Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kami Minta Lebih Dulu, Kenapa Ruang Banggar Direnovasi Duluan

Pimpinan Baleg DPR Iri Hati

Jumat, 20 Januari 2012, 09:05 WIB
Kami Minta Lebih Dulu, Kenapa Ruang Banggar Direnovasi Duluan
ilustrasi, Ruang Banggar Direnovasi

RMOL. Sebelum Badan Anggaran (Banggar), ternyata Badan Legislasi (Baleg) DPR lebih dulu mengusulkan renovasi ruang rapat. Tapi, Setjen DPR memilih ‘mempercantik’ ruangan Banggar. Pimpinan Baleg pun protes.

Wakil Ketua Baleg DPR, Dimyati Natakusuma mem­benar­kan adanya usulan untuk mere­no­vasi ruang rapat bagi alat ke­leng­kapan yang dipimpinnya. Usulan itu, kata dia, sudah disam­paikan secara resmi dengan surat yang ditandatangani jajaran pim­pinan Baleg.

Dia bahkan menduga, usulan yang diajukan Baleg tersebut, jauh lebih dulu dibandingkan de­ngan usulan yang disampaikan Banggar. Tapi kenyataannya, jus­tru ruang Banggar terlebih dahulu yang digarap Kesetjenan DPR, ke­timbang ruang Baleg.

“Ini aneh. Padahal kami me­min­ta sudah lama dan melalui surat resmi yang ditandatangani pimpinan Baleg. Kenapa jadi ruang Banggar lebih dulu yang dikerjakan,” jelasnya.

Berbeda dengan Dimyati, Ke­tua Baleg DPR Ignatius Mulyono menyebut, usulan resmi renovasi ruang rapat berupa surat baru dikirim seminggu lalu.

“Memang kami ingin ada per­baikan di ruangan Baleg ini sudah 2 tahun belakangan. Tapi kalau usulan melalui surat resmi, kami baru ajukan seminggu yang lalu,” jelas Ignatius, kemarin.

Berapa anggarannya? Politisi Demokrat ini menegaskan, kalau surat yang disampaikan pada Ke­setjenan DPR hanya permohonan untuk renovasi. Masalah ang­ga­ran, sama sekali tidak dica­n­tum­k­an dalam surat.

“Kami tidak tahu soal hitung-hitungan anggaran yang harus dikeluarkan. Tapi saya menaksir di kisaran ratusan juta saja, bukan pu­luhan miliar seperti ruang Bang­gar yang baru,” tegasnya.

Sebenarnya kata Mul-sapaan ak­rabnya, usulan yang disam­pai­kan pada pihak Kesetjenan DPR lebih kepada perbaikan ruangan, bukan renovasi. Karena mayo­ritas penghuni Baleg masih betah menempati ruangan rapat yang ada di Nusantara I DPR tersebut.

“Ini hanya soal kenyamanan. Kami ingin penerangan lampu di­tambah, karena yang ada kurang mendukung kami dalam bekerja. Kami ini kan Baleg yang setiap hari membaca makalah. Kalau ruangannya kurang terang, tentu sangat merepotkan,” tuturnya.

Selain penerangan, anggota Ko­misi II DPR ini juga berharap dinding ruangan yang catnya sudah kusam diperbaiki. Salah satu hal yang diusulkan pada Set­jen DPR, yakni pemasangan wal­pa­per berwarna terang agar men­dukung pencahayaan di dalam.

Untuk kursi, meja dan perleng­kapan lain, sambung Mul, Baleg tidak berharap diganti. “Yang lama masih bisa dipakai, jadi ti­dak perlu diganti. Apalagi kalau sampai susah-susah cari ke luar negeri segala,” tuturnya sambil tersenyum.

Seorang perempuan yang me­ngaku bekerja sebagai Staf Sek­retariat Baleg juga membenarkan tentang rencana renovasi ruang Ba­leg. Namun hingga sekarang, kata dia, usulan tersebut belum direa­lisasikan pihak Kesetjenan DPR.

Bahkan saat Sekretariat Baleg masih dipimpin Zakaria yang kini menjadi Karo Humas DPR se­kitar 2 tahun lalu, menurutnya usu­lan tersebut sudah pernah di­sampaikan. Mengingat beberapa kerusakan yang terjadi di bebe­rapa sudut ruangan, menurutnya sudah sangat memprihatinkan.

“Tapi siapa yang mengusulkan, apakah pimpinan Baleg atau dari pihak sekretariat, itu yang saya ti­dak tahu. Yang keinginan untuk re­novasi ruangan ini sudah lama di­lakukan,” kata perempuan ber­ke­ru­dung dan berkacamata ini.

2012, Setjen DPR Siapkan Anggaran Perawatan 76 M

Forum Indonesia untuk Trans­paransi Anggaran (FITRA) yang selama ini gemar mem­pub­lika­si­kan rincian anggaran yang dimi­liki DPR mengaku belum men­de­ngar rencana renovasi rua­ngan Badan Legislasi DPR. Kare­na itu, berapa rencana anggaran yang akan dikeluarkan, FITRA belum tahu persis detailnya.

“Tapi kalau renovasi itu benar-benar dikabulkan pihak Keset­je­nan DPR, saya rasa anggaran un­tuk pembangunannya sudah di­persiapkan. Sehingga bisa tahun ini juga proses renovasi dila­ku­kan,” kata Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA, Uchok Sky Khadafi.

Kata Uhcok, pada tahun 2012 ini pihak Kesetjenan DPR me­nye­diakan anggaran sebesar Rp 76 miliar untuk perawatan gedung dan pertamanan. Saat ini untuk pe­rawatan, kata Ucok, baru dike­luarkan untuk renovasi Banggar, toilet dan ruang parkir.

