalui verifikasi internal. Ada 300 relawan yang melakukan verifikasi ini. Dengan bantuan 100 perangkat komputer, KTP ganda bisa terdeteksi. Proses posting data dukungan meliÂbatÂkan pakar komputer dari ITB.
“Di tahap kedua ini kami lebih teliti lagi. Kami melakukan double verifikasi agar berkas beÂnar-benar akurat. Dan semua itu sudah selesai, karena memang berÂkas sudah ada dan tinggal diÂseleksi saja,†klaim Alif.
Gudang Data Digembok Bareng, Dijaga 24 Jam
Cegah Penggembosan Dukungan
Faisal H Basri berpendapat ikut pemilihan gubernur DKI lewat jalur independen rawan dijegal. Cara paling gampang menggembosi jumlah dukungan.
Namun Faisal mengaku suÂdah memiliki sejumlah cara unÂtuk mengantisipasi pengÂgemÂbosan jumlah dukungan itu. Pertama melakukan verifikasi internal seÂcara ketat terhadap dukungan.
Ada 154 orang yang dikeÂrahÂkan untuk melakukan verifikasi ini dibantu dengan perangkat komputer. Tim ini bekerja 24 jam yang dibagi dalam tiga shift untuk memasukkan data dukuÂngan ke komputer. Juga memasÂtikan tak ada dukungan ganda.
Cara kedua menargetkan pengumpulan KTP sampai 600 ribu atau jauh di atas syarat KPUD yakni 407.345 KTP. BeÂrikutnya, tim meminta KPU akan bisa dilibatkan dalam proÂses veÂrifikasi. Bahkan, tim meÂminta bisa turut menggembok guÂdang penyimpanan duÂkungan.
“Jadi ketika mau membuka gudang, harus ada tim kami dan KPUD. Ini untuk menjaga agar berkas dukungan benar-benar sesuai dengan yang diseÂrahÂkan,†kata bekas sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Berikutnya, tim akan meÂminÂta izin KPU untuk bisa menjaga gudang penyimpanan data dukuÂngan selama 24 jam. Tujuannya agar tak ada pihak yang meÂngutak-atik dukungan yang akan diverifikasi.
Trik terakhir yakni memÂbantu dan mendampingi warga pendukung ketika melakukan verifikasi faktual.
Hendardji-Riza Siapkan 900 Saksi
Verifikasi Tahap Dua
Pasangan Hendardji SuÂpandji-Ahmad Riza Patria akan menerjunkan sekitar 900 saksi saat verifikasi dukungan tahap dua. Para saksi akan diturunkan ke kelurahan untuk memantau proses verifikasi itu.
“Kami siapkan masing-maÂsing di tingkat PPS (Panitia PeÂmungutan Suara—red) itu tiga orang untuk melakukan pengaÂwaÂsan dari awal hingga akgir dalam proses verifikasi berkas paÂsangan calon,†ujar HenÂdarÂdji kepada Rakyat Merdeka.
Saksi yang diterjunkan akan melaporkan setiap temuan saat proses verifikasi kepada tim seÂtiap hari. Sehingga bila ada hal yang diganti merugikan bisa langÂsung diketahui.
“Ini bukan karena kami keceÂwa dengan putusan KPUD JaÂkarÂta kemarin tentang hasil verifikasi tahap pertama. Kami hanya ingin mendorong agar KPUD itu bekerja secara jujur dan adil serta tidak ada yang diÂtutup-tutupi,†kata pensiunan mayor jenderal itu.
Hendardji menilai verifikasi dukungan oleh KPU kurang transparan. Sebab, banyaknya berkas pasangan calon yang diÂajukannya dinyatakan tidak lolos. Tapi KPU tak pernah meÂnyebutkan alasannya.
“Kami tidak ingin menuding KPUD Jakarta itu tidak proÂfesÂsioÂnal. Tapi kalau dibilang keÂceÂwa, tentu perasaan itu ada. KareÂna kan pengennya sekali masuk langsung lolos. Namun, apapun haÂsilnya, akan saya syukuri,†ujarnya.
Ketua Tim Humas HenÂdarÂdji-Riza, Alif heran KPU memÂbatalkan lebih dari 200 ribu duÂkuÂngan. “Kalau jumlahnya haÂnya puluhan atau ratusan, mungkin kami tak kaget. Tapi berkas yang dinyatakan tidak lolos itu 200 ribu lebih.â€
Padahal, menurut dia, proses verÂifikasi internal terhadap duÂkuÂngan yang akan diserahkan ke KPU dilakukan secara ketat. “Dengan sistem komputerisasi tidak ada KTP ganda. Tapi hasil verifikasi jauh dari perkiraan,†kata dia. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.