“Total dari beberapa renovasi yang sudah dilakukan pihak Kesetjenan DPR belum sampai pada angka Rp 76 miliar. Kalau Baleg juga mau direnovasi, kan bisa diambil dari sisa anggaran tersebut,” jelasnya.

Kendati belum ada usulan ang­garan, Ucok pesimis kalau reno­vasi yang akan dilakukan Baleg hanya sedikit saja menghabiskan uang negara. Sebab, beberapa pembangunan dan renovasi yang dilakukan di DPR belakangan ini, itu telah menghabiskan anggaran yang cukup fantastis.

“Kalau untuk toilet saja bisa sampai Rp. 2 miliar, masa sama-sama ruangan sidang angga­ran­nya ke­cil, mereka tentu gengsi dong. Ten­tu anggarannya juga akan be­sar, hanya mungkin tidak se-eks­trem Banggar DPR,” kata Uchok.

Menurut Uchok, hingga saat ini pihaknya juga belum men­de­ngar rencana tender yang  dila­ku­kan pi­hak Kesetjenan DPR, ter­kait ren­cana renovasi ruang Ba­leg. Bia­sa­nya, dari tender yang dilakukan, besarnya anggaran yang akan dihabiskan bisa ditentukan.

Sebab, selain soal desain dan jasa kon­sultan, tender juga mem­bahas soal tawar-menawar harga untuk pro­yek pembangunan yang akan dilakukan. “Kalau tender se­lesai, tentu kita tahu berapa ang­garan yang dikeluarkan. Kita lihat saja nanti, benar tidak sedikit,” ujarnya.

Kursi Patah Baleg DPR Dihalangi Empat Meja Membentuk Huruf L

Bagaimana kondisi rua­ngan Baleg DPR? Kemarin, Rak­yat Merdeka menengok rua­ngan yang bersebelahan dengan Komisi IX dan Komisi X DPR ini.

Ruangan Baleg DPR berada di sebelah kanan loby pintu ma­suk Gedung Nusantara I DPR. Sebelum memasuki ruang ra­pat, terdapat ruangan berukuran sekitar 5 x 10 meter yang bera­da persis di sebelah pintu be­la­kang. Ruangan ini difungsikan un­tuk kerja staf sekretariat dan empat pimpinan Baleg DPR.

Ukurannya yang tidak terlalu be­sar, membuat banyak barang-barang yang diletakkan nyaris ber­dekatan, seperti meja, kursi dan lemari. Bahkan untuk meja pim­pinan pun, diletakkan da­lam satu ruangan yang sama de­ngan jarak berdekatan tanpa pembatas antara satu dengan lainnya.

Tempat sidang sekitar 10x10 me­ter dipoles dengan cat ber­war­na kuning gading. Sekitar 80 persen dari ruangan ini dipe­nuhi ratusan meja dan kursi yang terbuat dari kayu ber­war­na coklat.

Kursi pimpinan sidang tak beda dengan kursi anggota, juga tamu. Bedanya, hanya pada letaknya yang dibuat ber­bentuk persegi empat.

Hal ini berbeda dengan per­leng­kapan yang ada di ruang Ba­dan Anggaran DPR yang baru. Untuk satu kursi di rua­ngan Banggar saja, konon ne­ga­ra harus mengeluarkan ang­ga­ran sebesar Rp 34 juta. Mak­lum, kursi yang dibeli mer­up­a­kan barang buatan luar negeri.

Beberapa kursi di ruang rapat Baleg sudah rusak. Ada kursi pa­tah pada bagian kakinya dile­takkan begitu saja di pojok ka­nan ruangan. Biar tidak terlihat dari luar, kursi yang rusak itu di­halangi empat meja kayu yang membentuk huruf L.

Meja rapat memang belum ba­nyak yang rusak, tapi kon­di­sinya sudah mulai kusam. Ke­ru­sakan lain juga terdapat pada dinding atas sebelah kanan rua­ngan. Di bagian ini, tiga buah plafon yang terbuat dari triplek ter­lepas dari tempatnya.

“Itu memang sudah lama ru­saknya. Penyebabnya, karena di bagian itu sering bocor, apalagi saat hujan tiba. Mungkin karena di bagian atasnya yang digu­na­kan sebagai saluran air, mem­buat atap itu bocor terus-mene­rus,” jelas seorang petugas kebersihan yang enggan disebut namanya.

Kata petugas tersebut, bebe­ra­pa perlengkapan lain di rua­ngan ini juga sering rusak. Mi­salnya, komponen slide untuk menga­lirkan gambar ke layar infokus, pada minggu kemarin sempat tidak bisa dipakai. Ber­untung se­karang sudah selesai dibetulkan dan bisa dipakai kembali.

Di ruangan ini, ada satu lema­ri besi yang bentuknya mirip buffet. Beberapa plakat dan pia­gam dari berbagai instansi di luar DPR menghiasi lemari tersebut.

Tak hanya itu, ada juga dua file kabinet yang terbuat dari besi. Fungsinya untuk menaruh arsip-arsip dan dokumen hasil persidangan Baleg. Di sebelah file kabinet ini, terletak buffet kayu yang penutupnya terbuat dari kaca. Fungsinya sama, yakni untuk menaruh beberapa file dan juga plakat dan piagam.

Mesin fotocopy merek Canon juga ada di sekitar barang-ba­rang ter­sebut. Letaknya pun ber­se­belahan dengan buffet kayu yang tadi dipenuhi dengan pla­kat dan arsip-arsip. Seorang Staf Sekr­e­tariat me­nga­ku kalau penem­patan ba­rang-barang itu hanya untuk efi­siensi kerja saja. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA